Sukses

Lakukan Cara Ini untuk Tingkatkan Kecerdasan Emosi Anak

Kecerdasaan emosional juga harus dipahami dan dipelajari oleh Anak Anda. Hal ini dilakukan agar anak memahami bagaimana menyalurkan emosi.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai orangtua, Anda pasti ingin melihat anak tumbuh menjadi seseorang yang cerdas dan terdidik. Cerdas dalam mengerjakan soal ujian di sekolah tampaknya belum cukup bagi pengembangan Anda. Anak juga perlu belajar memahami kecerdasan dalam mengatur emosi, berikut hal yang dapar para orangtua lakukan, dilansir dari Yourtango.com, Senin (28/8/2017).

Untuk para orangtua, mulailah mengajak anak Anda menyaksikan tontonan yang berkualitas. Selain itu, dampingi anak di saat mereka sedang bermain gim. Dengan tontonan yang berkualitas, anak dapat memahami bagaimana cara mengontol emosi dengan benar. Bila anak menyaksikan adegan kartun yang berbahaya, cobalah perhatikan ekspresi yang mereka timbulkan. Bukan hanya dari tontonan televisi saja, sering kali permainan yang mereka mainkan juga memberikan banyak tingkat emosional. Dampingi mereka dikala mereka sedang asik sendiri dengan dunia mereka. Dengan begitu, para orangtua dapat memberitahukan bagaimana mereka mengatasi emosi yang mereka timbulkan.

Anak cenderung mempraktikkan ulang ekspresi, kata-kata, maupun tindakan yang orangtuanya lakukan. Anak memiliki tingkat memori yang kuat, untuk mengingat hal-hal yang baru pertama kali mereka alami. Oleh karena itu, para orangtua sebaiknya mengurangi kata kasar maupun tindakan yang kurang baik di depan anak Anda. Walaupun tindakan yang para orangtua lakukan dianggap bercanda atupun sepele, anak akan menganggap itu adalah hal yang boleh untuk dilakukan. Untuk itu, berikan contoh yang baik seperti mengajarkan untuk bagaimana meminta maaf, maupun menyapa orang lain dengan sopan.

Pelabelan emosi

Hal yang kerap kali diabaikan oleh para orangtua adalah menandakan, atau melabeli setiap emosi yang ditimbulkan oleh anak. Bila anak Anda sedang ngambek, marah, senang, sedih, apapun yang mereka lakukan cobalah untuk menandakan hal tersebut. "Oh kamu sedang marah?'' atau "Kamu sedih?", lakukan hal ini secara berulang, hal ini dilakukan untuk menyadarkan anak bahwa orangtua memahami apa yang sedang mereka rasakan. Sehingga anak mengetahui, emosi yang mana yang harus mereka ekspresikan.

Pelabelan emosi ini sebaiknya dilakukan secara dua arah. Ajari anak Anda untuk melabeli emosi, yang orangtua tampilkan untuk mereka. Dalam hal ini, anak akan lebih mudah menyadari emosi yang disampaikan oleh orangtuanya. Sehingga anak Anda tidak salah dalam penerimaan emosi yang disampaikan, dan mencegah anak untuk membantah perintah dari orangtua. Cobalah lakukan hal ini selama 30 hari, dan lihatlah perkembangan emosi anak Anda. 

Simak juga video menarik berikut ini:

Fellisia

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.