Sukses

Heboh Penampakan Matahari Kembar di Sumbar, Benarkah Tanda Kiamat?

Beberapa waktu terakhir ini, jagat maya dibikin heboh oleh penampakan matahari kembar di langit Sumatera Barat. Benarkah tanda kiamat?

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu terakhir ini, jagat maya dibikin heboh oleh penampakan matahari kembar di langit Sumatera Barat. Tampak dalam video yang beredar, satu matahari bersinar terik, namun cukup jauh dari posisi satu matahari, di seberangnya ada lagi matahari lain yang juga bersinar cukup terang.

Salah satunya, seperti diunggah oleh akun @never_alonely pada 22 Februari 2024. "Penampakan matahari kembar tertangkap kamera hape netizen di Sumbar, Ga tau juga klo penjelasan sains nya gimana ini fenomena matahari ada dua, *Apakah akan ada dua Poros kekuasaanCie cie dah kek paranormal gw 🤭🤭," demikian kepsyen video tersebut, dikutip Minggu (25/2/2024).

Sontak saja, unggahan itu menyita perhatian publik. Pantauan Liputan6.com, hingga Minggu sore unggahan video itu telah ditonton oleh lebih dari 247 ribu pengguna X, disukai oleh ribuan akun dan dibagikan oleh ratusan akun lainnya.

Unggahan ini juga dibanjiri komentar warganet. Terbanyak adalah yang menghubungkan fenomena matahari kembar tersebut dengan situasi politik usai Pemilu 2024.

Namun, di sisi lain ada pula yang menghubungkan fenomena matahari kembar tersebut sebagai firasat buruk dan bahkan tanda kiamat. Benarkah demikian?

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Matahari Terbit dari Barat sebagai Tanda Kiamat

Dalam Islam kiamat menjadi sebuah keniscayaan dan menjadi bagian penting aqidah. Meyakini terjadinya hari kiamat adalah salah satu rukun iman.

Memang ada beberapa topik kiamat dan tanda kiamat yang berhubungan dengan matahari. Namun, sejauh ini penulis belum menemukan dalil mengenai matahari kembar sebagai tanda kiamat.

Yang ada adalah sabda Rasulullah SAW bahwa salah satu tanda kiamat adalah matahari terbit dari barat. Matahari terbit dari barat ini tercantum dalam hadis sahih nabi yang kerap 

Salah satu hadis sahih yang kerap menjadi rujukan saat berbicara tanda kiamat adalah hadis yang diriwayatkan oleh  Imam Muslim. Hadis di bawah ini juga diriwayatkan oleh sejumlah perawi lain dan dinyatakan sahih oleh para ulama, yang artinya:

“Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).

Kesimpulannya, tidak benar jika matahari kembar disebut sebagai tanda kiamat. Karenanya, umat Islam tidak perlu terjebak dan risau dengan isu tersebut. 

3 dari 4 halaman

Penjelasan BMKG

Melansir Okezone, Kepala Stasiun BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengatakan, penampakan dua matahari seperti dalam video tersebut dinamakan peristiwa optikal atmosfer.

Peristiwa optikal atmosfer tersebut, katanya, ada dua jenis, yakni halo matahari dan sundog.

Ia menjelaskan, halo matahari terlihat seperti pelangi yang mengitari matahari, efek pelangi tersebut muncul akibat adanya hujan tipis di atasnya.

Sementara sundog muncul akibat adanya pencerminan dari matahari akibat awan tinggi yang kemudian memantulkan sinar matahari.

Seolah-olah sundog ini terlihat seperti ada dua matahari, tetapi yang sebenarnya hanyalah sebuah pantulan dari efek optikal atmosfer yang terjadi.

Lebih lanjut dikatakannya, sundog adalah sebuah fenomena yang bisa terjadi kapan pun dan tidak bisa diprediksi.

4 dari 4 halaman

Fenomena Sundog di Dunia

Bagi orang awam, banyak yang mengaitkan fenomena tersebut dengan pertanda suatu hal buruk atau sering dikaitkan dengan mitos tertentu. Namun, secara ilmiah fenomena sundog ini sangat wajar terjadi dan bukan menjadi pertanda sesuatu yang buruk bakal terjadi.

Fenomena Sun Dog ini bukan kali pertama muncul di dunia. Beberapa negara di dunia seperti Kazakhstan, Mongolia, dan Rusia pernah mengalami hal serupa. Fenomena ini bisa terjadi akibat adanya kumpulan cahaya tambahan di kedua sisi matahari.

Kumpulan cahaya tersebut dapat berbentuk seperti bola yang membuat refleksi seolah-olah ada matahari tambahan. Bahkan pada tahun 2016 di Kota Kazan, Rusia, sempat terjadi fenomena Sun Dog yang memperlihatkan matahari yang menjadi tiga. Wallahua'lam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.