Sukses

Di Depan Gus Iqdam Pak Purnomo Polisi 'Belajar Baik' Ungkap Cinta Adalah Penyebab Terbanyak Gangguan Jiwa

Gus Iqdam: Jangan terlalu mati-matian mencintai seseorang yang belum takdir

Liputan6.com, Jakarta - Pak Purnomo menjadi salah satu tamu yang mencuri perhatian dalam pengajian rutin Sabilu Taubah Senin malam lalu, yang diasuh Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam.

Pak Purnomo adalah polisi, Youtuber dan ia juga merupakan sosok yang dikenal banyak menolong orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ, di jalanan atau dimana saja.

Saking banyaknya berbuat baik, dan berlatar belakang polisi, oleh masyarakat ia dijuluki polisi baik. Dia sering mengunggah aksinya dalam akun YouTube, Belajar Baik.

Saat ngaji di Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Purnomo mendapat kesempatan untuk duduk di sekitar mimbar dekat dengan Gus Iqdam.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gangguan Jiwa Paling Banyak karena Cinta

Dalam kesempatan tersebut Gus Iqdam bertanya, jika selama ini telah membantu ratusan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kasus paling banyak disebabkan oleh apa?

"Sedikit bertanya Pak Pur, sebab-sebab ODGJ itu mayoritas itu apa?," tanya Gus Iqdam seperti diunggah dalam akun TikTok @Bunga Kaviday Krisna Putri.

"Mayoritas, paling banyak karena cinta," kata Purnomo.

"Whaaaaa.... ora usah pegel karo aku, ora usah pegel karo aku.. sing muni Pak Pur, " ujar Gus Iqdam bercanda kepada jemaahnya agar tak sakit hati karena cinta.

"Jadi cinta Gus, karena putus cinta iya, ditinggal suami atau istrinya iya, habis itu baru faktor ekonomi," kata Pak Purnomo.

"Memang tidak mudah melupakan seseorang yang pernah tertanam dalam hati kita, iyo to?," kata Giu Iqdam yang mendapat sorakan jemaahnya.

3 dari 4 halaman

Cinta Terbaik Itu kepada Nabi Muhammad SAW

Lalu, Gus Iqdam mlipir komentar menggoda Viday, jika sebelumnya Viday, salah satu jemaah yang akhirnya mualaf ini disebut Gus Iqdam jika dirinya awal datang ke majelisan karena broken heart.

"Viday, awale ngaji rene biyen kan broken heart. Pedot mbiyen, Videy mbiyen pedot. Videy gak ketahuan ST sudah jalan-jalan dia hehehe. Iso-iso cetuk Pak Pur hehe, " kata Gus Iqdam meledek jemaahnya yang baru mualaf itu.

"Maka dari itu, jangan terlalu mati-matian mencintai seseorang yang belum takdir. Ojo nemen-nemen. Cinta sing lewih nemen kui mung karo Kanjeng Nabi Muhammad SAW," tandas Gus Iqdam.

4 dari 4 halaman

Gangguan Mental Akibat Cinta Obsesif

Selaras dengan perkataan Gus Iqdam dan Purnomo, mengutip halodoc.com, jatuh cinta dapat bermanifestasi dengan cara yang tidak sehat. Hal ini dapat membuat orang bertindak dengan cara yang aneh dan tidak rasional sehingga merugikan diri sendiri dan orang yang dicintai. Apalagi, bagi orang-orang yang telah merasakan sakitnya patah hati.

Kondisi ini pada akhirnya dapat berujung pada sebuah kondisi, yaitu cinta obsesif. Kondisi tersebut digambarkan ketika seseorang malah akan fokus kepada pasangannya sebagai objek kepemilikan.

Alih-alih mencintai pasangannya, seseorang yang mengalami cinta obsesif malah akan mencintai pasangannya untuk kebutuhan diri mereka sendiri. Sebab, cinta obsesif ini membawa emosi lebih jauh, sehingga menyebabkan seseorang jadi terpaku pada pasangan yang dicintai. Hal ini membuat pasangannya seolah-olah merupakan objek yang dimiliki.

Kendati demikian, masih banyak perdebatan yang timbul terkait kondisi cinta obsesif ini. Sebab, para ahli tidak secara luas mengakui cinta obsesif sebagai kondisi kesehatan mental. Alhasil, sulit untuk mengetahui penyebab gangguan cinta obsesif.

Meski begitu cinta obsesif dapat menjadi tanda terkait kondisi kesehatan mental lainnya. Misalnya seperti erotomania, yaitu gangguan yang membuat seseorang percaya atau sangat yakin bahwa ada orang yang sedang jatuh cinta kepadanya. Padahal, hal tersebut tidak benar.

Di sisi lain, perlu diingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan tentunya tidak baik, terutama jika sudah menyangkut percintaan.

Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.