Sukses

Momen Haru ST Pusat Banjir Air Mata, Gus Iqdam Bilang Begini ke Para Garangan

Ada sesuatu yang aneh dan membuat kaget dari sosok muballigh kondang Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam ini. Sontak, para garangan banjir air mata

Liputan6.com, Cilacap - Ada sesuatu yang membuat kaget dari sosok muballigh kondang Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam ini.

Pasalnya, hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya oleh pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah ini. Demikian pula dengan nada dan gaya bicaranya yang biasanya cair kini mendadak serius.

Sontak, apa yang dikatakan Gus Iqdam dengan serius ini membuat jemaah ST atau para garangan banjir air mata.

Ternyata Suami Ning Nila ini mengatakan sesuatu yang sangat penting kepada jemaahnya, yang tentu saja jemaah yang mendengarkan membuat seketika itu juga banjir air mata.

Hal yang belum pernah terjadi di majelisnya yang juga populer dengan sebutan ST Pusat. Lalu apa yang diucapkan mubaligh muda berparas tampan ini?

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jemaah Gus Iqdam bukan Jemaahnya, tapi...

Ternyata Gus Iqdam mengucapkan kata-kata penting penuh makna yang membuat jemaah yang hadir di majelisnya berurai air mata. 

Pasalnya, ia menyebut bahwa selama ini jemaah yang hadir ke majelisnya ini ternyata bukan jemaahnya.

"Bagi saya, Anda semua ini bukan jamaah saya," tuturnya dikutip dari kanal YouTube Tujuh Detik, Senin (20/11/2023).

Tentu saja ucapan ini begitu mengagetkan. Lantas, jikalau orang-orang yang hadir di majelisnya ini bukan jemaahnya lalu sebutan apa yang melekat padanya?

Gus Iqdam menambahkan bahwa orang-orang yang hadir di majelisnya selama ini bukan jemaahnya melainkan sebagai spirit atau penyemangatnya dalam rangka thalabul ilmi (mencari ilmu). Bukan hanya itu, jemaahnya ini juga ia sebut sebagai teman mengaji

"Tapi penyemangat saya. Teman saya mengaji," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Apa Penyebabnya?

Gus Iqdam mengatakan demikian lantaran ia merasa masih dalam taraf belajar. Demikian pula jika ia menyampaikan tausiyahnya ini bukan semata-mata ditujukan untuk jemaahnya saja.

Melainkan juga untuk menasehati dirinya sendiri. Ia juga mengaku kalau dirinya ini manusia yang jauh dari sifat sempurna .

"Saya ini juga masih belajar. Belajar jadi orang baik. Jangan kamu kira saya ngaji ini menasehati kamu, ini juga menasehati saya sendiri ini pak," jelasnya.

“Saya ini manusia yang jauh dari kesempurnaan, saya ini tidak sempurna," ujarnya.

Sikap mengakui kekurangan dan kelemahan ini merupakan sifat rendah diri (tawadlu). Dengan sikap tawadlu ini, bukan menyebabkan manusia menjadi rendah dan hina, bahkan sebaliknya dengan sifat ini Allah SWT akan mengangkat derajatnya.

Rasulullah SAW bersabda:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ، إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ (رواه مسلم)

Tidak akan berkurang harta seseorang karena bersedekah, tidaklah Allah s.w.t. menambah terhadap seseorang yang mau memaafkan melainkan kemuliaan dan tidak ada seorangpun yang bersifat tawaddhu’ (merendahkan diri) karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya”. (HR. Muslim).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.