Sukses

Puasa, 5 Hal Ini yang Dirasakan Mahasiswa di Negeri Sakura

Puasa di Jepang, 3 hal ini yang dirasakan mahasiswa muslim.

Liputan6.com, Jakarta Menunaikan ibadah Ramadan di Tanah Air sudah biasa. Puasa dengan cuaca yang terik di Jakarta juga sudah biasa. Tapi, apa jadinya kalau kamu harus berpuasa di negeri orang dengan lingkungan non-Islam serta cuaca yang sama sekali berbeda? 

Salah satu mahasiswa asal Indonesia, Anisa Padang Pelangi, kini sedang menjalani tahun ketiganya di Jepang. Mahasiswi yang akrab disapa Angi ini dua tahun lalu masih berkuliah di Aichi Univerisity, di Nagoya.

Meskipun sudah cukup lama tinggal di Jepang, ternyata menjalani Ramadan di negeri orang tak semudah itu. Angi menceritakan pengalamannya saat berpuasa di Jepang saat masih menjadi mahasiswa. 

1. Jumlah orang Jepang yang memeluk agama Islam tidak banyak. Jadi, kamu harus berpuasa dan menjalankan ibadah sendirian.

2. Perbedaan waktu dengan Indonesia juga menjadi salah satu alasan berpuasa di Negeri Sakura sangat spesial. Ramadan di tahun 2016 jatuh pada musim panas. Jadi, waktu puasanya lebih panjang di bandingkan dengan musim lainnya.

Sementara subuh di Nagoya pukul 2.58 dan maghrib pukul 7.05 waktu setempat. Tiga kali mengalami puasa di Jepang sejak 2013, Ramadan jatuh di musim panas. Meskipun begitu, nggak ada alasan untuk batal. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Tak Ada Kegiatan Berubah

Karena hanya kamu yang puasa, kegiatan di kampus sama sekali tidak berubah. Kadang, kegiatan atau jadwal kampus berbarengan dengan hari penting Islam. Misalnya, ada ujian di hari lebaran. Di samping itu, kegiatan kerja sambilan pun tidak berubah.

4. Kamu selalu beribadah dan melakukan kegiatan berkaitan dengan Ramadan sendirian. Apa lagi kalau kamu juga tinggal sendiri. Puasa sendirian. Sahur sendirian. Buka puasa pun harus sendirian.

5. Akan ada banyak orang yang bertanya, tentang apa itu puasa. Terlebih, Angi pernah ditanya kenapa Muslim sangat suka 'menyiksa dirinya sendiri.' Dan kamu harus menjelaskan kepada mereka dengan sabar dan perlahan-lahan. Semuanya nggak mudah dijalani. Tapi, ibadah harus tetap dijalani tanpa keluh kesah. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.