Sukses

Cara Menghilangkan Bau Mulut Saat Puasa, Pahami Penyebabnya

Hadis tentang aroma mulut orang yang berpuasa dan cara untuk menjaganya

Liputan6.com, Jakarta Dalam menjalankan ibadah puasa, menjaga kebersihan mulut menjadi salah satu hal yang penting. Bau mulut saat puasa dapat menjadi masalah yang mengganggu, terutama ketika berinteraksi dengan orang lain atau saat melaksanakan ibadah di masjid. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara-cara yang efektif untuk menghilangkan atau mengurangi bau mulut saat menjalankan ibadah puasa.

Mengingat bahwa memiliki nafas yang segar saat berpuasa adalah salah satu hal yang diinginkan oleh banyak orang. Ada beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan untuk mengatasi bau mulut saat puasa. Pertama, menjaga kebersihan mulut dengan sikat gigi secara teratur setidaknya dua kali sehari, terutama setelah sahur dan berbuka puasa. 

Selain itu, hindari makanan atau minuman yang dapat menyebabkan bau mulut seperti bawang putih atau makanan pedas. Dengan menjaga kebersihan mulut dan mengonsumsi makanan sehat, kita dapat mengurangi dan menghilangkan bau mulut saat berpuasa sehingga dapat menjalankan ibadah dengan lebih nyaman dan lancar.

Untuk panduan lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber hadis tentang aroma mulut orang yang berpuasa dan cara untuk menjaga aroma mulut selama berpuasa, pada Selasa (19/3).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aroma Mulut Orang Puasa dalam Hadis

Hadis yang menyatakan bahwa aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi dan minyak misik adalah salah satu hadis yang sering dikutip dalam konteks pujian terhadap keutamaan puasa. Dalam hadis yang shahih, Nabi Muhammad SAW menjelaskan makna yang sangat indah mengenai aroma mulut orang yang sedang berpuasa. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim:

وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْك

Artinya, "Sesungguhnya bau mulut orang yang sedang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Hadis yang sama juga disampaikan dengan variasi kata oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam sebuah hadis muttafaq 'alaih:

“Puasa itu untukKu dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kasturi.”

Hadis ini memberikan gambaran yang sangat indah tentang keistimewaan puasa di sisi Allah SWT. Bahwa aroma mulut orang yang berpuasa, meskipun secara materi tidak selalu tercium oleh manusia, namun memiliki nilai yang sangat tinggi di hadapan Allah. Ini merupakan sebuah kiasan majaz yang menggambarkan bahwa amal ibadah kita, termasuk puasa, tidak hanya berdampak di dunia, tetapi juga memiliki pengaruh yang besar di akhirat.

Bau mulut yang harum di sisi Allah pada hari kiamat timbul dari ketaatan yang dilakukan di dunia, termasuk di antaranya puasa yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh keimanan. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya menjaga kebersihan mulut dan menjalankan ibadah puasa dengan sepenuh hati. Selain itu, hadis ini juga mengingatkan kita bahwa Allah memperhatikan setiap amal kebaikan yang kita lakukan, bahkan yang tersembunyi seperti aroma mulut saat berpuasa, yang akan menjadi bukti kebersihan hati dan ketulusan ibadah di hadapan-Nya.

3 dari 4 halaman

Penyebab Bau Mulut Saat Puasa

Puasa, sebagai salah satu ibadah yang dijalankan umat Islam, memiliki konsekuensi fisik yang dapat dirasakan, termasuk fenomena bau mulut yang mungkin dialami oleh sebagian orang saat menjalankan puasa. Puasa berarti menahan diri dari makan dan minum mulai dari fajar hingga menjelang petang, yang berarti tubuh tidak mendapat asupan cairan dan makanan selama beberapa jam. Hal ini mengakibatkan kondisi mulut menjadi kering karena berkurangnya produksi air liur.

Air liur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mulut. Salah satu fungsinya adalah membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di gigi dan di antara gigi, serta menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut. Namun, saat puasa dan air liur berkurang, kondisi ini dapat memicu pertumbuhan bakteri yang lebih pesat di dalam rongga mulut.

Pertumbuhan bakteri yang meningkat ini menghasilkan gas-gas tertentu yang dapat menyebabkan bau mulut yang kurang sedap. Selain itu, faktor lain yang dapat menyebabkan bau mulut saat puasa adalah adanya masalah pada gigi dan mulut, seperti gigi berlubang, infeksi gusi, atau plak gigi yang tidak teratasi dengan baik. Selain itu, kebiasaan kurang baik seperti jarang menyikat gigi atau tidak membersihkan rongga mulut secara menyeluruh juga dapat menjadi penyebab bau mulut yang terasa lebih kuat saat berpuasa.

 

 

4 dari 4 halaman

Cara Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa dan dalilnya

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan bau mulut saat berpuasa. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

  1. Menjaga Kebersihan Mulut: Sikat gigi secara teratur setidaknya dua kali sehari, yaitu setelah sahur dan setelah berbuka puasa. Gunakan benang gigi atau kumur dengan mouthwash untuk membersihkan sisa makanan yang sulit dijangkau oleh sikat gigi.
  2. Minum Air Putih yang Cukup: Pastikan untuk minum banyak air putih saat berbuka dan sahur untuk menjaga produksi air liur dan menghindari dehidrasi. Air putih juga membantu membersihkan rongga mulut dari bakteri dan sisa makanan.
  3. Mengonsumsi Makanan Sehat: Hindari makanan yang dapat menyebabkan bau mulut seperti bawang putih, bawang merah, dan makanan pedas. Pilih makanan yang sehat dan mudah dicerna.
  4. Mengunyah Permen Karet Tanpa Gula: Mengunyah permen karet tanpa gula dapat merangsang produksi air liur dan membantu membersihkan mulut dari bakteri.
  5. Kumur dengan Air Garam: Larutkan sedikit garam dalam air hangat dan gunakan sebagai kumur-kumur untuk membunuh bakteri di dalam mulut.
  6. Menggunakan Siwak atau Miswak: Siwak adalah batang kayu yang digunakan sebagai sikat gigi alami dalam tradisi Islam. Menggosok gigi dengan siwak dapat membantu membersihkan gigi dan menyegarkan napas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.