Sukses

Pembukaan Festival `Jogja Kota Batik Dunia` Sepi Pengunjung

Pada Oktober tahun lalu, Jogja dinobatkan sebagai Kota Batik Dunia.

Liputan6.com, Jakarta Jogja sudah ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia pada Oktober tahun 2014 lalu. Memperingati hari Batik Nasional dan sebagai sosialisasi penetapan itu maka digelar Festival Jogja Kota Batik Dunia di Bangsal Pagelaran Kraton. Festival Jogja Kota Batik ini digelar mulai 2-6 Oktober 2015. Festival dibuka ketua Kadin DIY GKR Pembayun di bangsal Pagelaran Kraton. Menurut Pembayun, warga Jogja harus bangga dengan predikat Kota Batik Dunia ini. Warga Jogja harus menjaga predikat itu dengan menjaga motif motif khas Jogja.

"Festival yang besar tapi bagaimana kita memaknai batik itu sendiri bagi warga Jogja. Utamanya menjaga motif batik dan batik itu sendiri karena diwariskan kepada kita. Jangan sampai lepas dan dimiliki orang lain," ujarnya kepada Liputan6.com, Jumat (2/10/2015).

GKR Pembayun mengatakan batik saat ini harus terus berinovasi agar berkembang dan dikenal dunia. Saat ini Batik dituangkan dalam media selain kain namun motifnya tetap pada batik. Menurutnya hal ini bagian dari inovasi yang ada saat ini. Namun Pembayun berpesan bahwa karya itu harus tetap memegang dasar dari motif yang ada sepeti batik motif Jogja.

"Kalo di media macem-macem itu bagian dari inovasi. Kalo dilakukan di beberapa media tentunya diharapkan tidak lepas dari motif dasar yang ada. Jadi kalo tarian ya tari klasik ya tidak ketinggalan," ujarnya.

Festival Jogja Kota Batik Dunia

Pembayun juga mengatakan bagian inovasi lainnya seperti buku mewarnai. Menurutnya saat ini sedang trend buku mewarnai dengan motif batik di Jogja. Hal ini diharapkan dapat menyampaikan pesan bahwa batik milik Indonesia salah sayunya dari Jogja.

"Bagian dari inovasi. Ada buku yang untuk mewarnai. Sekarang trendnya buku mewarnai bagi orang dewasa. Gunanya untuk mengurangi stress. Saya liat di beberapa toko buku itu motifnya batik," ujarnya.

Festival Jogja Kota Batik Dunia

Sementara itu Plh Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, festival ini diikuti 50 stand pengrajin batik dengan masing-masing motif khas Jogja seperti Truntum, Gringsing Kipas Mangir, Parang dan lainnya.

"Kita memang ingin menampilkan karya-karya para pengrajin batik di DIY dengan ciri khas masing-masing kawasan. Semoga ini bisa semakin mempromosikan batik kita ke dunia karena diadakan di Pagelaran Kraton," ungkapnya.

Sementara itu, dalam festival ini juga diisi stand makanan khas oleh-oleh Jogja, seperti Wingko, gudeg, tempe, dan lainnya. Namun dari pantauan Liputan6.com, festival Jogja Kota Batik Dunia sepi pengunjung. Saat pembukaan hanya terlihat beberapa pengunjung wisata tampak di bangsal pagelaran kraton yang luas itu. Namun belum diketahui apakah saat akhir pekan festival ini akan ramai pengunjung. (Fathi mahmud/Ibo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.