Sukses

Cegah Penularan Corona, Tradisi Ramadan Festival Meriam Karbit Ditiadakan

Ditiadakannya Festival Meriam Karbit pada Ramadan 2020 ini dalam upaya mencegah penularan virus Corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat meniadakan Festival Meriam Karbit yang biasanya diselenggarakan di sepanjang Sungai Kapuas untuk memeriahkan bulan Ramadan dan menyambut Lebaran.

Ditiadakannya Festival Meriam Karbit pada Ramadan 2020 ini dalam rangka mencegah penularan virus Corona Covid-19.

"Khusus tahun ini, dengan pertimbangan pandemi Covid-19, maka kami putuskan pelaksanaan Festival Meriam Karbit ditiadakan dulu," ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/5/2020).

Menurutnya, acara budaya Festival Meriam Karbit sementara ditiadakan karena situasi pandemi corona seperti sekarang.

Apabila menggelar acara yang mengumpulkan banyak orang, kata Edi, berisiko menyebabkan penularan virus corona Covid-19. Meski saat Ramadan seperti saat ini.

"Siapa yang bisa menjamin, ketika masyarakat memainkan meriam karbit, kemudian banyak warga yang ikut menonton, sehingga dalam hal ini, semua pihak harus ikut serta dalam melakukan pencegahan pandemi Covid-19," papar Edi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ingatkan Warga

Edi juga mengingatkan kepada warga agar selalu mengenakan masker apabila keluar rumah, menjaga jarak fisik saat berinteraksi dengan orang lain, serta mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir untuk menghindari penularan Covid-19.

Setiap tahunnya, Kota Pontianak selalu menggelar Festival Meriam Karbit untuk memeriahkan Ramadan dan menyambut Idul Fitri.

Meriam karbit dibuat dari kayu balok yang dililit dengan rotan. Meriam itu berdiameter 60 sampai 70 sentimeter dan panjangnya lima hingga tujuh meter.

Untuk membunyikannya, karbit dimasukkan ke dalam meriam hingga mencapai titik didih tertentu dan kemudian disulut.

Suara yang dihasilkan meriam karbit menggelegar, getarannya bisa dirasakan warga yang bermukim di sekitarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.