Sukses

7 Perilaku yang Perlu Dilakukan Muslimin di Bulan Ramadhan agar Selamat Dunia Akhirat

Salah satu perilaku yang harus dilakukan seorang muslimin di bulan Ramadhan adalah belajar ikhlas dalam berbagi, tidak menyakiti, dan mengungkit pemberian.

Liputan6.com, Jakarta Memasuki bulan suci Ramadhan, banyak hal yang harus dipersiapkan seorang muslim. Tak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, namun juga berkaitan pula dengan menjaga amalan ibadah puasa Ramadhan serta menjaga sikap dan perilaku.

Tentu ada tujuan besar yang diinginkan apabila seorang muslim melakukan semua amalan tersebut. Berharap Allah mengampuni dan menerima semua amal baik ibadah yang wajib maupun ibadah yang sunnah.

Lantas, hal apa saja yang dapat menghalangi seorang muslimin mendapatkan pengampunan terlebih di bulan Ramadhan?

Dalam bukunya yang berjudul At-Targhib wat Tarhib, Imam Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundzir mengemukakan tiga amalan yang dapat menghalangi penerimaan amal ibadah terlebih menjelang Ramadhan.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ثَلَاثَةٌ لَا يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُمْ صَرْفاً وَلَا عَدْلاً عَاقٌّ، وَمَنَّانٌ، وَمُكَذِّبٌ بِالقَدَر (طبراني).

Artinya, "Dari sahabat Abu Umamah ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Ada tiga orang yang tidak diterima ibadah wajib dan ibadah sunnahnya, yaitu orang yang durhaka kepada orang tua, orang yang mengungkit pemberiannya, dan orang yang mendustakan takdir," (HR At-Thabarani). (Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz III, halaman 263).

Pada riwayat lain, Rasulullah juga mengingatkan untuk menjaga hak orang lain. Di sana dijelaskan bahwa Kezaliman terhadap hak orang lain berpotensi pada penolakan amal ibadah manusia baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah.

مَا مِنْ أَحَدٍ أَخَذَ شِبْرًا مِنَ الأَرْضِ بِغَيْرِ حَقِّهِ إِلَّا طُوِّقَ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ لَا يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُ صَرْفاً وَلَا عَدْلاً

Artinya, "Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak ada seseorang yang mengambil sejengkal tanah tanpa hak, melainkan akan dikalungkan dari tanah tujuh lapis bumi; Allah tidak menerima ibadah wajib dan ibadah sunnah darinya,"(HR Al-Baihaki).

Sementara itu, dalam riwayat Bukhari menjelaskan bahwa mereka yang berlaku zalim kepada orang lain dianjurkan memohon maaf kepada korban. Jika tidak, maka pengadilan di akhirat akan digelar secara adil.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قال رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٌ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ اليَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُوْنَ دِيْنَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

Artinya, "Siapa saja yang memiliki kezaliman terhadap kehormatan orang lain atau sesuatu lainnya, hendaklah minta maaf darinya hari ini sebelum (hari kiamat di mana) dinar dan dirham tidak berlaku lagi. Jika dia memiliki amal saleh, maka amalnya akan diambil sesuai kadar kezalimannya. Jika pelaku tidak memiliki kebaikan, maka dosa korbannya akan diambil dan ditanggungkan kepada pelaku yang menzaliminya." (HR Bukhari).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan ada tujuh perilaku yang harus dilakukan seorang muslimin menjelang Ramadhan agar selamat dunia dan akhirat:

  1. Meminta maaf kepada orang tua jika masih hidup;
  2. Menziarahi makam orang tua jika telah meninggal dunia;
  3. Belajar ikhlas dalam berbagi, tidak menyakiti dan mengungkit pemberian;
  4. Belajar menerima dengan ridha kenyataan apapun sebagai takdir Allah;
  5. Meminta maaf kepada orang-orang yang pernah kita aniaya;
  6. Mengembalikan hak orang lain yang ada pada kita kepada yang berhak;
  7. Menjaga hubungan baik dengan siapapun (silaturrahmi).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Besok Puasa, Ramadhan 1444 Hijriah Jatuh Kamis, 23 Maret 2023

Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) telah menggelar Sidang Isbat awal Ramadhan 1444 H, Rabu (22/3/2023). Dalam sidang tersebut pemerintah memutuskan 1 Ramadhan 1444 hijriah jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023. Dengan demikian, umat Islam dapat menjalankan Salat Terawih malam ini, Rabu 22 Maret 2023.

"Menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada Kamis 23 Maret 2023 Masehi ” ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, (22/3/2023).

Putusan itu juga menjadikan malam ini, Rabu 22 Maret 2023, sebagai malam pertama dimulainya ibadah salat sunnah tarawih.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib mengatakan, selain melibatkan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, pelaksanaan rangkaian sidang isbat juga mengundang Komisi VIII DPR RI, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), duta besar negara sahabat, dan perwakilan ormas Islam.

Adib menjelaskan, rangkaian pelaksanaan sidang isbat dibagi dalam tiga tahap. Pertama, seminar pemaparan posisi hilal 1 Ramadhan 1444 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi. Rangkaian kedua yaitu pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1444 H. 

Selain data hisab, sidang isbat ini merujuk pada hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada 124 lokasi di seluruh Indonesia. 

3 dari 3 halaman

Penetapan 1 Ramadhan Sejalan Keputusan Majelis Tarjih

Keputusan pemerintah yang menetapkan 1 Ramadhan 1444Hijriah pada 23 Maret 2023 sejalan dengan Keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. 

"Umur bulan Syakban 1444 H 30 hari dan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis Pon, 23 Maret 2023," jelas Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam keterangan tertulis dikutip Jumat, 17 Maret 2023.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.