Sukses

Sumber Kebocoran Keuangan Rumah Tangga di Masa Pandemi

Setelah mengenali sumber kebocoran, apa yang harus dilakukan untuk menstabilkan keuangan rumah tangga di masa pandemi?

Liputan6.com, Jakarta - Riset Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fak. Ekologi Manusia, IPB, pada Mei 2020 menyatakan 76 persen responden mengalami peningkatan pengeluaran rumah tangga di masa pandemi. Di pos mana saja sumber pengeluaran terbesar itu?

Perencana keuangan Prita Ghozie menyebut ada tiga pos pengeluaran terbesar di masa pandemi. Pertama dari pos belanja ibu yang makin banyak membeli beragam produk untuk menunjang kebutuhan sanitasi dan kesehatan anggota keluarga. Berikutnya adalah pengeluaran untuk mengalihkan anak dari rasa bosan beraktivitas di rumah, seperti membeli mainan dan camilan.

"Bapaknya juga, dari segi tagihan internet, terutama karena WFH. Bocornya di situ," kata Prita dalam peluncuran Attack Jaz1 Detergel, Rabu, 7 April 2021.

Ia pun menyiapkan lima tips yang bisa dilakukan para ibu selaku manajer keuangan di rumah untuk mengatasi hal itu. Yang pertama adalah dengan menambah sumber penghasilan baru. Bentuknya seperti apa bisa diketahui dengan mengenali kemampuan diri sendiri. Bisa dengan mengambil pekerjaan sampingan, berdagang, mengkapitalisasi bakat, maupun investasi.

Tips berikutnya adalah mencatat pengeluaran. Ia menyarankan agar mengadopsi sistem kakebo dari Jepang untuk mengatur keuangan rumah tangga. Caranya adalah dengan mencatat pengeluaran bisa harian atau mingguan. 

"Ini cocok untuk emak-emak, bahkan yang enggak gajian," kata Prita. Semua yang dicatat kemudian dijadikan bahan refleksi, mencocokkan apakah pengeluaran memang sesuai kebutuhan, atau lebih banyak dihabiskan untuk sesuatu yang bersifat hiburan dan opsional.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rekening Digital

Berikutnya, Prita menyarankan untuk menggunakan rekening digital. Prinsipnya sama dengan membagi pos-pos pengeluaran menggunakan amplop.

"Amplop udah kuno, emak-emak sekarang udah banyak yang punya smartphone," kata dia.

Caranya mudah, yakni membuat pembagian rekening untuk tabungan, pengeluaran sehari-hari, dan hiburan. "Rekening yang biasa transfer-transfer itu bisa untuk cost living. Ada juga yang untuk investasi. Sedangkan untuk playing, bisa pakai dompet digital," jelas Prita.

Tips keempat adalah cermat memilih produk yang hemat dan efisien. Dengan menghemat pengeluaran, bujet bisa dialihkan ke hal lain.

"Hanya perlu selembar sehari, sehari hanya hemat Rp5 ribu per hari, sebulan bisa berapa? Emas saja sudah bisa beli Rp10 ribu," kata dia.

Berikutnya adalah berinvestasi dan menyiapkan dana darurat. Dana darurat itu penting sebagai jaring pengaman saat situasi darurat terjadi, misalnya kepala keluarga mendadak di-PHK.

3 dari 3 halaman

Hati-Hati Pencurian Uang Elektronik

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.