Sukses

Krisis Corona Covid-19, China Fashion Week 2020 Berlangsung Tanpa Penonton

China Fashion Week tahun ini diselenggarakan secara daring di tengah masa pandemi corona.

Liputan6.com, Jakarta - Ada yang berbeda dengan pekan mode di seantero jagat pada 2020. Mengingat tahun ini dunia tengah berjuang melawan pandemi corona Covid-19, gelaran mode di berbagai negara ada yang terpaksa ditunda hingga berjalan secara daring, seperti China Fashion Week.

Mengutip laman The National, Selasa (5/5/2020), di atrium kosong dalam sebuah gedung megah di Beijing, China, sejumlah model pada Minggu, 3 Mei 2020, tampil di runway mempersembahkan kreasi para perancang busana, seperti Peng Jing dan Zhou Li.

Semua kelengkapan acara ada di sana, tampak pula lampu sorot, serta para fotografer mengenakan pelindung berupa masker hingga sarung tangan. Mereka berkumpul di salah satu sudut ruangan pertunjukan.

Namun, hal yang sangat terasa adalah bagaimana China Fashion Week berlangsung tanpa kehadiran penonton. Para model mempersembahkan gaun bersulam yang rumit, dress coat, sampai busana pengantin di ruangan yang kosong.

Pada satu sudut dipasang kamera video menampilkan deretan momen secara real time pada audiens yang menonton dari seluruh dunia. Gelaran ini menyuguhkan kreasi busana musim gugur/musim dingin 2020.

Mengikuti jejak Shanghai Fashion Week yang beralih ke format sepenuhnya digital pada Maret, China Fashion Week yang berusia 22 tahun telah sepenuhnya virtual.

Sebagai mitra resmi acara tersebut, situs e-commerce daring Secoo secara eksklusif menghadirkan lebih dari 100 sesi tayangan langsung peragaan busana dan presentasi hingga 7 Mei. Beberapa konten juga akan tersedia di YouTube, WeChat, dan Weibo. Inisiatif ini diperkirakan akan menjangkau hingga 500 ribu penonton daring.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Semangat China Fashion Week

Dijuluki "The Cloud Fashion Week", edisi China Fashion Week yang belum pernah terjadi sebelumnya di musim ini mengadopsi tema bertajuk "Rebuild. Innnovate. 2020".

Sebanyak 170 desainer asal China dan lebih dari 60 merek internasional dari 15 negara, termasuk Prancis, Inggris, Amerika Serikat, Italia, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru ikut ambil bagian dengan lebih dari 70 merek dalam livestream.

Sesi "lihat sekarang, beli sekarang", di mana para peserta dapat membeli tampilan langsung dari runway virtual. Merek dunia yang ikut serta termasuk Palais Des Argano, Twisted Roots, Niili, House of MC, The Zay Initiative, dan Bakhtz.

Acara ini juga akan jadi tuan rumah empat sesi Forum Mode Cina, dengan fokus pada topik-topik seperti teknologi, keberlanjutan, serta keterlibatan merek dan konsumen.

Berbicara tentang Asosiasi Mode Cina, badan di balik Pekan Mode Cina, untuk kepindahannya ke jadwal digital, Sheikh Majid Al Mualla, ketua dewan direksi di Hala China, berlaku sebaagai ujung tombak hubungan antara UEA dan China.

"Pendekatan daring yang diambil Asosiasi Mode Cina adalah bukti sejati akan visi, kekuatan, dan kecerdikannya yang giat," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini