Sukses

7 Bacaan Wirid Istimewa Agar Hati Tenang, Dosa Diampuni dan Bahagia Dunia Akhirat

“Al-Faqih Abil Laits rahimahullahu ta’ala berkata: ‘Barangsiapa yang menghafal tujuh (7) kalimat, maka dia dimuliakan oleh Allah Ta’ala dan para malaikat. Allah akan mengampuni dosa-nya meskipun sebanyak buih di lautan dan dia akan menemukan manisnya ketaatan, serta hidup dan matinya akan dalam keadaan baik’.” (Muhammad Nawawi bin Umar Al-Bantani, Nashaihul Ibad, halaman 33).

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan untuk membaca wirid atau zikir. Dengan zikir, seseorang akan terus mengingat Allah SWT dan berusaha dekat dengan-Nya.

Wirid juga menjadi kesempatan seseorang untuk mengadu dan meminta. Wirid memungkinkan seseorang mendapatkan ketenangan hati, karena sikap pasrahnya kepada Allah SWT.

Berikut ini adalah 7 bacaan wirid istimewa agar dosa diampuni dan agar hidup dan matinya tenang.

Dalam penjelasannya di laman NU Online, Ustadz Ahmad Hanan, Alumni Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus dan Pesantren MUS-YQ Kudus mengungkapkan Al-Faqih Abu Al-Laits mengatakan orang yang menghafalkan 7 kalimat wirid tersebut akan mendapatkan banyak kebaikan.

قال الفقيه أبي الليث رحمه الله تعالى: مَنْ حَفِظَ سَبْعَ كَلِماَتٍ فَهُوَ شَرِيْفٌ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى وَالْمَلَائِكَةِ وَيَغْفِرُ اللهُ ذُنُوْبَهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلُ زَبَدِ الْبَحْرِ وَيَجِدُ حَلَاوَةَ الطَّاعَةِ وَيَكُونُ حَيَاتُهُ وَمَمَاتُهُ خَيْرًا

Artinya “Al-Faqih Abil Laits rahimahullahu ta’ala berkata: ‘Barangsiapa yang menghafal tujuh (7) kalimat, maka dia dimuliakan oleh Allah Ta’ala dan para malaikat. Allah akan mengampuni dosa-nya meskipun sebanyak buih di lautan dan dia akan menemukan manisnya ketaatan, serta hidup dan matinya akan dalam keadaan baik’.” (Muhammad Nawawi bin Umar Al-Bantani, Nashaihul Ibad, halaman 33).

Dari penjelasan di atas, wirid ini bermanfaat agar dosa diampuni. Dengan sedikitnya dosa, seseorang akan merasa lebih tenang. Hidup dan matinya dalam keadaan baik.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

7 Bacaan Wirid Istimewa:

Berikut ini adalah tujuh (7) kalimat wirid yang dimaksud dalam keterangan tersebut:

1. Basmalah

Hendaknya seseorang ketika akan mengawali sesuatu, khususnya suatu kebaikan dilakukan dengan membaca basmalah. Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw:

كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ فَهُوَ أَقْطَعْ

Artinya: “Rasulullah saw bersabda: ‘Tiap urusan penting yang tidak diawali dengan ‘bismillaahir rahmaanir rahiim’, maka akan terputus dari rahmat Allah.”

2. Hamdalah

Orang yang telah menyelesaikan suatu aktivitas hendaknya mengucapkan ‘alhamdulillah’. Di keterangan lain yang diunggah NU Online dengan judul “Disunnahkan Membaca Alhamdulillah dalam 11 Kondisi Ini”, disebutkan bahwa disunahkan membaca ‘alhamdulillah’ dalam 11 kondisi.

3. Istighfar

Hendaknya orang mengucap istighfar (astaghfirullah) saat lisannya mengucap sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Kenapa demikian? Harapannya adalah supaya kita mendapatkan ampunan atas ucapan kita tersebut.

Salah satu dalil yang sering digunakan untuk melakukan istighfar adalah Al-Qur’an Surat Nuh ayat 10:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًا

Artinya: “Lalu, aku (Nabi Nuh) berkata (kepada mereka): ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun’.”

Selain itu, membaca istighfar juga bisa menghindarkan dari bala’, sesuai firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Anfal ayat 33:

وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Artinya: “Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama mereka memohon ampunan.”

3 dari 3 halaman

4. Insyaallah

Seseorang yang menginginkan sesuatu, hendaknya mengucap Insyaallah. Mengucapkan kata Insyaallah sesungguhnya bersumber dari perintah Al-Qur’an. Secara literal ia berarti ‘jika Allah menghendaki’.

Penjelasan tentang makna isnsyaallah secara lengkap dapat disimak dalam artikel berjudul “Di Balik Makna Insyaallah yang Sering Disalahpahami”.  Al-Qur’an juga menjelaskannya dalam surat Al-Kahfi ayat 23 dan ayat 24:

وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَا۟يْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًا، اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ

Artinya: “Jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, ‘Aku pasti melakukan hal itu besok’. Kecuali (dengan mengatakan) ‘Insyaallah’.”

5. Bacaan hauqalah atau ‘la hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim’

Hendaknya orang mengucap ‘La hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim’ saat menghadapi perkara yang makruh atau dibenci.

Menurut Syekh Nawawi sebagaimana diuraikan dalam artikel berjudul “Ini Keutamaan Lafal Hauqalah atau La Haula wa Quwwata Illa Billah”, hauqalah merupakan lafal yang baik dibaca ketika seseorang tengah dirundung kesulitan dan kebuntuan.

وروي في الخبر أيضا إذا نزل بالإنسان مهم وتلا لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم ثلا ثمائة فرج الله عنه أي أقلها ذلك ذكره شيخنا يوسف في حاشيته على المعراج

Artinya, “Diriwayatkan di dalam hadits juga bahwa bila kebimbangan hinggap di hati seseorang, lalu ia membaca Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi sebanyak 300 kali, niscaya Allah membukakan jalan keluar baginya. Maksudnya Allah mengurangi beban kesulitannya. Hal ini disebutkan oleh guru kami, Syekh Yusuf dalam kitab Hasyiyah Mi’raj-nya,” (Nawawi Al-Bantani, Kasyifatus Saja, halaman 5).

6. Bacaan tarji’

Saat ditimpa musibah, hendaknya seseorang mengucap ‘innalillahi wa inna ilaihi raji’un’. Ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 156:

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn’ (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).”

7. Kalimat tauhid

Menurutnya, hendaknya lisan seseorang selalu membaca kalimat ‘laa ilaaha illallaah Muhammadur rasulullah’ tiap harinya. Hal ini dikarenakan kalimat tersebut merupakan kalimat yang amat baik, dan dikatakan merupakan kunci surga, seperti dalam artikel

“Penjelasan Hadits ‘Mengucapkan La ilaha illallah maka Masuk Surga’”.

عَنْ مُعَاذَ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ كَانَ آخِرَ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله دَخَلَ الْجَنَّةَ

Artinya: “Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: ‘Siapa pun yang akhir ucapannya (ketika menjelang ajal) kalimat La ilaha illallah maka ia masuk surga’.” Demikian tujuh (7) kalimat wirid istimewa. Semoga kita dapat mengamalkannya sehingga menjadi hamba-hamba Allah yang beruntung. Amin.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.