Sukses

PRSSNI Siapkan Hadiah Total Rp200 Juta untuk Pemenang Lomba Cipta Lagu Radio 2019

Dalam waktu tiga minggu, lebih dari 1000 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia ikut bersaing dan memeriahkan Lomba Cipta Lagu Radio 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Berada di tengah perkembangan teknologi dan media streaming yang kian menjamur, radio tak ditinggal pendengar setianya. Eksistensi radio di dunia hiburan juga tak kalah unggul, hal ini dibuktikan dengan peserta Lomba Cipta Radio yang menyentuh angka 1287 dalam waktu tiga minggu.

Baru kali pertama, kompetisi ini diadakan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI). Lomba ini sekaligus memperingati hari jadi PRSSNI yang ke-45 pada 17 Desember 201. Hadiah uang tunai total Rp200 juta siap dibawa pulang peserta dengan karya terbaik.

Antusias peserta lomba yang menembus angka seribu hanya dengan pengumuman melalui radio dan media sosial, Instagram. Ketua Bidang Organisasi PRSSNI Denny Sompie mengatakan, ada rencana menjadikan kompetisi ini sebagai agenda tahunan PRSSNI.

"Saat ini, PRSSNI mengadakan Lomba Cipta Lagu Radio dalam dua kategori, yaitu pop dan dangdut. Mungkin saja tahun depan kita akan adakan lomba karaoke atau tambah kategori lagi," kata Denny di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2019.

Juri-juri yang terlibat dalam penilaian lomba mengusung tema #RadiokuBeragam ini di antaranya adalah Adib Hidayat, Nina Tamam, dan Temmy Metion sebagai juri kategori pop, sementara kategori dangdut peniliannya akan digawangi Ikke Nurjanah, Hendro Saky, dan Irwan Jhons sebagai juri.

Jumlah karya yang masuk membuat juri kewalahan menilai. Ikke mengatakan, butuh waktu seminggu untuknya menilai karya peserta. "Jadi, seribuan karya itu dibagi. Itu juga aku cicil dalam waktu seminggu, kadang aku harus dengarin tidak cuma sekali," tuturnya.

Aspek penilaian dalam lomba ini juga ketat, Ikke menjelaskan ada tiga penilaian utama. "Pertama pasti syair, lirik, kemudian melodi, dan harmonisasi, serta segi komersialnya," tambah Ikke.

Selain Lompa Cipta Lagu Radio, PRSSNI juga membuat kategori Radio Award untuk para anggota PRSSNI. Anggota PRSSNI saat ini berjumlah 585 stasiun radio di bawah naungan 26 pengurus daerah dan koordinator di seluruh Indonesia.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Akui Jadi Pendengar Radio

Mulai 20 Desember 2019 pukul 07.00 WIB, para pendengar radio mendengar Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang berbicara tentang kampanye #RadiokuBeragam.

"Pernah tidak para pendengar radio membayangkan semua pendengar radio di Indonesia hanya mendengar satu lagu Barat yang sama? Apa jadinya?" tanya Jokowi dalam kampanye yang diputar setiap satu jam tersebut.

"Kalau semua radio di Indonesia memutar lagu Didi Kempot? Sekarang kalau semua radio di Indonesia cuma memutar lagu Slank? Bagaimana? Emang enak kalau semua radio memutar lagu yang sama, tidak seru, kan?" sambungnya.

Di bagian akhir, Jokowi mendukung komitmen menjaga dan menghargai keberagaman NKRI. "Keberagaman itu harus kita jaga bersama dan saya yakin PRSSNI akan senantiasa menjaga keberagaman NKRI. Selamat ulang tahun ke-65 untuk PRSSNI. Saya Joko Widodo saya pendengar radio," tutupnya dalam kampanye.

Sekretaris Jenderal PRSSNI, M. Rafiq menjelaskan, pengusungan tema #RadiokuBeragam tahun ini memang terkait Indonesia sebagai negara beragam.

3 dari 3 halaman

Pemenang Lomba dari Berbagai Indonesia

Pemenang Lomba Cipta Lagu Radio 2019 diumumkan pada Malam Anugerah Lomba Cipta Lagu Radio & Radio Award 2019 #RadiokuBeragam di Hard Rock Cafe, Jakarta. Para pemenang yang berhak membawa pulang hadiah uang tunai tersebut berasal dari berbagai kota di Indonesia.

Untuk 5 finalis genre pop pilihan juri yaitu The Midnight Grid dari Bandung, Achmad Ismail Madu dari Bogor, Nata Ryan dari Depok, Ephafroditus Leonard Poyk dari Bekasi, dan Rully Indra Taruma dari Bekasi. Sementara 4 finalis genre dangdut adalah Abdul Mahfi dari Tuban, Sunaryo dari dari Gresik, Silvy Nurmayasari dari Kediri dan Sualuddin dari Lombok. (Adhita Diansyavira)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.