Sukses

Pengamat: Prabowo Mundur, Anti-Demokrasi dan Kekanak-kanakan

Direktur Eksekutif Indostrategi Andar Nubowo mengatakan, sikap yang ditunjukan kubu Prabowo-Hatta seperti tidak mengindahkan arti demokrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa walk out atau keluar dari rapat pleno hasil rekapitulasi suara Pilpres 2014 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan telah menarik diri dari Pilpres 2014. Namun, banyak pihak yang kecewa atas tindakan itu.

Direktur Eksekutif Indostrategi Andar Nubowo mengatakan, sikap yang ditunjukkan kubu Prabowo-Hatta seperti tidak mengindahkan arti demokrasi. Menurutnya, jika memang terjadi kecurangan Pemilu sebaiknya menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau ada sengketa Pemilu seperti ini, silakan ke MK dan MK yang putuskan. Bukan malah mundur dari proses Pemilu. Kalau mundur, berarti pertimbangannya politik, bukan hukum," ujarnya kepada Liputan6.com melalui pesan elektronik, Jakarta, Selasa (22/7/2014).

Andar mengatakan, tindakan kubu Prabowo-Hatta menghadapi penentuan hasil Pilpres dengan menarik diri dari Pilpres 2014, seperti mencerminkan sikap anti demokrasi. "Kalau dilakukan secara non prosedural, ya itu membunuh demokrasi dong?"

"Rakyat sendiri nanti yang akan menghadapi tindakan anti demokrasi. Sikap anti demokrasi yang seperti itu kekanak-kanakan. Rakyat meski diam, terus melihat dan mencatat lho," ujarnya.

Dalam pernyataan sikapnya, Prabowo juga menyatakan mundur sebagai capres, karena merasa Pilpres 2014 tidak berjalan demokratis. Kendati, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu meminta semua pendukung dan relawannya tetap tenang dan tidak memicu kekerasan.

"Di atas landasan konstitusi di atas landasan hukum, di atas asas tidak menggunakan kekerasan apapun," ujar Prabowo di Rumah Polonia, Jakarta Timur, yang menjadi markas Koalisi Merah Putih itu, Selasa siang. (Mut)

Baca juga:

Prabowo Mundur dari Proses Pilpres

Prabowo: Kami Menolak Pelaksanaan Pilpres 2014

Tolak Pilpres, Prabowo Minta Pendukung Tenang

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini