Sukses

Survei LSI: 87,6% Responden Ingin Pemimpin yang Jaga Keberagaman

Menurut LSI, kebanyakan capres hanya mengusung isu politik dan ekonomi. Mereka melupakan program diskriminasi karena kurang menjual.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden yang akan mengikuti pertarungan Pilpres 2014 diharapkan dapat memaparkan program dan visi misinya. Visi misi tersebut harus mencakup seluruh permasalahan di Indonesia.

Berdasarkan riset kualitatif yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network dengan FGD dan Indepth Interview, capres harus memiliki program politik, ekonomi, dan diskriminasi.

"Masyarakat berkeinginan, program capres yang memiliki program politik kuat. Meliputi hukum sehingga meminimalisir kegaduhan dalam pemerintahan. Kemudian program ke-2 yakni mempercepat kesejahteraan rakyat melalui program ekonomi. Dan yang ke-3, publik menginginkan capres yang bisa mengatasi masalah diskriminasi," ujar Peneliti LSI Andrian Sopa dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (22/4/2014).

Menurut Andrian, kebanyakan capres hanya mengusung isu politik dan ekonomi. Mereka melupakan program diskriminasi karena kurang menjual.

"2 isu politik dan ekonomi biasanya akan selalu menjadi prioritas isu capres. Sedangkan program capres untuk menjaga keberagaman dan anti dsikriminasi biasanya hanya menjadi isu pinggiran. Bahkan capres kadang-kadang tak berani bicara lantang isu-isu anti diskriminasi," lanjut Andrian.

Berdasarkan survei LSI, mayoritas publik menginginkan capres 2014 mampu memelihara keberagaman Indonesia. Hal itu disebabkan makin tingginya kekhawatiran publik terhadap kondisi keberagaman Indonesia.

"87,6% menginginkan pemimpin yang mampu memelihara keberagaman Indonesia. Kemudian 65,7% menyatakan 5 tahun terakhir penerapan kebijakan anti diskriminasi memburuk. Sedangkan 21,7% menyatakan lebih baik dan 7,6% sama saja," paparnya.

Pada tempat yang sama, pengajar di Universitas Paramadina Novrianto Kahar mengatakan, dengan persentase yang besar 87,6%, artinya masyarakat menginginkan pemimpin yang mempunyai karakter dalam menjaga keberagaman.

"Jadi coba bayangkan, dengan persentase yang besar, seharus parpol dapat memanfaatkan platform untuk lebih mendukung kebijakan antidiskriminasi. Persentase yang besar jika parpol dapat mengawal publik yang menyatakan ingin pemimpin yang dapat menjaga keberagaman," ujarnya.

Survei LSI tersebut dilakukan dari 15 hingga 18 April 2014 dengan metode multistage random sampling untuk 1.200 responden di 33 provinsi seluruh Indonesia dan margin of error 2,9%. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini