Sukses

Doa Walimatussafar Haji dan Makna, Begini Sejarahnya di Indonesia

Doa walimatussafar haji umumnya dipanjatkan selama acara tasyakuran ini berlangsung.

Liputan6.com, Jakarta - Walimatussafar haji adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh calon jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci. Tradisi ini berupa syukuran atau selamatan yang melibatkan keluarga, sahabat, dan tetangga. Tujuan dari walimatussafar haji adalah untuk memohon doa dan restu sebelum memulai perjalanan ibadah haji.

Doa walimatussafar haji umumnya dipanjatkan selama acara tasyakuran ini berlangsung. Doa ini memohon keselamatan, keberkahan, dan kemudahan bagi calon jemaah haji dalam menjalankan ibadahnya. Selain membaca doa, walimatussafar haji juga sering diisi dengan ceramah agama, pengajian, dan ramah tamah.

Di Indonesia, tradisi walimatussafar haji telah ada sejak tahun 1970-an dan semakin populer. Calon jemaah haji mengadakan acara ini untuk mengumpulkan orang-orang terdekat dan memohon restu sebelum berangkat. Selain doa walimatussafar haji, acara ini sering diisi dengan musik hadrah, pembacaan ayat suci Alquran, dan sambutan dari calon jemaah haji.

Berikut Liputan6.com ulas doa walimatussafar haji, makna, dan sejarah acaranya di Indonesia, Jumat (10/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal Acara Walimatussafar Haji

Doa walimatussafar haji merupakan doa yang biasa dibacakan saat seseorang hendak melakukan perjalanan haji ke tanah suci. Doa ini mengandung harapan agar calon jemaah haji diberikan keselamatan, keberkahan, dan kemudahan dalam menjalankan ibadahnya. Acara walimatussafar haji biasanya dilakukan dalam bentuk syukuran atau tasyakuran yang dihadiri oleh keluarga, sahabat, dan tetangga terdekat.

Makna dari doa walimatussafar haji mencerminkan harapan untuk perjalanan yang penuh berkah dan keselamatan. Melalui doa ini, calon jemaah haji meminta perlindungan kepada Allah SWT serta memohon agar setiap langkah dalam menjalankan ibadah haji diberikan kemudahan dan kelancaran. Doa ini juga menjadi bagian penting dalam tradisi tasyakuran atau syukuran sebelum berangkat haji.

Apakah doa walimatussafar haji berkaitan dengan kemabruran ibadah haji?

Secara langsung, doa ini bukanlah jaminan kemabruran, namun merupakan permohonan dan harapan agar perjalanan ibadah haji berjalan sesuai dengan rencana dan berbuah kebaikan. Dalam hal ini, doa walimatussafar haji dapat dianggap sebagai permohonan untuk memperoleh kemudahan dalam menjalankan rukun haji serta meminta perlindungan dari segala halangan selama berada di tanah suci.

Mengetahui dan memahami doa walimatussafar haji penting bagi setiap muslim yang akan berangkat haji. Doa ini bukan hanya sekadar tradisi, melainkan sebuah bentuk rasa syukur dan harapan untuk keselamatan dalam menjalani perjalanan spiritual yang sakral. Bagi banyak orang, momen tasyakuran ini juga menjadi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan sahabat, mempererat tali silaturahmi, dan mendapatkan doa restu sebelum berangkat ke tanah suci.

Dari buku Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah oleh Gus Arifin, disebutkan bahwa walimatussafar haji merupakan asal kata dari walimah yang berarti jamuan atau pesta. Istilah ini kemudian digunakan untuk menggambarkan tradisi selamatan atau tasyakuran sebelum berangkat haji. Pada acara ini, para tamu diundang untuk berdoa bersama dan menyantap hidangan sebagai bentuk rasa terima kasih dari calon jemaah haji.

3 dari 4 halaman

Doa Walimatussafar Haji

Doa walimatussafar haji, seperti yang tertulis dalam buku Dakwah Cerdas Ramadhan, Idul Fitri, Walimatul Hajj, dan Idul Adha oleh Dra. Hj. Udji Aisyah, maknanya memuat harapan akan keselamatan, keberkahan, dan kemudahan bagi para calon jemaah haji.

Begini doa walimatussafar haji tersebut lengkap dzikirnya mengutip dari buku Kumpulan Tanya Jawab Keagamaan oleh Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah:

Doa Pertama

أستودعك الله الذي لا تضيع ودائعه

Astaudi’ullah diinaka wa amaanataka wa khawaatima ‘amalika.

Artinya: “Aku titipkan engkau kepada Allah, agama engkau, amanat engkau dan penutup amal engkau.”

Doa Kedua

زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ

Zawwadakallahut taqwa, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta.

Artinya: "Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan dimanapun kau berada."

Dzikirnya

Mulailah dengan:

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَا لَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِى مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُكَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.

A’udzubillahi mina syaitanir rajim. Bismillahi rahmani Rahim. Alhamdulillahi rabbil alamin. Hamdan yuwafi ni’amahu wa yukafi mazidah ya rabbana lakal hamdu kama yambaghi lijalaali wajhikal karimi wa’adzimi sulthanika.

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Kemudian:

Dengan pujian yang sesuai (sebanding) dengan nikmatnya dan menjamin ditambah nikmatnya. Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu dan  segala apa yang patut atas keluhuran Dzat-Mu dan kemuliaan serta keagungan kuasa-Mu.”

اَللهم صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللهم إِنَّا نَسْئَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلَجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلىٰ رَبِّنِا تَوَكَّلْنَا. اَللهم اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَوَسِّعْ لَنَا فِى دَارِنَا هٰذَا

Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala aali sayyidina Muhammad. Allahumma inna nas’aluka khairal maulaji, wa khairal makhraji bismillahi wa lajna wa bismillahi kharajna wa ‘ala rabbina tawakkalna. Allahummaghfirlana dzunubana wawassi’ lana fi daarina hadza.

Artinya: "Ya Allah limpahkanlah rahmat ta'dhim atas junjungan kami, yaitu Nabi Muhammad dan juga keluarga junjungan kami, yaitu Nabi Muhammad. Ya Allah sesungguhnya kami memohon kepada-Mu sebaik-baik tempat masuk dan sebaik-baik tempat keluar, dengan nama Allah kami masuk dan dengan nama Allah kami keluar dan kepada Tuhan kami, kami bersesah diri. Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami dan lapangkanlah bagi kami di rumah-rumah kami ini."

Selanjutnya:

اَللهم بَارِكْ لَنَا فِى أَرْزَقِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِى مَعِيْشَتِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِى بُيُوْتِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِى عُمْرِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِى أُمُوْرِنَا.

Allahumma barik lana fi aezaqina wa barik lana fi ma’isyatina wa barik lana fi buyutina wa barik lana fi ‘umurona wa barik lana fi umurina.

Artinya: "Ya Allah berkahilah rezeki-rezeki kami, berkahilah kehidupan kami, berkahilah rumah-rumah kami, berkahilah umur kami, dan berkahilah urusan-urusan kami."

سُبْحَانَ اللهِ

Subhaanallaah 33x

Artinya: "Maha suci Allah."

الْحَمْدُلِلهِ

Alhamdulillaah 33x

Artinya: "Segala puji bagi Allah."

اللهُ اَكْبَرُ

Allaahu akbar 33x

Artinya: "Allah maha besar."

لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ

Laa ilaaha IllaAllah 33x

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."

4 dari 4 halaman

Sejarah Walimatussafar Haji

Sejarah walimatussafar haji di Indonesia memiliki akar yang kuat dalam tradisi keagamaan dan budaya masyarakat Muslim. Walimatussafar haji merupakan bentuk acara yang dilakukan sebagai tanda syukur dan doa sebelum calon jemaah haji berangkat ke tanah suci.

Istilah "walimatussafar" berasal dari kata "walimah" yang berarti jamuan atau pesta, dan "safar" yang berarti perjalanan. Tradisi ini berkembang di Indonesia sebagai cara masyarakat Muslim untuk mengumpulkan keluarga, sahabat, dan tetangga dalam acara doa dan syukuran.

Pada tahun 1970-an, walimatussafar haji mulai dikenal sebagai bentuk syukuran atau selamatan bagi calon jemaah haji. Meski tidak ditemukan dalam ajaran Islam, tradisi ini menjadi bagian penting dari persiapan sebelum berangkat haji. Menurut Gus Arifin, walimatussafar haji adalah jamuan yang dilakukan sebagai ungkapan syukur dan permohonan keselamatan bagi perjalanan haji. Di Indonesia, acara ini sering dihadiri oleh keluarga, sahabat, dan tetangga terdekat.

Susunan acara walimatussafar haji biasanya dimulai dengan pembukaan oleh seorang master of ceremony (MC) atau pembawa acara. Dalam susunan acara versi pertama dari Scribd milik Widya Pambudi, pembukaan diikuti oleh pembacaan ayat-ayat suci Alquran dan sambutan dari calon jemaah haji. Selanjutnya, acara berlanjut dengan pengajian, doa penutup yang dipimpin oleh ustaz, dan ditutup dengan acara ramah tamah di mana para tamu diundang untuk makan bersama sebagai bentuk ucapan terima kasih.

Versi lain dari susunan acara walimatussafar haji menambahkan elemen musik hadrah sebagai bagian dari rangkaian acara. Setelah pembukaan, acara diisi dengan penampilan musik hadrah dan lantunan ayat suci Alquran. Sambutan dari calon jemaah haji dan ceramah dari tokoh agama menjadi bagian penting dari acara ini. Penutupannya dilakukan dengan doa bersama dan acara ramah tamah, di mana para tamu dapat berinteraksi dan memberikan doa restu kepada calon jemaah haji.

Sejarah walimatussafar haji menunjukkan bahwa tradisi ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari persiapan ibadah haji di Indonesia. Walimatussafar haji memberikan kesempatan bagi calon jemaah haji untuk meminta doa dan restu sebelum melakukan perjalanan spiritual yang sakral. Meski awalnya tidak dikenal dalam ajaran Islam, tradisi ini telah menjadi sarana bagi masyarakat Muslim di Indonesia untuk berkumpul, berdoa bersama, dan menunjukkan dukungan bagi mereka yang akan menunaikan ibadah haji.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.