Sukses

Buya Yahya Ingatkan Bahaya Menunda Bayar Utang: Hidup Susah, Sulit Kaya!

Buya Yahya ingatkan bahaya menunda utang. Selain dosa besar, orang yang menunda bayar utang juga susah jadi kaya

Liputan6.com, Cilacap - Ulama kharismatik kelahiran kota Blitar, Jawa Timur yang merupakan pengasuh Lembaga Pendidikan dan Dakwah (LPD) Al-Bahjah, Cirebon, KH Yahya Zainul Ma’arif atau populer dengan sapaan Buya Yahya mengingatkan bahaya menunda membayar utang.

Perihal ini, Rasulullah SAW mewanti-wanti agar secepatnya bayar utang. Pasalnya jika meninggal dalam keadaan masih behutang maka kebaikannya akan menggantikan hitangnya di hari kiamat. 

Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah SAW bersabda, 

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ 

Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih).

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hidup Susah dan Dosa Besar

Buya Yahya mengingatkan, penundaan pembayaran utang yang disengaja dapat mengakibatkan kehidupan yang serba kekurangan dan kesusahan. 

Ia menekankan bahwa menunda-nunda membayar utang ketika seseorang mampu secara finansial adalah dosa besar.

 “Berhati-hatilah dalam mengelola utang, tidak membayar utang padahal mampu adalah dosa besar,” tuturnya dikutip dari laman hidayatuna.com, Rabu (01/05/2024). 

Ada dua tipe orang yang menunjukkan perilaku bermasalah dalam pembayaran utang. Pertama, ada pihak yang menunda pembayaran meskipun mereka mempunyai kemampuan finansial untuk membayar. 

Kedua, ada yang hanya membayar utangnya jika diingatkan, yang dianggap Buya Yahya tidak sopan kepada pemberi pinjaman.

3 dari 3 halaman

Jangan Harap Hidup Berkecukupan

Buya Yahya menegaskan, individu yang sengaja menunda pembayaran utang tidak bisa berharap bisa hidup berkecukupan. Pada titik tertentu, mereka akan mengalami titik terendah dalam hidup mereka karena mereka mengabaikan kewajiban mereka. 

“Mereka yang dengan sengaja menunda pembayaran utang tidak bisa berharap untuk hidup sejahtera. Mereka akan menghadapi kehancuran karena perilakunya yang tidak sopan, jadi berhati-hatilah,” terangnya. 

Apalagi jika anda pernah meminjam uang pada seseorang, berarti dia ikhlas membantunya. Sebagai imbalannya, kita harus memperhatikan kewajiban dan membayar kembali hutang ketika jatuh tempo, terutama bila telah memiliki kemampuan finansial. 

“Jika Anda pernah ditolong oleh seseorang, dan saat ini Anda mempunyai kemampuan finansial, hendaknya anda melunasi hutang Anda segera setelah jatuh tempo,” tandasnya. 

Namun, jika saat ini tidak mampu membayar utang, komunikasikan dengan orang yang memberi pinjaman dengan cara yang sopan. 

 “Jika Anda masih ingin menggunakan uang pinjaman, komunikasikan dengan pemberi pinjaman dengan hormat. Jangan diam dan berdalih seperti ‘mereka kaya, jadi tidak apa-apa,” saran Buya Yahya.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.