Sukses

9 Desainer Muda Tampilkan Rancangan Unik di JFW 2019

Kehadiran desainer muda membuat dunia fesyen terus hidup dan berkembang. Kreatif, dan. berani bermain dengan bahan, cutting dan warna. Halnya yang terjadi di Jakarta fashion Week 2019

Liputan6.com, Jakarta Sembilan desainer dari Lasalle College menampilkan rancangan unik dalam pagelaran busana di panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2019, yang berlangsung di pelataran Senayan City, Jakarta, Senin (22/10/2018). Para desainer yang tengah menempuh semester akhir di sekolah mode itu menampilkan karya terbaru mereka dalam gelar fashion show bertajuk SYMB/OSIS.

“Kami tiap tahun selalu menyeleksi siapa siswa yang bisa masuk JFW. Kriterianya sih harus memberikan sesuatu yang baru dan unik. Benang merahnya dalam penampilan ini adalah karya yang ditampilkan merupakan hasil rancangan yang unik dan inovatif,” kata Shinta Djiwatampu, Fashion Design Program Director of LaSalle College Jakarta., belum lama ini.

Sembilan desainer tersebut adalah Christi Erning, Putri Mudita, Rashesa Sabrina, Selphie Usagi, Prasomya Santika, Maria Nathania Tjuhanda, Fidelia Inetta Luis, Ervina Michelle Liem, Bella Francisca. Menurut Shinta, beberapa dari desainer ini tengah merintis label mode komersil untuk pasar publik.

“Ajang seperti ini kami harap menjadi pembuka jalan bagi mereka agar karyanya lebih dikenal masyarakat,” ucap Shinta lagi.

Masing-masing desainer muda ini menampilkan sekitar 4–8 busana dengan tema yang berbeda di JFW 2019. Seperti Bella Fransisca yang menampilkan tema pakaian kantor. Uniknya dia menggunakan materi potongan map plastik warna warni sebagai bagian dari busana. “Saya menggunting materi map plastic ini dan menjadikannya berfungsi layaknya payet yang unik,” ujar Bella.

Ada juga Rashesa Sabrina yang yang memadukan kain tenun tradisional dan kain sutera Sengkang khas Sulawesi Selatan dengan denim. Tampilannya telrihat kekinian dengan potongan kimono dan rok. “Saya ingin memperkenalkan lebih banyak kain Nusantara ke masyarakat,” katanya.

Konsep dengan kain tradisional juga diusung oleh Fidelian Inetta Lius yang memadukan kain Buna dari NTT dengan denim dalam koleksi bertema Unification. Selain bahan, para desainer ini menampilkan kemampuan dalam bentuk pola.

Seperti Selviana dengan label desain Selphie Usagi yang mengeluarkan koleksi bertajuk Euclid. Gaun yang ditampilkan dengan kain bermotif geometri. Sementara Prasomya Santika yang terinspirasi urban seni abad 1950 menampilan fashion minimalis berpola abstrak, garis pada kain katun, velvet dan coat. Melalui pagelaran ini para siswa sekolah mode ini menunjukkan bahwa kreatifitas tak ada batasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.