Sukses

Harimau di Kebun Binatang Kurus, Belum Tentu Tidak Dikasih Makan

Harimau di kebun binatang kurus, bukan karena tidak diberi makan. Simak penjelasannya.

Liputan6.com, Jakarta Masih ingat kasus harimau di Taman SafariCisarua, Bogor, yang terlihat kurus dan seperti dibius agar bisa dijadikan "objek" foto para pengunjung? Kasus yang sempatviral di media sosial ini membuat sebagian orang yang melihat naik pitam dan tak terima apabila ada hewan yang diperlakukan seperti itu. Marah boleh saja tapi apakah benar yang ditudingkan itu?

Victor Bayu, salah seorang tim edukasi dari Divisi Satwa Taman Safari 2 atau Taman Safari Prigen menjelaskan, kita juga harus tahu bagaimana pola perilaku dari seekor harimau. Menurut Victor, harimau adalah binatang yang aktif di malam hari. Dan hampir semua harimau akan terlihat lesu di pagi sampai siang hari.

Begitu juga yang terjadi pada harimau yang ada di TSI 2 ini. "Kita jam 04.00 sore sudah menutup tempat untuk foto bersama harimau. Karena dia harus segera dilepas agar bisa menikmati hidupnya. Hidupnya dia, pakai tanda petik, baru terjadi di malam hari," kata Victor kepada Travel Liputan6.com pada Jumat (6/5/2016).

Hal serupa juga diungkapkan Idham Rustin, HDO Sales and Marcomm Taman Safari Indonesia 2 Prigen, "Pembiusan sebenarnya buat apa, sih? Buat dia tidur dan nggak bangun lagi, kan? Yang di Bogor tidak seperti itu kenyataannya. Lagi pula, dibius setiap hari akan berbahaya.Begitulah sifat alami mereka. Harimau atau Singa sering tidur dan aktif baru di sore sampai malam hari." Pernyataan kedua orang ini ada benarnya, saat tim kami melihat langsung kedua binatang yang tergolong buas ini. Baik singa maupun harimau, hanya berdiam diri, santai di pojokan, dan beberapa kali terlihat bergerak namun tidak terlalu jauh. Hanya pindah tempat saja, lalu bermalas-malasan lagi. Namun, pemandangan berbeda terjadi begitu melihat kehidupan singa dan harimau di sore hari, mereka terlihat aktif dan menunjukkan sifat mereka yang sebenarnya.

Pihak Taman Safari Indonesia, khususnya Taman Safari Prigen, sangat memerhatikan kesehatan dari harimau dan binatang-binatang lainnya. Khusus harimau, kata Victor, diberi menu makan yang selalu berbeda-beda setiap harinya. Mulai dari ayam, kambing, sapi, sampai kangguru yang didatangkan langsung dari Australia.

"Porsi makan mereka sesuai postur tubuh si harimau tersebut. Tidak asal kasih, tetap ada perhitungannya. Dengan perhitungan tersebut, kita membuat harimau tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus. Sudah punya konsep, tubuh yang ideal itu seperti itu," kata Victor.

Sama halnya seperti manusia, tubuh kurus bukan berarti tidak sehat dan tubuh gemuk tidak lantas dapat disebut sehat. Tubuh yang terlihat kurus tapi didominasi otot dan tulang yang memang besar, tentu jauh lebih baik ketimbang tubuh yang terlihat sehat tidak tahunya hanya berisi lemak
yang justru bikin jadi malas-malasan.

"Kalau ada yang bilang hewan di kebun binatang atau di Taman Safari kurus-kurus, sebetulnya
tinggal melihatnya saja dari sudut pandang mana," kata Victor. "Biasanya,di lembaga konservasi memperhitungkan tingkat kesejahteraan satwanya karena kalau di lembaga konservasi tentunya mengenal hal-hal apa saja yang harus diketahui dan diterapkan, salah satunya hewan terbebas dari rasa lapar dan haus. Tidak boleh kurang dan tidak boleh berlebihan," kata Victor.

Victor tidak menutup telinga bila ada orang yang berkata seperti itu. Dia sendiri menyadari bahwa masih banyak dari kita yang beranggapan, segala sesuatu yang lucu harus gemuk. Atau sehat itu harus gemuk. "Ya, sama seperti kita, kalau terlalu gemuk, apa-apa jadi malas. Harusnya berolahraga jadi malas," kata Victor. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.