Sukses

Dokter Cantik Sebut Santri di Pondok Pesantren Tak Harus Kena Penyakit Gudik

Ada pameo yang beredar di tengah masyarakat, santri di Pondok Pesantren belum kena penyakit kulit yang biasa disebut 'gudik' alias scabies maka belum afdol. Benarkah demikian?

Liputan6.com, Banjarnegara - Ada pameo yang beredar di tengah masyarakat, santri di Pondok Pesantren belum kena penyakit kulit yang biasa disebut 'gudik' maka belum afdol. Benarkah demikian?

Dokter spesialis kulit RSI Banjarnegara Jawa Tengah dr Indranila Kurniasari SpKK mengatakan jika di pondok pesantren bisa saja tidak kena penyakit kulit 'gudik', atau scabies.

Mengenai penyakit kulit tersebut, dokter cantik ini menjelaskan mengenai penyakit itu. Menurutnya, hal tersebut disebabkan kutu bernama Sarcoptes scabiei.

Keluhan dari penyakit scabies ini, gatal yang luar biasa dan biasanya malam hari, tetapi jika sudah menyebar gatalnya sepanjang waktu. Tak hanya merah pada kulit namun bisa sampai keluar nanah.

Area kulit yang diserang biasanya yang memiliki kulit epidermis paling tipis, di antaranya selangkangan, sela sela jari tangan, sela sela jari kaki, leher, dan juga bisa menyebar ke seluruh tubuh.

"Kenapa gatalnya malam hari? Karena kutu ini beraktivitas di dalam epidermis kulit malam hari, bertelur dan juga membuat lubang seperti rongga di dalam lapisan kulit," ujarnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencegahan dan Pengobatan Gudik

Ia meyakini jika pondok pesantren bisa terbebas dari penyakit kulit ini, jika seluruh yang ada di pondok pesantren benar-benar menerapkan hidup bersih dan sehat.

"Kutu ini biasanya ada di gorden, bantal, kasur dan pakaian. Untuk menghindari harus dengan kebersihan, mandi dua kali sehari, jangan bertukar sabun batang, handuk, pakaian dan lainnya. Untuk kasur sebaiknya dijemur seminggu sekali. InsyaAllah terhindar dari penyakit ini," sebutnya.

Tips berikutnya, adalah edukasi mengenai kemungkinan adanya penyakit di pondok pesantren dan pencegah-pencegahannya kepada santri. Setelah itu, ada edukasi kepada adik kelas yang baru masuk oleh kakak-kelasnya, edukasi seperti maraton.

Untuk pengobatan menurutnya, banyak obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobatinya. Termasuk membasmi kutu atau tungau tersebut.

Tim Rembulan - Nugroho Purbo 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.