Sukses

Meta Rilis Program Seru untuk Temani Pengguna Facebook, Instagram, dan WhatsApp Selama Ramadhan 2023

Bertajuk "Bulan Kebaikan" yang digelar sepanjang Ramadhan 2023, perusahaan ingin mengajak orang-orang Indonesia untuk bertemu dan berbagi inspirasi di platform media sosial mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Bertepatan dengan Ramadhan 2023, Meta, perusahaan induk Facebook mengumumkan deretan program seru yang akan hadir di platform media sosial mereka, seperti di Instagram, Facebook, dan WhatsApp.

Bertajuk "Bulan Kebaikan", perusahaan ingin mengajak orang-orang Indonesia untuk bertemu dan berbagi inspirasi di platform media sosial mereka sepanjang bulan Ramadhan 2023.

Pieter Lydian, Country Director Meta Indonesia, mengatakan tujuan diselenggarakannya Bulan Kebaikan adalah untuk memberikan ruang lebih luas bagi masyarakat untuk berkumpul dan merayakan Ramadhan.

"Meta ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk berbagi pengalaman dan kehangatan pertemuan tersebut di Facebook, Instagram, dan WhatsApp," katanya.

Di luar itu, Meta juga berharap dapat memberikan inspirasi dan pemikiran positif dari para pembuat konten, tokoh masyarakat, dan pelaku bisnis untuk menyebarkan kebaikan kepada sesama.

Adapun kampanye ini hadir di semua platform Meta, seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp, masing-masing dengan program berbeda.

Meta menggelar inisiatif bernama Tumpah Ruah Berkah di Facebook dan Instagram, menampilkan sejumlah kreator kuliner Indonesia, seperti Tanboy Kun, Martin Praja, Willgoz, Asyan Dwianto, dan Machel Wie.

Melalui inisiatif tersebut, mereka akan berkolabirasi memasak bersama-sama, menjalin silaturahmi, dan membagikan masakan tersebut kepada orang sekitar yang membutuhkan.

Lalu ada Tastemade Indonesia, Masak TV, DEBM, dan Cumicumi.com yang menyuguhkan resep khas Ramadhan.

Pengguna juga bisa menikmati program khas Ramadhan disuguhkan oleh media hiburan terkemuka di Indonesia melalui laman Facebook mereka. Terdapat sinetron, reality show, variety show, hingga keseharian figur publik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aktivitas Komunitas dan Insight untuk Pelaku Bisnis di Ramadhan 2023

Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan.  Adem AY/Unsplash

Sejumlah komunitas di Facebook dan Instagram pun menyambut bulan Ramadhan ini dengan berbagi inspirasi pada masyarakat. Salah satunya adaalah komunitas Teens Go Green di Jakarta.

Pada bulan Ramadhan ini, komunitas Teens Go Green akan menggelar Green Ramadan Challenge sebagai sebuah gerakan yang diinisiasi lewat Facebook dan Instagram. Gerakan ini mendorong anak muda untuk bisa berbuat lebih baik di Ramadhan tahun ini.

Sejumlah hal yang didorong lewat kampanye ini adalah menghabiskan makanan sahur dan berbuka, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta menggunakan baju Lebaran lama ketimbang membeli baru.

Meta juga meluncurkan Ramadhan Insight sebagai panduan bagi pelaku bisnis dalam memanfaatkan Facebook, Instagram, dan WhatsApp agar pertemuan mereka dengan pelanggan di platform terebut bisa berdampak dan membuahkan hasil.

Lalu secara khusus di Ramadhan tahun ini, WhatsApp turut membagikan kiat bagi pelaku usaha bisa mendapaktan peluang bisnis mendapatkan peluang bisnis lebih baik. WhatsApp juga memberikan ide bagi para pengguna untuk bisa mengoptimalkan platform mereka selama Ramadhan kali ini. 

3 dari 4 halaman

Meta Ungkap Berbagai Cara Facebook Manfaatkan AI di Platformnya

Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Di lain kesempatan, Meta mengungkapkan, AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan akan jadi salah satu fokus mereka di Facebook selain kreator, dan layanan pesan atau messaging.

Adapun, use case atau penggunaan AI sendiri sudah dimanfaatkan di Facebook, salah satunya untuk membantu pengguna menemukan rekomendasi konten lebih sesuai dengan mereka.

Namun, Pieter Lydian, Country Managing Director, Meta di Indonesia, memberikan kisi-kisi pemanfaatan kecerdasan buatan di platform-platform Meta tak hanya sekadar sampai di situ saja.

"Kalau kita lihat konstruksi AI itu sebenarnya adalah machine learning luar biasa besar di belakangnya," kata Pieter dalam temu media di Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Pemanfaatan AI untuk membantu Discovery atau Penelusuran di Facebook, dilakukan demi memperkuat platform saat ini.

"Apakah ada use case lain, ada jelas. Apakah ada use case lain yang mau kita umumkan segera saat ini, belum bisa kami bagikan," kata Pieter menambahkan.

Meski begitu, menurut Pieter, mengingat teknologi AI adalah pembelajaran mesin, tentu saja ke depannya pemanfaatan kecerdasan buatan akan terus berevolusi.

"Tapi ya, basis dari teknologi AI adalah machine learning, di belakangnya adalah kekuatan computing luar biasa besar, use case-use case ini akan tetap berevolusi," imbuhnya.

Tak cuma untuk membantu penemuan konten di Facebook, Meta juga mengungkapkan AI sebenarnya sudah lama dipakai dalam aktivitas di balik layar, di platform media sosial tersebut.

4 dari 4 halaman

AI Sudah Lama Dipakai di Platform Meta

Ilustrasi logo Facebook sebagai salah satu platform layanan Meta. (Sumber foto: Pexels.com).

"AI itu sudah membantu rekomendasi konten di Facebook dan Instagram sudah lama," kata Putri Silalahi, Head of Communications, Meta di Indonesia dalam cara yang sama.

"Cuma memang kenapa itu menjadi prioritas saat ini sebetulnya lebih kepada perubahan yang terjadi di Facebook itu sendiri," kata Putri.

Menurutnya, saat ini konten dan pengguna sudah ada di Facebook, sehingga sekarang yang jadi pekerjaan adalah bagaimana caranya menyajikan konten yang sesuai kebutuhan di platform, dengan AI.

Revie Sylviana, Direktur Kemitraan Kreator untuk Meta di Asia Tenggara dan Emerging Markets menambahkan, kecerdasan buatan juga sudah dimanfaatkan Meta, seperti untuk penggunaan filter atau Augmented Reality (AR).

"Terus saat para kreator menggunakan konten ada subtitle otomatis, itu juga sebetulnya basisnya dari AI, lalu saat menggunakan stiker avatar muncul rekomendasi stiker, itu juga sebenarnya teknologi AI," kata Revie.

Selain itu, AI pun juga sudah dipakai untuk membantu moderasi konten di platform Facebook.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini