Sukses

Sosok Cucu Rasulullah SAW yang Jadi Perwira TNI dan Kisah Perjuangannya di Perbatasan RI

Ada sosok cucu Rasulullah SAW yang memilih jalan dakwahnya untuk mengabdi kepada negara dengan berseragam loreng, yakni menjadi perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD).

Liputan6.com, Bogor - Habib merupakan gelar kehormatan yang diberikan kepada para keturunan Rasulullah SAW. Habib juga kerap disebut sebagai cucu Rasulullah SAW dari garis keturunan Sayyidina Husein dan Hasan.

Umumnya seorang cucu Rasulullah SAW memilih jalan hidupnya untuk berdakwah, mengajarkan agama Islam ke masyarakat. Mereka juga mendirikan lembaga dakwah seperti pondok pesantren atau majelis taklim. 

Namun ternyata, ada fakta menarik lain. Ada sosok cucu Rasulullah SAW yang memilih jalan dakwahnya untuk mengabdi kepada negara dengan berseragam loreng, yakni menjadi perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD).

Sosok perwira TNI itu bernama Mayor Inf Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf. Ia merupakan putra dari Habib Muhammad bin Hamid Assegaf asal Pekalongan, Jawa Tengah.

Habib Ahmad lahir di Jeddah, 29 Juli 1987. Sejak kecil Habib Ahmad mengikuti jejak orangtuanya. Hingga akhirnya berlabuh ke Jakarta saat menginjak usia 7 tahun setelah sebelumnya berpindah-pindah dari Arab Saudi lalu ke Singapura.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mewujudkan Keinginan Orangtua

Memilih jalan sebagai abdi negara sebenarnya merupakan baktinya kepada orangtua. Ketika ada pendaftaran Akademi Militer (Akmil), orangtua Habib Ahmad memberikan brosur pendaftarannya.

“Apa nih bah, saya tanya. Dia bilang, ini pendaftaran Akademi Militer. Dulu abah pingin masuk ini (Akmil) tapi tidak bisa. Karena dulu alasannya anak tunggal kemudian anak laki-laki satu-satunya itu tidak boleh. Zaman dulu peraturannya seperti itu,” katanya seperti dikutip dari YouTube Arridwan Tuban Official.

Kemudian cucu Rasulullah SAW ini mendaftarkan diri sebagai taruna di Akmil. Setelah mengikuti berbagai rangkaian seleksi, Habib Ahmad dinyatakan diterima di Akmil.

Habib ini dilantik pada tahun 2008. Satu tahun kemudian (2009) ia ditugaskan di Batalyon Infanteri Para Raider 431, Kariango, Makassar.

“Kami letnan dua di sana, danki sampai dengan kami pindah ke brigif tiga ke brigade. Kami menjadi pasipam. Kami ikut diklapa pada tahun 2018.  Kemudian kami berpindah menjadi kasi intel di Malang.  Di Jabung dari 2019 sampai dengan 2022. Kami bergeser lagi menjadi Wadanyon Para Raider 503 di Mojokerto, kurang lebih sudah berjalan 3 bulan,” bebernya.

3 dari 3 halaman

Tugas di Perbatasan RI

Selama berdinas menjadi prajurit TNI, Habib Ahmad pernah diberikan penugasan operasi sebanyak tiga kali. Dua kali di dalam negeri dan satu kali di luar negeri.

“Dalam negeri kami tahun 2011 (dan) 2012. Kami Pamtas RI-PNG (Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini). Tahun 2015 sampai 2016 di Pamtas RI-PNG,” ujarnya.

Habib Ahmad menikah di sela-sela waktu penugasan tersebut, yakni pada tahun 2013. Habib sangat bersyukur lantaran memiliki istri yang sangat mendukung kariernya dan bisa tetap bahagia.

Setelah menikah, keturunan Rasulullah SAW ini pernah tidak bertemu istri selama 9 bulan. Bahkan, ia pernah meninggalkan istri yang sedang hamil demi tugas negara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.