Sukses

Alhamdulillah, 8 Wanita Filipina Memeluk Islam di UEA dalam 3 Hari Pertama Ramadhan

Bulan suci Ramadhan tidak hanya mendekatkan umat Islam pada agamanya, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk memeluk Islam.

Liputan6.com, Dubai - Bulan suci Ramadhan tidak hanya mendekatkan umat Islam pada agamanya, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk memeluk Islam. 

Ramadhan 2024 ini, hanya dalam tiga hari pertama bulan Ramadhan, delapan wanita asal Filipina telah memulai perjalanan penemuan spiritual mereka dengan masuk Islam.

The Islamic Affairs and Charitable Activities Department (IACAD) atau Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal di Dubai telah mengkonfirmasi hal ini. Demikian mengutip dari KhaleejTimes, Sabtu (22/3/2024).

Camilla Iman adalah salah satunya, kisah eksplorasi dan pencerahannya memeluk Islam lebih menonjol dari yang lain. 

Setibanya di UEA pada tahun 2014, Camilla membenamkan dirinya dalam pekerjaan sukarela yang terlibat dalam upaya amal dan sosial selama Ramadhan.

"Keingintahuan dan semangat petualangan saya yang membawa saya memeluk Islam," kata Camilla Iman, yang mengelola perusahaan perangkat lunak serta perusahaan media dan acara.

Perjalanan Camilla Iman menuju Islam dipengaruhi oleh asal usul ayahnya yang beragama Islam, dan paparannya terhadap agama Islam saat berkunjung ke Oman pada tahun 2016.

"Saya menyaksikan ketaatan umat Islam saat sholat," ujar Camilla Iman.

“Umat Islam meninggalkan segalanya ketika adzan dikumandangkan. Saya kagum dengan hal ini dan bertanya kepada banyak dari mereka apa yang membuat mereka begitu terikat pada iman," katanya.

"Hal ini memberikan dampak yang besar bagi saya sehingga memicu pencaritahuan mendalam terhadap prinsip-prinsip Islam.” tambah Camilla. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perjalanan Menuju Islam

Ramadhan kali ini saat mengikuti kegiatan kerelawanan, Camilla Iman memanfaatkan kesempatan untuk menghadiri ceramah Islam dan terlibat dalam diskusi bermakna.

Puas dengan jawaban yang dia terima atas pertanyaannya, akhirnya Camilla Iman memutuskan untuk memeluk Islam dengan sepenuh hati.

“Saya sangat gembira. Saya merasa terbebaskan. Saya merasa ada cahaya di mana-mana. Banyak perasaan dalam diri saya yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” kata Camilla Iman.

Wilfie Nation

Demikian pula dengan perjalanan Wilfie Nation menuju Islam, mencerminkan jalan ditandai dengan introspeksi dan kerinduan spiritual.

Sebagai manajer di sebuah perusahaan kebersihan dan salon, kepindahan Wilfie ke UAE pada tahun 2019 memberinya peluang baru untuk mendalami Islam.

"Saya bekerja di Arab Saudi dan terus bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan tentang mengapa azan dikumandangkan, konsep satu Tuhan dan ketaatan seorang Muslim," kata Wilfie Nation.

3 dari 4 halaman

Mencoba Mencari Jawaban

Untuk mencari jawaban atas keraguannya, dia beralih ke media sosial dan terhubung dengan orang-orang yang bisa membimbingnya menuju Islam.

Wilfie Nation tidak bisa menahan keinginannya untuk memeluk Islam. Dia menelepon seorang umat Islam yang dia hubungi di media sosial dan kemudian memeluk Islam melalui telepon.

"Pada tanggal 10 Maret, hanya beberapa jam sebelum dimulainya Ramadhan, saya memeluk Islam," kata Wilfie. 

"Saya salat Tarawih pertama tahun 2024," tambahnya. 

Wilfie terkejut ketika dua anggota stafnya segera mengikuti langkah tersebut, dan tiga orang lagi bergabung keesokan harinya.

"Ketika saya tiba untuk bekerja memakai abaya, mereka bertanya dan meminta saya untuk membawa mereka ke ulama yang dapat membantu mereka masuk Islam," tutur Wiflie.

"Saya kaget, yang lebih mengejutkan adalah keesokan harinya, tiga anggota staf lainnya ingin masuk Islam. Kami berenam mengucapkan Syahadat dalam 3 hari."

Selain Wilfie Nation, 7 perempuan lainnya, Rafaela Suba, Jennifer Fortin, Mariane Manzano, Teresita Dadlum, Josephine Nequin-Jamela, dan Renalyn Dinsay yang memeluk Islam di Dubai saat Ramadhan.

"Saya baru pertama kali berpuasa dan tidak sulit sama sekali. Allah sangat memudahkan kita. Kami bahkan tidak bosan bekerja di bawah sinar matahari," ujar Wilfie Nation.

"Perasaannya sangat mendalam dan tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Saya merasa sudah sampai pada alam yang lebih tinggi dalam hidup ini," kata Wilfie.

4 dari 4 halaman

Kisah Seorang Mualaf, Masuk Islam setelah Koma

Mirip dengan cerita delapan wanita yang memutuskan untuk menjadi seorang mualaf karena menemukan jalan kehidupan di Islam, seorang wanita asal Indonesia ini masuk Islam setelah koma, dan tersentuh saat mendengar surah Al-Fatihah.

Elisa bercerita, dirinya masuk Islam pada tahun 2020, pasca kecelakaan yang membuatnya koma.

Kecelakaan tersebut terjadi saat bulan Ramadan, tepatnya sepekan menuju lebaran. Selama tak sadarkan diri, Elisa ditangisi oleh anak dan saudaranya.

Momen lebaran tiba, namun Elisa masih terbaring di rumah sakit. Ketika pulang ke rumah, dirinya menyempatkan untuk membuka sekaligus mendengarkan bacaan surah Al-Fatihahdi gawainya.

“Saya dengerin terus al-Fatihah. Terus saya berdoa, mudah-mudahan sembuh. Kalau sembuh saya betul-betul kepingin sholat, betul-betul mau sholat,” ujar dia.

Beberapa kali Elisa diminta oleh anak-anaknya untuk mengenakan hijab.

Perlahan ia mulai belajar Islam ke seorang guru mengaji. Lambat laun ia juga mulai ada keinginan untuk melakukan sholat usai kejadian kecelakaan itu.

Semenjak ia masuk Islam dan sehat, Elisa rutin mengikuti pengajian. Ia juga menyempatkan mengaji di rumahnya di tengah kesibukan berjualan.

Ketika waktu sholat tiba, Elisa mengutamakan panggilan Allah untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang hamba. Meskipun ada pembeli, ia meminta pembeli itu menunggunya hingga selesai sholat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.