Sukses

Rahasia Sukses Rere Setyawan Kelola Bisnis Kosmetika Online

Transaksi online produk kosmetik melonjak hingga 80 persen dibanding periode yang sama, selama pandemi.

Liputan6.com, Jakarta – Adaptasi kebiasaan baru akibat pendemi, telah menggeser pola belanja dari offline menjadi online. Data dari Kementerian Perindustrian yang dipaparkan pada pembukaan Virtual Expo IKM Kosmetik 2020, menyebutkan bahwa transaksi online produk kosmetik melonjak hingga 80 persen dibanding periode yang sama, selama pandemi.

Tentunya, ini menjadi peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan. Demikian juga yang dilakukan pengusaha kosmetik online Rere Setyawan. Ia menyebut, pilihan bisnis kosmetika cocok untuk dirinya.

“Bisnis yang saya geluti tidak mengharuskan saya keluar rumah dan tidak ada jam kerja. Saya masih dapat berkonsentrasi mengurus keluarga. Untuk menjalankan bisnis ini saya mempekerjakan 10 orang karyawan sebagai administrasi," kata Rere Setyawan kepada pewarta di Jakarta, baru-baru ini.

"Saya juga sudah membuka dua kantor yang saya pantau dari rumah,” imbuh ibu empat anak ini. Rere Setyawan menceritakan, perjalanan bisnis yang dirintis sejak awal belasan tahun silam ibarat menaiki perahu yang mengalami pasang surut gelombang.

"Sejak tahun 1999 bisnis kosmetik khususnya skin care, sudah saya geluti dan sangat menghasilkan. Walaupun kalau dibilang kehidupan ekonomi keluarga sudah mapan tapi sebagai wanita mandiri saya tidak bisa hanya diam dan ingin punya penghasilan sendiri," ujarnya.

Ia menjalankan usahanya sambil menempuh pendidikan di satu universitas di Jakarta Pusat. Hal itu dilakukan Rere Setyawan sebelum menikah. "Saya ambil kuliah di jurusan bisnis dan public relation administration dengan biaya saya sendiri. Apa yang saya pelajari di bangku kuliah juga menjadi metode untuk mengembangkan bisnis" imbuh Rere Setyawan.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan I tahun 2020, kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional (termasuk sektor kosmetik) mengalami pertumbuhan yang gemilang sebesar 5,59 persen. Data-data ini tentu menggembirakan bagi pelaku bisnis kosmetika. Meskipun diterpa dampak pandemi dari sisi kesehatan, sosial dan ekonomi, ternyata masih ada harapan untuk terus berusaha.

"Menurut saya, bisnis online dunia kecantikan akan tetap meramaikan pasar tentunya dengan inovasi dan kreatifitas yang baru. Lebih banyak membuka kesempatan kerja kepada anak-anak milenial yang kena dampak pandemi di tahun 2020," ujarnya.

Rere Setyawan menuturkan ada empat tips untuk mengembangkan bisnis kosmetika online, khususnya untuk tahun 2021 yang tinggal hitungan hari lagi.

Pertama, fokus dan kosentrasi. "Semua pekerjaan yang saya lakukan bukan hanya sekedar hobi atau ikut ikutan saja. Tapi benar-benar saya jalani dengan konsentrasi sehingga hasil yang didapat pun berbeda dengan yang hanya karena hobi," kata Rere Setyawan.

Kedua, mengenali Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT) atau mengevaluasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang , dan Ancaman dari bisnis yang sedang dijalani.

Ketiga, terus melakukan evaluasi dan perbaikan. "Sebagai pelaku bisnis mungkin saya masih banyak kekurangan. Menurut saya, yang harus saya perbaiki dari apa yang sekarang dikerjakan adalah sistem administrasi dan pemasaran agar lebih profesional," kata Rere Setyawan.

Dan yang terakhir, menjalankan bisnis dengan hati. "Khususnya di bidang kosmetika ini ya, karena melibatkan hati kita, perasaan dan jiwa seni kita untuk memunculkan kecantikan alami wanita," pungkas Rere Setyawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini