Sukses

Tim Pengawas Berharap Puncak Haji di Arafah Sesuai Rencana

Ali pun berharap persiapan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), bisa berjalan baik sesuai rencana.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin beserta jajarannya menggelar rapat koordinasi dengan Tim Pengawas Penyeleranggara Ibadah Haji (PPIH)DPR Tahap Dua, dari gabungan Komisi VIII, Komisi V, dan Komisi IX.

Dalam rapat, tim pengawas secara keseluruhan mengapresiasi kinerja pelayanan haji Kementerian Agama. Namun, Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong mewakili tim pengawas haji, menyampaikan beberapa usulan kepada Kemenag.

"Beberapa usulan terkait perbaikan-perbaikan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini misalnya, meledaknya jumlah jemaah haji yang semula di bawah 200 ribu, sekarang 221 ribu," kata Ali di Kantor PPIH Mekah, Arab Saudi Minggu, 27 Agustus 2017.

Ali menjelaskan kendala teknis penyelenggaan haji pasti akan dihadapi. Contohnya, dalam jumlah keseluruhan jemaah haji Indonesia, ada 17.000 jemaah haji khusus, yang pelayanan secara teknis berbeda dengan jemaah haji reguler.

"Ini menimbulkan persoalan-persoalan teknis yang memerlukan penyelesaian yang komprehensif, misalnya menyangkut pemondokan, konsumsi, transportasi," ujar dia.

Ali pun berharap persiapan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), bisa berjalan baik sesuai rencana.

"Mobilisasi di Armina perlu diselesaikan secara baik, benar, dan teratur, dengan melibatkan seluruh tenaga-tenaga petugas kita yang ada di sini, dan koordinasi dengan pemerintah kota Mekah," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risiko Usia Lanjut

Di antara persolan itu, kata Ali, adalah dikhawatirkan jarak tempuh yang jauh dari pemondokan yang dihuni jemaah. Sebab, mayoritas jemaah haji 2017 masuk dalam risiko tinggi (risti) jemaah lanjut usia.

"Ini perlu persiapan teknis, diperlukan prasarana tenaga petugas dan sebagainya. Misalkan kursi roda dan pos-pos pemandu tempat, sehingga jemaah tidak mengalami kesulitan di atas 70-80 tahun," kata dia.

"Ini kan perlu pengawalan, perlu bimbingan, dan pelayanan yang maksimum. Saya melihat tadi harapan-harapan yang telah diberikan petugas (haji) di lapangan Armina nanti, idealnya sudah seperti itu," Ali menambahkan.

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.