Sukses

Bacaan Doa Itikaf Beserta Artinya, Perhatikan Tata Caranya Juga

Doa itikaf menjadi bagian yang tidak boleh dilewatkan dalam ritual ini.

Liputan6.com, Jakarta Itikaf merupakan sebuah amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, terutama pada bulan Ramadan. Amalan ini berupa berdiam diri di dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Islam, itikaf dianggap sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan-Nya. Oleh sebab itu, niat atau doa itikaf sebaiknya dihafal oleh semua muslim.

Dalam surat Al Baqarah ayat 125, Allah SWT berfirman,

وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ

wa 'ahidnā ilā ibrāhīma wa ismā'īla an ṭahhirā baitiya liṭ-ṭā`ifīna wal-'ākifīna war-rukka'is-sujụd

Artinya: (Ingatlah ketika) Kami wasiatkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang itikaf, serta yang rukuk dan sujud (salat)!"

Menurut penjelasan dalam buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i, itikaf memiliki arti berdiam diri, menahan, menekuni, dan menjalani sesuatu yang baik atau dosa. Namun, dalam konteks syariat Islam, itikaf merujuk pada berdiam diri secara khusus di dalam masjid dengan tata cara yang telah ditetapkan. Doa itikaf menjadi bagian yang tidak boleh dilewatkan dalam ritual ini.

Dalam pelaksanaannya, itikaf dilakukan secara sukarela oleh individu yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengharapkan ridha-Nya. Tidak ada paksaan dalam melaksanakan itikaf karena hukumnya sunah. Amalan ini dianggap sebagai ibadah yang dilakukan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Berikut bacaan doa itikaf beserta artinya dan tata caranya yang Liputan6.com kumpulkan dari berbagai sumber, Jumat (22/3/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Niat Itikaf Beserta Artinya

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالَى

Nawaitul i'tikaafa fii haadzal masjidi lillaahi ta'aalaa

Artinya: Saya niat itikaf di masjid ini karena Allah SWT.

Adapun variasi bacaan niat itikaf lain, 

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيهِ

Nawaitu an a'takifa fii haadzal masjidi maa dumtu fiihi

Artinya: Saya niat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya.

Niat Itikaf yang Dinazarkan

Umat Muslim diperbolehkan bernazar melakukan itikaf ketika keinginannta terkabul. Berikut adalah bacaan niat untuk itikaf yang dikerjakan karena bernazar.

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ (...) فَرْضًا لِلّهِ تَعَالَى

Nawaitul i'tikaafa fii haadzal masjidi (sejumlah hari dinazarkan) fardhan lillaahi ta'aalaa

Artinya: Saya niat itikaf di masjid ini (sejumlah hari dinazarkan) karena Allah SWT.

3 dari 4 halaman

Waktu Pelaksanaan Itikaf

Para ulama memiliki pendapat yang berbeda mengenai waktu pelaksanaan itikaf. Ada yang berpendapat bahwa itikaf harus dilakukan sehari penuh atau 24 jam, tanpa ada interupsi atau keluar dari masjid selama periode itu. Namun, ada juga pendapat yang mengizinkan itikaf dilakukan dalam waktu yang singkat bahkan tanpa batasan waktu tertentu. Hal ini memperbolehkan seseorang untuk melakukan itikaf sesuai dengan keadaan dan kemampuannya.

Namun, Rasulullah SAW sendiri secara konsisten melaksanakan itikaf pada bulan Ramadan, terutama pada sepuluh hari terakhir. Ini merupakan amalan yang beliau lakukan dengan tekun dan tidak pernah terlewat hingga beliau wafat. Hal ini menunjukkan keutamaan dan keberkahan khusus yang terkait dengan melaksanakan itikaf pada bulan Ramadan, terutama pada malam-malam terakhir yang penuh dengan keistimewaan.

Dalam sebuah riwayat hadist dijelaskan,

مَنِ اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَعْتَكِفَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ

Artinya:Siapa yang ingin beri'tikaf bersamaku, maka beri'tikaflah pada sepuluh malam terakhir. (HR Ibnu Hibban).

Tempat Pelaksanaan Itikaf

Tempat pelaksanaan itikaf adalah di masjid. Ini berarti bahwa seseorang yang ingin melaksanakan itikaf harus berdiam diri di dalam masjid selama periode yang ditentukan.

Keberadaan di masjid dalam itikaf memberikan kesempatan kepada individu untuk sepenuhnya fokus pada ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT tanpa gangguan atau distraksi dari dunia luar.

Adapun durasi itikaf, terutama menurut pandangan madzhab Syafi'i, disebutkan bahwa itikaf bisa dilakukan dalam tempo yang lebih panjang dari ukuran waktu tuma'ninah dalam salat. Ini berarti bahwa seseorang harus berdiam diri atau menetap dalam masjid untuk jangka waktu yang cukup panjang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, dan tidak cukup jika dilakukan kurang dari ukuran tuma'ninah.

4 dari 4 halaman

Ibadah yang Dapat Dilakukan Selama Beritikaf

1. Salat

Selama beritikaf, seseorang dapat melaksanakan salat, baik yang wajib maupun sunnah, baik secara berjamaah maupun individu. Ini termasuk salat lima waktu, salat rawatib (qabliyah dan ba'diyah), serta salat-salat sunnah yang dianjurkan dalam syariat Islam.

Salat merupakan ibadah yang sangat penting dalam Islam, dan melaksanakannya secara rutin selama beritikaf dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seseorang.

2. Berzikir

Selain salat, berzikir juga merupakan amalan yang dianjurkan saat beritikaf. Zikir dapat dilakukan dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an, asmaul husna, dan zikir-zikir dari hadits Rasulullah SAW.

Tidak ada batasan jumlah zikir yang harus dilakukan, sehingga seorang muslim dapat memperbanyak zikir sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.

3. Membaca Al-Qur'an

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan saat beritikaf adalah membaca Al-Qur'an serta memahami maknanya. Seseorang dapat melafalkan Al-Qur'an dengan target khatam atau punya target sendiri.

Namun, penting juga untuk tidak hanya melafalkan Al-Qur'an dengan lisan, tetapi juga mempelajari dan mencerna isi kandungan pada ayat-ayat Al-Qur'an tersebut agar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Berdoa

Selama beritikaf, seorang muslim dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT dengan memohon ampunan, rahmat, serta ridha-Nya. Dalam doa, seseorang dapat memohon apa saja yang diinginkan, baik untuk kebaikan dunia maupun akhirat.

Berdoa merupakan sarana yang sangat penting dalam memperkuat hubungan dengan Allah SWT dan memperoleh keberkahan serta pertolongan-Nya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.