Sukses

Airbnb Larang Penyewa Berpesta demi Melawan Penyebaran COVID-19

Kendati, beberapa unit Airbnb tetap membolehkan acara-acara kecil, seperti baby shower dan ulang tahun hanya dengan keluarga.

Liputan6.com, Jakarta - Langkah pencegahan transmisi COVID-19 terus dilakukan berbagai pihak. Salah satunya layanan pemesanan akomodasi, Airbnb. Melansir laman Channel News Asia, Senin, 24 Agustus 2020, pihaknya resmi melarang penyelenggaraan pesta.

Termasuk di dalamnya adalah acara dengan banyak audiens yang berujung kerumunan sehingga sulit untuk menjaga jarak. Event macam ini dikhawatirkan bakal jadi klaster baru penyebaran virus SARS-CoV-2.

Terhitung Kamis, 20 Agustus 2020, aturan baru ini berlaku dan pelanggarannya bisa sampai dibawa ke tindakan legal, baik dikenakan untuk host maupun tamu. "Larangan acara dan pesta merupakan tindakan krusial untuk mengedepankan kesehatan publik," ucap pihak Airbnb dalam sebuah keterangan resmi.

Airbnb mengatakan, 73 persen dari total jumlah properti secara global sudah memberlakukan larangan ini. Beberapa host tetap membolehkan pesta-pesta kecil, seperti baby shower maupun ulang tahun hanya dengan anggota keluarga.

Tahun lalu, Airbnb sendiri sudah membuat aturan lebih ketat, dimulai dengan pelarangan pesta atau acara lain yang bisa mengganggu di wilayah sekitar. Pasal, kebanyakan akomodasi merupakan milik pribadi yang juga punya tetangga.

Airbnb sudah melakukan pemugaran aturan mereka selama pandemi. Hal ini diimplementasikan dengan filter aturan properti friendly parties dan events allowed.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Geliat di Masa Pandemi

Seperti pelaku lain di sektor akomodasi, Airbnb pun merasakan dampak krisis kesehatan global. Kendati, seiring banyaknya permintaan publik, sederet unit mulai dipesan, bahkan sudah ditempati pelanggan.

Selama pandemi, beberapa properti menawarkan jasa dalam jangka tinggal lebih panjang dengan mininum 14 hari. Namun, menurut Airbnb asal San Francisco, pada Juli, pelanggan telah memesan lebih dari satu juta malam dalam sehari, pertama kali sejak Maret 2020.

Pelancong Amerika Serikat dikatakan lebih memilih unit Airbnb ketimbang hotel. Mereka menganggap, akomodasi lokal seperti Airbnb lebih aman karena punya kontak seminim mungkin dengan orang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.