Sukses

Tips Pakar agar Tubuh Kembali Bugar Usai Perjalanan Mudik yang Melelahkan

Berikut tips dari dokter spesialis penyakit dalam konsultan yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Profesor Ari Fahrial Syam tentang hal yang mesti kita lakukan usai melakukan perjalanan mudik panjang.

Liputan6.com, Jakarta Mudik Lebaran 2022 berbeda dibandingkan beberapa tahun yang lampau. Bagaimana tidak, kondisi pandemi membuat dua kali Lebaran lebih baik tidak digunakan untuk bepergian. Maka dari itu, ketika pada tahun ini diperbolehkan mudik, antusias masyarakat pun amat tinggi.

Pemerintah memprediksi ada sekitar 85 juta orang melakukan mudik Lebaran 2022. Membludaknya masyarakat yang pulang kampun nampak terlihat dari beberapa titik jalanan. Bagi yang sudah mudik beberapa hari terakhir terasa ya jalanan menuju kampung halaman begitu padat. Banyak yang terjebak macet berjam-jam di Tol Cikampek atau antre panjang dan lama di Pelabuhan Merak, Banten.

Awan, misalnya mesti menempuh perjalanan 14 jam dari Tangerang Selatan menuju Sleman, Yogyakarta. Lalu, Gita dan keluarga harus menempuh perjalanan dari Bogor ke Pati, Jawa Tengah selama 10 jam padahal biasanya bisa 8 jam.

Usai menempuh perjalanan mudik yang panjang, lazim bila tubuh mengalami kelelahan. Oleh karena itu beristirahat di tempat tujuan mudik itu penting untuk mengembalikan kebugaran tubuh. 

Berikut tips dari dokter spesialis penyakit dalam konsultan yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Profesor Ari Fahrial Syam tentang hal yang mesti kita lakukan usai melakukan perjalanan mudik panjang nan melelahkan:

- Usahakan tidur minimal 6 jam,

- Konsumsi makanan bernutrisi termasuk sayur dan buah-buahan

- Tetap berolahraga

- Sebisa mungkin menghindari kerumunan

Bila badan sudah segar, tentu lebih nyaman juga kan melakukan aktivitas bersama keluarga dan tetangga yang ada di kampung halaman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kelelahan Bisa Bikin Daya Tubuh Menurun

Kelelahan usai perjalanan darat yang lama dan panjang memang rentan terjadi pada para pemudik yang naik mobil, bus atau motor. Ketika alami kelelahan hal ini terkait dengan daya tahan tubuh seseorang yang cenderung menurun. Akibatnya, bisa lebih mudah terpapar penyakit seperti disampaikan Ari.

"Kelelahan berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh dan akhirnya membuat tubuh kita mudah terinfeksi oleh kuman atau virus terutama bakteri dan virus penyebab penyakit infeksi saluran cerna (diare) dan penyakit infeksi saluran pernafasan atas (flu, batuk pilek dan sakit tenggorokan)," kata Ari lewat pesan teks ke Liputan6.com ditulis Sabtu (30/4/2022).

Selain penyakit di atas, Ari juga mengingatkan bahwa kita masih berada dalam situasi pandemi COVID-19. Ini artinya daya tahan tubuh mesti dijaga agar kuat karena virus SARS-CoV-2 masih ada di sekitar kita.

Bila daya tahan tubuh menurun risiko tertular COVID-19 pun jadi lebih tinggi. Tentu, tidak mau bukan sakit COVID-19.

"Saya mengingatkan bahwa saat ini masih Pandemi COVID-19, orang yang terinfeksi dengan COVID-19 masih ada di sekitar kita walaupun kasusnya sudah berkurang, kondisi daya tahan tubuh menurun meningkatkan potensi kita tertular terinfeksi oleh virus SARS-COV-2," terangnya.

Maka dari itu, bagi yang belum berangkat mudik pastikan bugar sebelum mudik. Lalu persiapkan perjalanan mudik dengan matang.

"Pengalaman pribadi saya selama mudik dengan kemacetan yang luar biasa. Sebenarnya dengan persiapan yang baik, mudik bisa lebih menyenangkan walau dengan kemacetan," kata Ari.

3 dari 3 halaman

Tunda Mudik Bila Tak Sehat

Dokter spesialis penyakit dalam Dirga Rambe Sakti mengatakan untuk menunda keberangkatan mudik bila mendadak tak enak badan. Pastikan diri sudah fit dan sehat baru pergi ke kampung halaman.

"Siapapun yang bergejala ya enggak mudik dulu," kata Dirga dalam Virtual Class bersama Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Bila terpaksa mudik dalam kondisi tidak fit atau kurang sehat, sesampainya di tempat tujuan batasi untuk bertemu banyak orang. Terlebih mereka kelompok berisiko seperti orang dengan komorbid, lansia, serta anak yang belum mendapatkan vaksinasi  COVID-19.

"Kalau merasa bergejala lalu sampai mudik, di tempat tujuan jangan dulu deh ketemu banyak orang," kata Dirga.

Ini merupakan upaya berjaga-jaga semisal orang tersebut ternyata positif COVID-19 sehingga bisa mencegah penularan yang lebih luas. Seperti diketahui, gejala seseorang positif COVID-19 amat berbeda-beda mulai dari demam, batuk, tenggorokan tak nyaman hingga tak bergejala. Maka lebih baik menunda berangkat mudik daripada bisa menularkan ke orang di kampung halaman.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.