Sukses

Heboh Ajaran Menyimpang Bab Kesucian, Ini Cara Mengembalikan Orang yang Terjerumus Aliran Sesat

Beberapa waktu lalu kembali dihebohkan dengan munculnya Bab Kesucian di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Ajaran Bab Kesucian disebut menyimpang dari akidah Islam. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan Bab Kesucian adalah aliran sesat.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu kembali dihebohkan dengan munculnya Bab Kesucian di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Ajaran Bab Kesucian disebut menyimpang dari akidah Islam. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan Bab Kesucian adalah aliran sesat.

“Bab Kesucian yang ada di Gowa dan viral itu sudah pernah ada di Tanah Datar setahun lalu dan setelah dinyatakan sesat oleh MUI, kemudian berpindah ke Kabupaten Gowa," kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan KH Muammar Bakry, dikutip dari Antara.

Sebenarnya, kemunculan aliran sesat bukan kali ini saja terjadi. Jauh sebelum Bab Kesucian, aliran sesat lain di Indonesia pernah bikin resah masyarakat. Sebut saja seperti Ahmadiyah Qadhiyan, Al-Qiyadah al-Islamiyah, Kerajaan Ubur-Ubur, dan sebagainya.

Tidak menutup kemungkinan masih banyak aliran sesat di Indonesia yang belum terdeteksi keberadaannya. Mereka melakukan aktivitasnya secara sembunyi-sembunyi sembari mengajak orang lain untuk menjadi pengikut ajarannya.

Terkait aliran sesat, pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya pernah mendapatkan pertanyaan dari salah satu jemaahnya. Inti dari pertanyaan tersebut adalah cara menasihati teman dekat yang terjerumus aliran sesat.

Gimana ada kawan yang belajar dengan orang akidah sesat, bagaimana mengembalikan dia ke jalan yang benar?” kata Buya Yahya menyampaikan maksud pertanyaan jemaahnya dikutip dari tayangan YouTube Al-Bahjah TV, Minggu (12/2/2023).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Awal Kesesatan

Buya Yahya mengatakan, ketika hendak mendalami Islam penting untuk mengetahui seluk beluk gurunya dan silsilah sanad keilmuannya. Bukan hanya dinilai dari kalimat yang disampaikannya baik atau tidak.

“Kita harus tahu guru yang akan kita belajar kepada beliau ini, siapa beliau. Murid siapa, manhajnya kaya apa, harus bener, harus tau akidahnya apa. Kita harus tahu dia akidah Ahli Sunnati Waljamaati Al-Asy'ariati. Kalau sudah nggak hati-hati jangan mudah belajar.  Bisa tercuri iman kita akidah kita,” pesan Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, awal kesesatan itu adalah ketika seseorang sombong. Dia tahu bahwa apa yang dipelajarinya bertolak belakang dengan akidah Islam, tapi tetap ikut belajar dengan alasan akan memilahnya. 

“Jangan sombong. Lalu berkata, ya saya pilah. Itulah awal kesesatan itu. Awal kesesatan orang sombong,” ujarnya.

Buya Yahya juga berpesan agar jangan menyekolahkan anak di tempat yang ajarannya sesat. Lebih baik hilang uang pendaftaran ketimbang hilang anak. 

3 dari 3 halaman

Cara Mengembalikan Orang yang Sesat

Menurut Buya Yahya, cara mengembalikan orang yang terjerumus aliran sesat harus dengan cara yang halus. Hal penting yang harus tahu bahwa orang yang sudah terjerumus aliran seperti itu akan tetap memperteguh keyakinannya. 

“Memang yang namanya sesat itu kadang-kadang kuat karena mereka juga meyakini dengan kesesatannya. Wong yang menyembah berhala pun yakin dengan berhalanya kok,” kata Buya Yahya.

Setelah ikhtiar dengan cara halus, selanjutnya adalah mendokan dia agar mendapat hidayah dari Allah SWT. Di samping itu tetap berperilaku baik kepadanya. 

“Kemudian ajak perlahan untuk sering mengaji. Diajak kepada ustaz-ustaz yang mengerti. Mungkin dia sudah mulai belajar berhujjah. Maka bawalah kepada orang yang mengerti berhujjah dan jangan biasa mendebat kalau ketemu sahabat yang mulai sesat. Karena debat bukan malah menjadikan orang lebih dekat, tambah jauh dari kebenaran. Tambah ada kebencian, ketidaksenangan,” pungkas Buya Yahya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.