Sukses

Hal-hal yang Diharamkan dalam Perayaan Maulid Nabi, Dawuh KH Hasyim Asy'ari

Umat Islam juga perlu hati-hati agar kebaikan perayaan Maulid Nabi tidak rusak oleh perbuatan-perbuatan yang dilarang

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam di seluruh dunia bergembira menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang populer disebut dengan Maulid Nabi. Di Indonesia, Maulid Nabi menumbuhkan berbagai tradisi serampai dengan adat istiadat di wilayahnya.

Kalangan NU misalnya, kerap merayakan Maulid Nabi dengan pembacaan barzanji, Dziba, pengajian dan lain sebagainya. Ada pula yang mengisi Maulid Nabi dengan santunan anak yatim.

Pada dasarnya, peringatan Maulid Nabi ini adalah momen bagi umat Islam untuk lebih mengenal Nabi SAW, mencintai dan meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari.

Jumhur ulama bersepakat, Maulid Nabi adalah amaliyah yang baik karena memiliki manfaat dan faedah yang besar.

Meski begitu, umat Islam juga perlu hati-hati agar kebaikan perayaan Maulid Nabi tidak rusak oleh perbuatan-perbuatan yang dilarang.

Berikut ini adalah hal-hal yang diharamkan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW menurut KH Hasyim Asy'ari, dalam kitab berjudul at-Tanbihat al-Wajibat liman Yashna’ul Maulid bil Munkarat (peringatan-peringatan yang wajib [disampaikan] kepada orang yang merayakan maulid nabi dengan kemungkaran), seperti diulas Ustadz Sunatullah, pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur, di laman NU Online, dikutip Selasa (26/9/2023).

Sunatullah menjelaskan, dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa maulid yang pada dasarnya merupakan perbuatan yang dianjurkan dalam Islam, karena terdapat unsur memuliakan Nabi Muhammad dan bahagia atas kelahirannya.

Tentu, jika tujuannya benar maka akan berpahala. Namun jika tujuannya tidak benar, maka tidak mendapatkan pahala, bahkan berdosa jika dalam perayaannya terdapat hal-hal yang diharamkan," tulis Sunatullah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hal-hal yang Dilarang dalam Perayaan Maulid Nabi

 

1. Menggunakan Alat Musik yang Diharamkan

Menurut KH Hasyim Asy’ari, termasuk dari sesuatu yang diharamkan dan tidak seharusnya dilakukan dalam perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad adalah mengadakan maulid menggunakan alat-alat musik yang diharamkan.

Meski nyanyian atau lagu-lagu yang dibacakan pada acara tersebut adalah sholawat, tetap saja hukum menggunakan alat musik yang diharamkan itu hukumnya tidak boleh dan dianggap tidak memuliakan nabi.

2. Campur Baur Laki-laki dan Perempuan

Termasuk juga hal-hal yang diharamkan dalam perayaan maulid Nabi Muhammad adalah campur-baur antara laki-laki dan perempuan yang bisa menimbulkan fitnah (keinginan atau hasrat tinggi untuk melakukan zina dan hal-hal lain yang berhubungan dengannya, seperti mencium dan bermesra-mesraan dengan orang yang tidak halal).

Maulid nabi yang di dalamnya terdapat hal-hal seperti ini tidak diperbolehkan dan bahkan haram untuk menghadirinya. Pasalnya, pada hakikatnya perayaan tersebut merusak sakralitas kemuliaan hari kelahiran nabi dan sama sekali tidak memberikan hormat kepadanya,

فَاعْلَمْ أَنَّ عَمَلَ الْمَوْلِدِ اِذَا أَدَّى اِلىَ مَعْصِيَةٍ رَاجِحَةٍ مِثْلَ الْمُنْكَرَاتِ وَجَبَ تَرْكُهُ وَحَرُمَ فِعْلُهُ

Artinya, “Ketahuilah! Sungguh setiap perayaan maulid jika menjadi penyebab terjadinya maksiat yang nyata, seperti terjadinya kemungkaran, maka wajib untuk meninggalkannya dan haram mengadakannya.” (KH Hasyim Asyi’ari, at-Tanbihat al-Wajibat liman Yashna’ul Maulid bil Munkarat, [Tebuireng, Maktabah Turats al-Islami: tt], halaman 19). 

 

3 dari 3 halaman

3. Pembelanjaan Barang Haram

Selain itu, kemungkaran-kemungkaran yang tidak boleh dilakukan dalam perayaan maulid Nabi Muhammad adalah membelanjakan uang untuk perbuatan maksiat, seperti mengadakan maulid yang di dalamnya disediakan minuman keras untuk mabuk-mabukan, mengadakan maulid dengan acara orkes, dan hal lain yang tidak mencerminkan nilai-nilai Islam.

4. Perayaan yang Didalamnya Ada Perbuatan Dosa Besar

Perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad dengan ragam acara yang di dalamnya terdapat kemungkaran hukumnya tidak diperbolehkan dan dosa besar. Bukan maulidnya yang diharamkan, tetapi karena terdapat perbuatan yang bisa menjerumuskan pada keharaman, seperti zina, mabuk-mabukan, dan lainnya.

Orang-orang yang mengadakan acara tersebut telah merendahkan nabi dan sama sekali tidak menunjukkan rasa hormat dan sopan kepada nabi, bahkan di khawatirkan akan mati dalam keadaan su’ul khatimah.

عمل المولد مع فعل المنكرات سوء أدب ونوع استهانة وايذاء برسول الله، وأن الذين يعملونه وقعوا في ذنب عظيم قريب من الكفر ويخشى عليهم من سوء الخاتمة ولا ينجيهم منه الا بالتوبة أو عفو الله تعالى. فلو قصدوا بذلك الاستخفاف والاستهزاء برسول الله فلا شك في كفرهم

Artinya, “Perayaan maulid nabi beserta kemungkaran di dalamnya merupakan bentuk tidak beradab, meremehkan dan menyakiti Rasulullah. Sungguh orang-orang yang mengadakannya akan terjerumus pada dosa besar dan dekat dengan kekafiran, serta dikhawatirkan mati dalam keadaan su’ul khatimah, dan tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka dari (dosa tersebut) selain tobat atau ampunan dari Allah. Jika mengadakan acara tersebut bertujuan untuk menganggap remeh dan merendahkan Rasulullah, maka tidak perlu diragukan dalam kekafirannya.” (KH Hasyim Asyi’ari, 45).

Dari beberapa penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa perayaan maulid Nabi Muhammad yang di dalamnya terdapat kemungkaran atau bisa menimbulkan kemaksiatan harus ditinggalkan dan tidak boleh diadakan, karena hal itu pada hakikatnya merendahkan kemuliaan dan keagungan nabi. Wallahu a’lam.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.