Sukses

Lebih dari 110 Ribu Restoran Tutup Permanen di Amerika Serikat

Asosiasi Restoran Nasional berharap agar bantuan untuk restoran segera cair agar menghindari restoran tutup lebih banyak.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 telah melumpuhkan berbagai industri di Amerika Serikat (AS), salah satunya restoran. Lebih dari 110 ribu restoran telah tutup secara permanen atau jangka panjang di seluruh AS akibat dampak pandemi corona Covid-19.

Data tersebut merupakan perhitungan nasional berdasarkan survei yang dirilis pada Senin lalu oleh Asosiasi Restoran Nasional (NRA), AS. Melansir dari laman Bloomberg, Kamis, 10 Desember 2020, angka penutupan restoran naik sekitar 100 ribu dalam survei yang dilaksanakan pada September 2020.

Asosiasi yang berbasis di Washington itu membagikan hasil terbaru dengan para pemimpin Kongres AS. Mereka berupaya untuk mengamankan dukungan keuangan restoran sebagai sektor yang diguncang oleh kenaikan biaya dan penurunan penjualan.

"Industri restoran tak bisa menunggu bantuan lebih lama lagi," ujar Sean Kennedy, Wakil Presiden Eksekutif untuk urusan publik NRA, dalam suratnya kepada Kongres. “Apa yang diperjelas oleh temuan ini adalah bahwa lebih dari 500 ribu restoran dari setiap jenis bisnis - waralaba, rantai, dan independen - berada dalam ekonomi yang terjun bebas.”

Saat orang terus tinggal dan makan di rumah dan larangan makan dalam ruangan baru muncul di seluruh AS, pemilik restoran telah berjuang untuk mempertahankan penjualan. Banyak daerah yang paling terpukul, seperti di negara bagian New York dan Illinois.

Hampir 90 persen restoran dengan layanan lengkap dalam survei tersebut melaporkan penurunan, dengan pendapatan rata-rata turun 36 persen. Pengeluaran juga meningkat di tengah pandemi, sebanyak 59 persen operator mengatakan total biaya tenaga kerja sebagai persentase penjualan lebih tinggi daripada sebelum pandemi.

Industri telah memohon bantuan, dengan banyak yang menggantungkan harapan mereka pada Undang-Undang Restoran, yang akan menetapkan dana senilai 120 miliar dolar AS untuk membantu restoran, serta Program Perlindungan Gaji.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Stabil hingga 2021

Sementara itu, prospek sektor restoran sangat mengkhawatirkan. Sebanyak 37 persen operator mengatakan kecil kemungkinan restoran mereka akan tetap beroperasi enam bulan dari sekarang jika tidak ada paket bantuan tambahan pemerintah. Lebih dari satu dari tiga operator sedang mempertimbangkan menutup restoran mereka untuk sementara hingga kondisi membaik.

Dengan kasus Covid-19 yang terus meningkat, Gubernur Andrew Cuomo mengatakan makan di dalam ruangan akan ditutup di New York City dan dikurangi di seluruh negara bagian jika tingkat rawat inap regional belum stabil setelah lima hari.

Penderitaan dirasakan di antara rantai perdagangan publik serta perusahaan independen. Indeks S&P, saham restoran turun sebanyak 1,3 persen pada Senin lalu, dengan Dave & Buster's Entertainment Inc., BJ's Restaurants Inc. dan Cheesecake Factory Inc. termasuk di antara penurunan terbesar. Masing-masing memiliki eksposur yang relatif besar ke California, yang terus diguncang oleh penguncian, kebakaran hutan, dan pemadaman listrik.

“Sulit tampaknya melewati tren penjualan dan lalu lintas industri restoran yang sangat susah untuk mencari sinar terang bagi industri (restoran) saat ini,” tulis analis Telsey Advisory Group Bob Derrington dalam sebuah catatan.

Dia memperkirakan tren penjualan akan tetap "tidak stabil" hingga 2021. Hal itu terjadi karena lebih banyak negara bagian dan kota menindak setiap kerumunan orang, termasuk makan di bar dan restoran.

3 dari 3 halaman

Cara Aman Pesan Makanan Lewat Online dari Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.