Sukses

Menparekraf Dukung Rencana Wujudkan Kota Lama Semarang Menjadi UNESCO World Heritage

Wali Kota Semarang juga berharap Kota Lama menjadi salah satu warisan budaya yang tercatat di data UNESCO pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Ibu kota Jawa Tengah, Semarang, punya banyak tempat wisata menarik. Salah satunya adalah kawasan Kota Lama yang pernah menjadi pusat perdagangan dan menyimpan banyak cerita.

Karena itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menyatakan siap mendorong dan mewujudkan Kota Lama di Semarang, Jawa Tengah, sebagai creative hub sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam kunjungan kerja ke Semarang, Jawa Tengah pada Senin (30/12/2019) mendampingi Presiden Jokowi, Menparekraf menekankan pentingnya pengembangan industri ekonomi kreatif yang khas di masing-masing destinasi, termasuk destinasi Kawasan Kota Lama Semarang.

"Tiap destinasi punya industri kreatif yang berbeda untuk dikembangkan. Di Labuan Bajo, misalnya kita punya ‘creative hub’ yang bertugas mencari potensi industri kreatif. Masing-masing daerah berbeda, begitu pula Kota Lama. Di situlah fungsi ekonomi kreatif mencari potensi dan diferensiasi," terang Wishnutama dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf.

Wishnutama menambahkan, kehadiran pariwisata dan industri kreatif di suatu daerah mampu memberi nyawa bagi infrastruktur yang ada. "Potensi wisata bisa menjadi nilai ekonomi melalui upaya meningkatkan kualitas suvenir, musik, fotografi, kuliner, atau performing art sehingga bisa mendatangkan kesejahteraaan bagi pelaku-pelaku ekonomi kreatif," lanjutnya.

Sementara, Jokowi menyarankan Kota Lama Semarang selain diisi dengan aktivitas seni dan budaya, juga diiisi dengan aktivitas yang dapat mengangkat perekonomian rakyat.

"Aktivitas harian harus diisi dengan kegiatan seni budaya dan restoran dihidupkan juga sehingga mengangkat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah," ujarnya.

Penekanan pentingnya pengembangan industri kreatif di Kawasan Kota Lama Semarang, ini juga dalam rangka upaya pemerintah kota untuk menghidupkan dan mengajukan kawasan tersebut sebagai UNESCO World Heritage. Itu adalah sebuah program PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang berfungsi untuk melestarikan dan menjaga situs warisan budaya dan alam yang terdapat di berbagai negara di dunia.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga berharap Kota Lama menjadi salah satu warisan budaya yang tercatat di data UNESCO pada 2021. "Saat ini masih dalam penyusunan dossier dan sidangnya berlangsung pada 2020. Jika lancar, maka penetapannya pada 2021," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bebas Kendaraan Bermotor

Saat ini, Kota Lama Semarang yang terbentang di lahan seluas 22 hektare ini sudah menggunakan paving blok serta dilengkapi pembatas. Lalu, ada jaringan utilitas berupa kabel listrik, fiber optik, telepon, pipa PDAM di bawah tanah, jaringan drainase, dan pembangunan dua kolam retensi (Kolam Berok dan Bubakan) untuk mengurangi risiko genangan.

Kawasan ini juga dilengkapi street furniture di mana di samping sebagai fasilitas pendukung juga menjadi spot wisatawan berswafoto. Misalnya, tempat pengisian daya ponsel yang dibuat berupa boks telepon, kursi taman, tempat sampah, papan informasi, lampu penerangan jalan, dan halte.

Kawasan Kota Lama Semarang pun direncanakan ke depannya akan bebas dari kendaraan bermotor. Nantinya, para pengunjung bisa berjalan kaki, bersepeda, atau menyewa becak tanpa perlu takut akan terganggu oleh lalu lalang kendaraan bermotor.

Sekarang ini ,sudah ada tiga unit golfcart yang dapat digunakan wisatawan untuk berkeliling kawasan. Sebelumnya, Jokowi berharap Kawasan Kota Lama Semarang dapat menjadi creative hub bagi Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam kunjungan kerjanya hari ini. Menurut Jokowi, Kota Lama Semarang sudah dikerjakan selama dua tahun dan memakan anggaran Rp170 miliar, da sekarang sudah rampung.

"Yang terpenting ada aktivitas dan isian yang baik terutama berkaitan dengan ekonomi kreatif dan industri kreatif yang ada di kota Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya. Dan mungkin ke depan bisa menjadi sebuah Creative Hub bagi Jawa Tengah," tutur Presiden.

"Kota Lama Semarang sudah direstorasi dengan baik, bisa menjadi ikon Semarang dan Jawa Tengah yang baru untuk menarik wisatawan," lanjutnya dalam acara yang juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu. Presiden juga sempat mengunjungi beberapa ikon di area wisata tersebut, seperti Semarang Creative Gallery, Rumah Akar, Gedung Oudetrap, dan Sentra UKM.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.