Sukses

Video Viral Penjual Oleh-Oleh Sebut Turis Miskin karena Masuk Toko Tanpa Beli

Saking hebohnya, cekcok antara penjual oleh-oleh dan turis ini sampai diusut pihak berwenang.

Liputan6.com, Jakarta - "Kalau tidak punya uang, jangan bepergian," kata seorang penjual oleh-oleh di Tiongkok pada turis lewat sebuah video viral, menurut laporan South China Morning Post, Kamis, 15 Oktober 2020. Cekcok antara mereka pun melambung jadi topik hangat perbincangan publik.

Di dalam rekaman tersebut, baik turis maupun penjual oleh-oleh, keduanya tampak merekam kejadian yang dimaksud di ponsel masing-masing. "Anda tak bisa memarahi kami hanya karena kami miskin," sahut salah satu turis.

Kejadian kurang mengenakkan ini berlangsung saat kedua turis masuk ke toko oleh-oleh dan keluar tanpa membeli apapun. "Ia (penjual oleh-oleh) bahkan berusaha mendorong. Lihat," begitu suara yang terdengar dalam rekam gambar tersebut.

"Bukankah saya memperlakukan kalian dengan baik saat kalian masuk? Pokoknya jangan bepergian kalau tak punya uang. Lihat mereka berdua. Saya juga bisa merekam kalian," sahut si penjual.

Si penjual oleh-oleh mengaku bahwa dua turis tersebut membodohinya dengan meminta memainkan drum, lalu pergi. "Mereka bilang, mereka akan membeli sesuatu dan meminta saya memainkannya (drum)," tuturnya.

Kendati, pada sebuah media lokal, salah seorang turis membuat pengakuan berbeda. Ia menuturkan, si penjual oleh-oleh lah yang mengajukan diri mendemonstrasikan alat musik tersebut. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Investigasi

Buntut kejadian tersebut, pihak berwenang memutuskan menutup toko oleh-oleh itu selama 30 hari untuk memenuhi proses investigasi. Hingga akhirnya, pihak penjual mengajukan permintaan maaf.

"Apapun alasannya, tak peduli apa yang terjadi, saya tak seharusnya berbuat demikian. Itu sangat tak pantas," ucapnya. "Saya tak menyangka kejadian ini akan berdampak besar. Sekarang saya tak tahu bagaimana harus menghadapi keluarga dan publik di masa mendatang."

Kendati demikian, ia tetap memutuskan meminta maaf pada semua pihak. "Kejadian tersebut sudah selesai, dan saya menyambut orang-orang untuk pergi ke Shuanglang, Yunnan. Saya juga dengan senang hati menerima kunjungan untuk mencoba drum di toko saya secara gratis," tutur si penjual.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.