Sukses

Ciri-Ciri Virus Zika, Penyebab dan Cara Mencegah Sebelum Terinfeksi

Penting untuk mengetahui ciri-ciri virus Zika sebagai langkah antisipasi.

Liputan6.com, Jakarta Pada 2016 lalu, informasi mengenai virus Zika yang 'mengamuk' di Amerika Tengah dan Selatan menjadi topik hangat akibat munculnya virus tersebut. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes.

Nyamuk jenis Aedes Aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Meskipun saat ini virus Zika sudah jarang terdengar, namun tidak ada salahnya untuk mengetahui ciri-ciri virus Zika.

Para ilmuwan melaporkan bahwa dari 70 anak-anak dengan microcephaly Zika, bisa menimbulkan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kerusakan telinga bagian dalam atau kerusakan saraf yang menghubungkan telinga ke otak. Selain itu, pada beberapa kasus Zika dilaporkan terjadi komplikasi autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang yang berlangsung 2-7 hari.

Bagi siapapun yang tinggal atau mengunjungi area yang diketahui ada virus Zika, memiliki risiko terinfeksi. Namun tidak semua orang yang terinfeksi virus Zika menunjukkan gejala. Hanya satu di antara lima orang yang menunjukkan gejala.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri virus Zika, sebagai langkah antisipasi. Anda pun juga bisa mengedukasi kepada kerabat mengenai ciri-ciri virus Zika tersebut. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber ciri-ciri virus Zika, Senin (4/3/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Fakta Virus Zika

Sebelum mengetahui ciri-ciri virus Zika, simak penjelasan berikut mengenai fakta-fakta virus tersebut.

Virus Zika pertama kali ditemukan pada seekor monyet resus yang berada di hutan Zika, Uganda, tahun 1947. Kemudian, kembali ditemukan pada nyamuk spesies Aedes Africanus di hutan yang sama pada tahun 1948 dan pada manusia di Nigeria pada tahun 1954.

Hingga 2007, virus Zika mulai menyebar di kawasan luar Afrika dan Asia. Pada 2015 mulai sampai ke negara Brasil. Di Indonesia sendiri, telah ditemukan virus Zika di Jambi pada tahun 2015.

Penyakit ini disebabkan oleh virus Zika yang ditularkan melalui nyamuk Aedes, terutama Aedes aegypti. Ini adalah nyamuk yang juga bisa menularkan demam berdarah dan chikungunya. Virus ini biasanya hadir di kawasan Afrika, Amerika, Asia, dan Pasifik.

3 dari 6 halaman

Ciri-ciri Virus Zika

Sebanyak empat dari lima orang yang terinfeksi tidak mengalami ciri-ciri virus Zika maupun gejala. Jikalau ada gejala, biasanya mulai terasa pada dua hingga tujuh hari setelah digigit nyamuk.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Center for Disease Control and Prevention), biasanya gejala yang tampak ringan seperti demam, ruam, nyeri sendi, mata merah, nyeri otot, dan kadang-kadang muntah. Gejala dapat berlangsung dua hari sampai satu minggu.

WHO sendiri mengatakan, saat seseorang terinfeksi tidak memerlukan pengobatan khusus. Paling penting, ia harus banyak beristirahat, minum cukup cairan, mengobati rasa sakit dan demam menggunakan obat-obatan umum. Jika gejala memburuk, harus segera mencari pertolongan tenaga medis.

4 dari 6 halaman

Penyebab Penyakit Zika

Penyebab penyakit ini adalah virus Zika. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, terutama spesies Aedes aegypti.

Nyamuk ini senang bertelur di air yang tergenang, seperti genangan air hujan di jalanan, di pot bunga, dan bak air di kamar mandi. Nyamuk ini umumnya menggigit manusia pada siang hari, baik di dalam maupun di luar ruangan. Penyebaran melalui kontak seksual dan transfusi darah juga pernah dilaporkan.

5 dari 6 halaman

Cara Mengobati Penyakit Zika

Tidak ada terapi atau penanganan khusus yang dapat dilakukan untuk mengatasi infeksi virus Zika. Jika terinfeksi virus ini, penanganan yang dilakukan hampir sama dengan penanganan akibat infeksi virus lainnya yaitu dengan banyak istirahat, minum air putih yang cukup, dan minum obat-obatan untuk menangani demam dan nyeri sendi, seperti asetaminofen (Tylenol, dll) dan ibuprofen (Advil, Motrin IB, dll).

Pengobatan penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan medis. Bahkan, pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12 hari.

6 dari 6 halaman

Cara Mencegah Penyakit Zika

Hingga kini, belum tersedia vaksin yang bisa mencegah penyakit virus Zika. Namun Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan ibu hamil untuk tidak bepergian ke daerah wabah Zika.

Jika Anda berencana untuk hamil, bicarakan kepada dokter mengenai rencana perjalananmu dan risiko terkena virus Zika. Selain itu, jika Anda memiliki pasangan yang tinggal atau pernah bepergian ke daerah wabah Zika, hindari berhubungan seksual selama kehamilan atau gunakan alat pengaman selama berhubungan seksual.

Jika Anda tinggal dan sedang bepergian ke daerah tropis di mana virus Zika banyak berkembang, hal yang paling penting adalah dengan mencegah gigitan nyamuk. Berikut ini kiat-kiatnya:

- Tinggal di tempat yang memiliki pendingin ruangan.

- Gunakan krim penangkal nyamuk.

- Gunakan bahan pembasmi serangga yang sudah terdaftar pada Environmental Protection Agency (EPA), karena aman bagi ibu hamil dan menyusui.

- Pakai baju lengan panjang dan celana panjang dengan warna muda atau cerah.

- Tidur dengan kelambu.

- Kuras tempat-tempat yang berpotensi menjadi genangan air.

- Oleskan permethrin pada pakaian, seprai, sarung dan bantal, dan barang-barang lainnya.

Nah, di atas adalah ciri-ciri virus Zika yang bisa Anda ketahui. Segera pergi ke dokter jika Anda mengalami hal-hal di atas. Semoga bermanfaat!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini