Sukses

Jokowi: Semua Partai Boleh Gabung, Asal Jangan Minta-minta Kursi

Disela-sela masukan dari para Pemred, ada juga pertanyaan terkait koalisi yang dibentuk oleh Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo akhirnya menghadiri pertemuan forum pimpinan redaksi (Pemred) di Restoran Horapa, Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi diberikan masukan terkait perubahan yang akan dilakukannya nanti jika menjabat sebagai Presiden RI. Namun, disela-sela masukan dari para Pemred, ada juga pertanyaan terkait koalisi yang dibentuk oleh Jokowi.

Namun, mantan Walikota Solo itu menegaskan bahwa apa yang dilakukannya untuk bertemu para pimpinan partai politik, adalah sebuah bentuk kerjasama. Karena menurutnya, koalisi adalah sebuah bentuk konotasi politik yang tidak etis.

"Masalah koalisi. Kita memang tidak ada koalisi. Istlah kita adalah kerja sama. Kalau koalisi konotasinya adalah bagi-bagi kursi. Kita harus berani melakukan kerjasama. Siapa yang mau terserah. Tapi jangan minta-minta," katanya di Jakarta, Selasa (15/4/2014).

"Mau semua partai bekerjasama silahkan," tambahnya.

Jokowi yang mengenakan kemeja berwarna putih melanjutkan, semuanya boleh bekerjasama dengan PDIP dengan kondisi seperti yang ada. Tidak perlu koalisi poltik, karena dalam membangun kerjasama adalah untuk membentuk kabinet kerja bukan kabinet politik.

"Kita ingin membangun kabinet kerja bukan kabinet politik. Saya akan ngotot untuk membangun kabinet kerja bukan yang lain," ujarnya.

Terakhir, Jokowi kembali mengulangi pembahasan terkait kerjasama yang akan dilakukannya nanti. "Siapapun partainya, akan diterima jika memiliki visi dan misi yang sama," imbuhnya.

"Kalau nanti mau kerjasama semuanya ya silahkan. Yang penting jangan minta-minta. Saya harus ngomong apa adanya," tuturnya.

Sebelumnya, saat pembukaan Jokowi menjelaskan, apa yang akan kita bangun sebagai platform sederhana. Tapi dengan kesederhanaan itu, perubahan terhadap Indonesia dapat terjadi.

"Saya ingin nggak punya visi misi yang sulit, saya ining membuat sebuah platform program yang sederhana. Tapi bisa membuat sebuah perubahan," ujar Jokowi.

Ke depan, kata Jokowi, sebuah korporasi harus digalakkan untuk satu fokus pencapaian bangsa. Ia menambahkan jangan semua lini di ekspose namun tidak selesai.

"Kalau mempunyai sebuah produk utama. Apa yang mejadi fokus kita kejar. Gak semua bisa dikejar. Pertama masalah petanian, kemudian pendidikan dan masalah energi," tukas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.