Sukses

Semeru Erupsi, Apakah Wisata Bromo Masih Tetap Buka?

Semeru dan Bromo berada di kawasan yang berdekatan. Bromo baru kembali bisa dikunjungi wisatawan per 30 November 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Erupsi di Gunung Semeru berdampak luas bagi masyarakat Lumajang, Jawa Timur. Data Kementerian Kesehatan pada Minggu (5/12/2021) menyebutkan 62.084 orang terdampak akibat peristiwa alam tersebut. Lalu, apakah hal itu juga memengaruhi wisata di kawasan Bromo?

"Bromo karena tidak terdampak langsung, masih buka," kata Sarif Hidayat, Kasubag Data Evlap Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), kepada Liputan6.com, hari ini.

Meski begitu, empat jalur yang tadinya tersedia menuju kawasan Bromo, kini hanya tersisa tiga rute, yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo. Satu lagi, yakni via Kabupaten Lumajang, tertutup karena terdampak letusan Gunung Semeru.

Bromo baru kembali dibuka sebagai tujuan wisata per 30 November 2021. Pembukaan itu seiring naiknya Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang dari PPKM Level 3 menjadi PPKM Level 2. Sementara, Kabupaten Malang telah lebih dulu berstatus PPKM Level 2, berdasarkan Inmendagri Nomor 63/2021 tentang Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali tanggal 29 November 2021.

Menyusul Semeru yang erupsi, wisatawan diminta lebih berhati-hati. Sarif pun mengingatkan agar wisatawan selalu mengenakan masker dan mematuhi aturan yang ada. Namun, ia tak bisa mengungkapkan jumlah pengunjung ke Bromo saat ini mengingat posisinya berada di kawasan letusan Semeru yang sulit sinyal.

Sesuai kebijakan, kuota kunjungan ke kawasan Gunung Bromo dibatasi maksimal 25 persen dari jumlah kunjungan normal. Hal itu, kata admin, demi mengendalikan penyebaran Covid-19, terlebih dunia kini sedang mewaspadai penyebaran varian Omicron yang disinyalir lebih mudah menular dibandingkan varian Delta.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Detail Kuota Objek Wisata

Setiap calon pengunjung Bromo wajib membeli karcis masuk secara daring, begitu pula dengan transaksi pembayarannya. Masing-masing atraksi wisata di Gunung Bromo memiliki kuota harian berbeda, disesuaikan luasan kawasan.

Dalam pengumuman Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bernomor PG. 33/T.8/BIDTEK/Bidtek.1/KSA/11/2021 disebutkan kuota maksimal pengunjung ke Bukit Cinta hanya 31 orang per hari. Sedangkan, kuota pengunjung Bukit Kedaluh 107 orang/hari, disambung dengan kuota pengunjung Penanjakan 222 orang per hari.

Dalam pengumuman itu juga mengatur jumlah kunjungan wisatawan ke Mentigen dibatasi 55 orang per hari. Terakhir, kuota wisatawan ke Savana Teletubbies dibatasi 319 orang per hari. Tiket kunjungan bagi wisatawan bisa diakses melalui www.bookingbromo.bromotenggersemeru.org.

 

3 dari 4 halaman

Wajib Sudah Divaksin

Para pengunjung yang datang diwajibkan menjalankan aturan protokol kesehatan 5M secara ketat dan disiplin. Hanya mereka yang sudah divaksinasi, minimal dosis I, yang diizinkan berkunjung.

Pengunjung wajib meregistrasi diri dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi via ponsel masing-masing. Kuota penumpang setiap kendaraan juga dibatasi, yakni satu orang untuk ojek motor dan maksimal lima orang dalam satu jip.

"(pengunjung) wajib menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah dan masker sembarangan," bunyi pengumuman di akun Instagram @bbtnbromotenggersemeru, pada 30 November 2021.

4 dari 4 halaman

Letusan Gunung Bromo

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.