Sukses

Hindari Tidur Berlebihan Ketika Puasa Ramadan

Saat menjalankan puasa Ramadan, tidur memang dianggap ibadah. Tapi jika dilakukan berlebihan, tidur bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Jam tidur yang berubah selama Ramadan membuat sebagian individu mengalami kurang tidur. Hal itu tentu bisa diatasi dengan meluangkan sedikit waktu untuk tidur siang.

Saat menjalankan puasa Ramadan, tidur memang dianggap ibadah. Tapi jika dilakukan secara berlebihan, tidur bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Sebuah penelitian yang dilakukan olehUniversity ofWarwick, Inggris, menunjukkan tidur kurang dari enam jam dan lebih dari delapan jam sehari berisiko menimbulkan masalah otak.  

Mengutip laman News, peneliti melibatkan 9.000 pria dan wanita usia 50-64 tahun dan 64-89 tahun untuk melihat risiko melemahnya otak saat seseorang terlalu banyak tidur.

"Mengoptimalkan tidur pada lansia bisa membantu menunda penurunan fungsi otak serta mencegah risiko demensia. Sebaliknya, tidur lebih dari delapan jam berisiko penurunan fungsi otak," ujar Profesor Francesco Cappuccio.

Penulis studi, Dr Michelle Miller mengatakan, tidur sebaiknya dilakukan enam hingga delapan jam untuk menghindari risiko obesitas, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Sementara kebanyakan tidur bisa menyebabkan depresi dan masalah kesehatan lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.