Sukses

Kematian Covid-9 Jateng Didominasi Komorbid dan Belum Vaksin

Hal ini diungkapkan Ganjar saat rapat bersama Luhut Binsar Pandjaitan

Liputan6.com, Jateng Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan saat ini kasus kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah didominasi orang dengan komorbid dan belum vaksin. Untuk itu, Ganjar meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksin terutama yang berisiko tertular Covid-19.

Hal itu diungkapkan Ganjar saat Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh Menteri Kooerdinasi Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual di rumah dinasnya, Kamis (17/2) petang. Berdasarkan data hingga 13 Februari, saat ini kematian akibat Covid-19 Jateng didominasi oleh pasien komorbid dan belum vaksin.

“Kasus-kasus kematian kita dari catatan yang diberikan Pak Menko dan Pak Menkes beberapa waktu yang lalu sama. Mereka komorbid dan belum divaksin,” kata Ganjar.

Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah mengimbau pada masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan, terutama memakai masker saat beraktivitas. Ganjar juga meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi.

“Sekarang kita lakukan kembali sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat, minimal terkait masker,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dorong Pemakaian Masker

Ganjar juga mengimbau pada masyarakat khususnya di wilayahnya agar tidak melepas masker, terutama saat beraktivitas. Sehingga aktivitas dan kegiatan masyarakat bisa tetap berjalan, namun pengawasan protokol kesehatan dilakukan ketat.

“Kita dorong penggunaan masker jadi aktivitas mereka tetap boleh berjalan prokesnya kita atur dengan ketat sesuai aturan yang ditentukan dan kita meminta masyarakat untuk tidak melepas masker,” ujarnya.

Ganjar mengatakan saat ini beberapa daerah yang mengalami peningkatan kasus, mulai mengaktifkan tempat kembali isolasi terpusatnya. Di Kota Semarang misalnya, dari tiga isoter yang dimiliki Pemprov, baru satu yang dibuka dan mulai terisi.

“Jadi sampai hari ini kita lakukan skenario seperti saat Delta itu, alhamdulillah beberapa rumah sakit umpama kemarin saya cek lapangan mereka yang dulu oksigennya sulit, sekarang mereka sedang menyiapkan tabung atau isotank baru persiapan untuk seandainya terjadi perubahan itu,” tandas Ganjar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini