Sukses

Sosiolog: Partisipasi Politik Tinggi Bukan karena Jokowi, Tapi...

Para pendukung yang membela mati-matian kubu Jokowi-JK dalam Pilpres 2014 tidak lahir secara tiba-tiba.

Liputan6.com, Jakarta - Para pendukung yang membela mati-matian kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam Pemilu Presiden 2014 tidak lahir secara tiba-tiba. Pendukung tersebut lahir karena adanya sosok Prabowo Subianto sebagai pesaing Jokowi-JK.

"Hidupnya kembali partisipasi politik secara sangat mencolok bukan hanya karena sosok Jokowi, tapi juga karena ada Prabowo. Karena orang mengambil bagian dalam pilpres bukan hanya untuk memenangkan yang dipilih, tapi juga menghadang yang tidak dipilih," kata sosiolog Ignas Kleden di Gedung YLBHI, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2014).

Menurut Ignas, presiden terpilih Jokowi dan mantan Danjen Kopassus Prabowo memiliki sikap dan karakter yang berbanding terbalik. Mereka yang membela Jokowi merupakan orang-orang yang menolak kehadiran Prabowo sebagai presiden.

Sementara, Ketua Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Wahid menilai, bila lawan politik Jokowi di Pilpres 2014 bukanlah Prabowo, bisa saja masifnya pendukung tidak sedemikian besar.

"Situasi sedemikian kompleks karena Jokowi pesaingnya adalah Prabowo. Prabowo saya kira sudah mengkristalkan pergerakan warga. Kalau bukan Prabowo, saya yakin masyarakat konsolidasinya tidak seperti kemarin," ujar putri pertama mendiang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.

Ignas dan Alissa mengatakan partisipasi masyarakat tetap stabil dalam pemerintahan Jokowi-JK mendatang. Mereka juga meminta tanpa kehadiran Prabowo, masyarakat dapat mengawal terus kebijakan Jokowi mendatang.

"Tanpa Prabowo, voluntarisme pada Jokowi perlu terus dijaga," tandas Ignas. (Ali)

Baca juga:

Kubu Prabowo Usulkan Pansus Pilpres, Jokowi: Tak Apa, Santai Saja
Survei LSI: Pemilih Prabowo dari Kalangan Muslim Hijrah ke Jokowi
Survei LSI: Pemilih Jokowi-JK Loyal, Pencoblos Prabowo-Hatta Ragu

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini