Sukses

Ciri-Ciri Husnul Khotimah dan Cara untuk Meraihnya

Husnul khotimah memiliki arti sebuah akhir yang baik. Maknanya adalah sebuah kematian yang berakhir dalam kondisi yang baik yaitu diridhai oleh Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta - Kematian merupaka takdir yang pasti bagi setiap insan di dunia. Tak ada satupun yang dapat mengelak dari kematian.

Dalam konteks kehidupan Islam, peristiwa ini menjadi momen yang sangat krusial, karena kita sebagai umat muslim mengenal istilah "Husnul Khotimah".

Husnul khotimah merupakan suatu kondisi seseorang pada saat-saat terakhir hidupnya, di mana keimanan yang kuat dan amal perbuatan yang baik akan menjadi penentu utama nasib di akhirat.

Husnul khotimah juga bukan hanya sekedar pandangan religius saja. Akan tetapi, dapat menjadi landasan untuk membentuk hidup yang bermakna dan penuh berkah.

Melansir dari laman merdeka.com, berikut merupakan penjelasan lengkap mengenai apa itu husnul khotimah, meliputi definisinya, pentingnya dalam Islam, serta ciri-ciri dan cara yang dapat dilakukan untuk bisa membawa seseorang mencapai akhir hidup yang baik.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pengertian Husnul Khotimah

Pengertian husnul khotimah adalah akhir yang baik, yaitu meninggal dalam keadaan beriman, taat, dan beramal saleh. Husnul khotimah berasal dari bahasa Arab, yaitu hasna yang artinya baik dan khotimah yang berarti akhir.

Kebalikan dari husnul khotimah adalah su’ul khotimah, yaitu meninggal dalam keadaan buruk atau berpaling dari Allah SWT. Husnul khotimah sangat penting bagi seorang muslim, karena menentukan nasib akhiratnya.

Jika seseorang meninggal dalam keadaan husnul khotimah, maka ia akan berhak mendapatkan surga sebagai tempat tinggalnya di akhirat. Namun, jika ia meninggal dalam keadaan yang tidak baik, maka ia akan mendapatkan siksaan di neraka.

Oleh karena itu, seorang muslim harus selalu berusaha untuk mempersiapkan diri agar bisa berakhir dengan husnul khotimah.

Untuk meraih husnul khotimah, seseorang harus berusaha untuk selalu berbuat baik, beribadah dengan tulus ikhlas, dan menghindari segala bentuk dosa dan kesalahan. Selain itu, seseorang juga harus senantiasa memanjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kemudahan untuk meninggal dalam keadaan husnul khotimah.

3 dari 5 halaman

Ciri-ciri Husnul Khotimah

Husnul khotimah adalah akhir yang baik, yaitu meninggal dalam keadaan beriman, taat, dan beramal saleh. Orang yang mendapatkan husnul khotimah biasanya memiliki beberapa ciri-ciri berikut:

  • Meninggal dengan mengucapkan kalimat syahadat “La ilaha illallah”. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya.

“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah kalimat ‘laa ilaha illallah’ (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud.)

  • Meninggal pada malam Jumat atau hari Jumat. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dari Allah SWT, dan dijaga dari fitnah kubur.

“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Ahmad Syakir mengatakan hadits ini dha’if)

  • Meninggal dengan keringat di dahi. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut adalah seorang mukmin yang berjuang di jalan Allah SWT dan meninggalkan dunia dengan tenang.

“Kematian seorang mukmin dengan keringat di kening.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nasa’i, dan Ahmad.)

4 dari 5 halaman

Ciri-ciri Husnul Khotimah

  • Meninggal dalam keadaan sedang melakukan amal saleh.

“Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah karena mencari wajah Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa berpuasa karena mencari wajah Allah kemudian amalnya diakhiri dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa bersedekah kemudian itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk surga.” (Disebutkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ahkam Al-Janaiz. Beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.)

  • Meninggal saat sedang nifas atau sedang hamil bagi wanita.

“Dan wanita yang dibunuh anaknya (karena melahirkan) masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusarnya ke surga.” (Disebutkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ahkam Al-Janaiz. Beliau menyatakan bahwa sanad hadis ini shahih)

  • Meninggal karena sakit perut, wabah penyakit, tenggelam, atau saat melahirkan. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut adalah seorang syahid, yaitu orang yang mati di jalan Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar.
5 dari 5 halaman

Cara Meraih Kematian Husnul Khotimah

Cara agar seorang muslim meninggal dalam keadaan husnul khotimah menurut Imam Sufyan Al-Tsauri adalah; 

  • Menjaga iman dan ketakwaan secara istiqomah kepada Allah SWT.
  • Berusaha sungguh memperbaiki lahir dan batin.
  • Senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diwafatkan dalam keadaan iman.
  • Senantiasa berdzikir kepada Allah SWT dalam keadaan apapun.

Apabila seorang muslim meninggal bukan dalam keadaan husnul khotimah, hal itu karena dirinya sendiri yang memilih demikian. Sebagaimana diungkapkan Imam Suyuthi dalam Syarh As Shudur bahwa penyebab seseorang menjadi khusnul khotimah (meninggal dalam keadaan dihinakan) adalah seperti menyepelekan urusan salat, minum khamr, durhaka kepada orangtua, hingga menyakiti saudara kaum muslimin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.