Sukses

Kendalikan Jemaah Saat Puncak Haji, PPIH Bentuk Satops dan Posko Khusus di Armuzna

Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M tengah mempersiapkan puncak ibadah haji atau operasional Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang akan berlangsung dua pekan lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M tengah mempersiapkan puncak ibadah haji atau operasional Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang akan berlangsung dua pekan lagi.

Ketua PPIH Arab Saudi, M Subhan Chalid mengatakan, pihaknya akan membentuk Satuan Operasi (Satops) Armuzna untuk mengendalikan jemaah Indonesia saat puncak ibadah haji pada 8-13 Zulhijjah 1444 H atau diprediksi tanggal 26 Juni-1 Juli 2023.

"Kami bentuk sebuah struktur Satops Armuzna. Nanti kita bentuk tiga satgas. Satgas Arafah nanti akan diisi oleh petugas dari Daker Bandara, Satgas Muzdalifah akan diisi petugas dari Daker Makkah, dan Satgas Mina ini nanti akan diisi oleh Daker Madinah," ujar Subhan di Jeddah, Selasa (13/6/2023).

Nantinya, di setiap Satops ini akan dibentuk 11 pos khusus untuk melayani para jemaah baik saat berada di Arafah, Muzdalifah, maupun Mina. Mereka akan mengcover seluruh pelayanan haji selama pelaksanaan masyair atau puncak haji.

Kepala Bidang Perlindungan Jamaah (Kabid Linjam) PPIH Arab Saudi, Harun Al Rasyid menjelaskan, Satops Armuzna ini adalah pelaksana operasional yang bertugas membantu dan mengkoordinasikan pengendalian pergerakan jamaah haji Indonesia. Puluhan petugas ini dipilih secara khusus, terutama yang mempunyai fisik prima.

"Sasaran dan tujuan dari dibentuknya Satuan Operasional Armuzna ini adalah bisa terlayaninya dengan baik dan lancar kegiatan wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan Mina serta tawaf ifadah dan rangkaian haji lainnya saat pelaksanaan puncak haji," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Personel Bersiaga 24 Jam

Harun menjelaskan, di tiga wilayah yakni Arafah, Musdalifah dan Mina, nantinya akan ditempatkan satuan petugas khusus yang dipilih dari Daker Bandara, Madinah, dan Makkah. Setiap wilayah akan ada personel yang bersiaga 24 jam di 11 pos.

"Petugas yang ditempatkan di posko memberi prioritas khusus kepada jamaah lansia. Jangan sampai ada jamaah Indonesia yang kesasar sampai ke tenda jamaah dari negara lain. Tahun ini tenda-tenda dari negara lain jaraknya berdekatan dengan tenda Indonesia. Bahkan ada tenda dari Indonesia yang penempatannya agak jauh yakni di Mina Jadid," ungkap Harun.

Sebagai gambaran, jarak antara Mina Jadid dengan tempat melempar jumrah atau Jamarat mencapai tujuh kilometer. Jarak tersebut harus ditempah dengan jalan kaki sehingga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dan keamanan bagi jamaah, khususnya lansia.

Puncak haji akan dimulai pada 8 Zulhijah 1444 H atau 26 Juni 2023. Pada tanggal itu jemaah haji akan diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah. Kemudian pada 9 Zulhijah atau 27 Juni, jemaah akan wukuf di Arafah.

Pada 10 Zulhijah atau 28 Juni, jemaah sudah bertolak untuk mabit di Mina serta mulai melakukan jumrah aqabah. Bersamaan dengan itu perayaan Idul Adha 1444 H berlangsung di seluruh dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.