Sukses

Kata Kerja Transitif Adalah Apa? Pahami Ciri dan Contohnya

Pengertian, ciri dan contoh kata kerja transitif, beserta perbedaannya dengan kata kerja intransitif

Liputan6.com, Jakarta Kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek untuk melengkapi maknanya. Dalam kalimat, kata kerja transitif selalu diikuti oleh objek yang menerima aksi dari kata kerja tersebut. Ciri dari kata kerja transitif adalah adanya objek yang langsung terpengaruh oleh aksi yang dilakukan oleh subjek. Contohnya, dalam kalimat "Dia membaca buku", kata kerja "membaca" merupakan kata kerja transitif karena objeknya adalah "buku" yang menerima aksi membaca tersebut.

Selain itu, ciri lain dari kata kerja transitif adalah kemampuannya untuk ditanyai dengan "apa" atau "siapa". Contohnya, dalam kalimat "Dia membeli mobil", kita dapat bertanya "Dia membeli apa?" yang menunjukkan bahwa kata kerja "membeli" merupakan kata kerja transitif. Kata kerja transitif juga bisa diikuti oleh kata kerja transitif lain atau kata benda yang berperan sebagai objek dari kata kerja sebelumnya.

Sedangkan, kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek untuk melengkapi maknanya. Ciri dari kata kerja intransitif adalah kemampuannya untuk tidak diikuti oleh objek dalam kalimat. Contohnya, dalam kalimat "Dia tertidur", kata kerja "tertidur" merupakan kata kerja intransitif karena tidak memerlukan objek. Selain itu, kata kerja intransitif juga tidak dapat ditanyai dengan "apa" atau "siapa" karena tidak ada objek yang menerima aksi dari kata kerja tersebut.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum pengertian, ciri dan contoh kata kerja transitif, beserta perbedaannya dengan kata kerja intransitif pada Kamis (4/1/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengertian Kata Kerja Transitif

Kata kerja transitif adalah jenis kata kerja yang membutuhkan objek untuk melengkapi maknanya dalam suatu kalimat. Objek ini menerima aksi atau pengaruh dari kata kerja tersebut. Dengan kata lain, ketika kita menggunakan kata kerja transitif, kita perlu menentukan apa atau siapa yang menjadi objek dari aksi yang dijelaskan oleh kata kerja tersebut.

Contoh kata kerja transitif:

1. "Membaca" - Dia membaca buku.

Kata kerja "membaca" memerlukan objek, yaitu "buku," yang menerima aksi membaca.

2. "Menulis" - Saya menulis surat.

Kata kerja "menulis" memerlukan objek, yaitu "surat," yang menjadi hasil dari aksi menulis.

3. "Memakan" - Anak-anak memakan pizza.

Kata kerja "memakan" memerlukan objek, yaitu "pizza," yang menjadi sesuatu yang dikonsumsi.

Dalam setiap contoh di atas, objek tersebut diperlukan untuk melengkapi makna dari kata kerja transitif. Sebaliknya, kata kerja intransitif tidak memerlukan objek untuk membuat kalimat menjadi lengkap atau bermakna.

 

Ciri Kata Kerja Transitif

Kata kerja transitif memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari kata kerja intransitif. Berikut adalah beberapa ciri khas kata kerja transitif:

1. Membutuhkan Objek:

Kata kerja transitif memerlukan objek untuk melengkapi maknanya dalam kalimat. Objek ini menerima aksi atau pengaruh dari kata kerja tersebut.

2. Dapat Ditanyakan Dengan Apa atau Siapa:

Untuk mengidentifikasi kata kerja transitif, Anda bisa mengajukan pertanyaan dengan "apa" atau "siapa." Contohnya, "Dia melakukan apa?" atau "Dia memukul siapa?"

3. Menghasilkan Perubahan pada Objek:

Aksi yang dihasilkan oleh kata kerja transitif dapat menciptakan perubahan atau pengaruh pada objeknya. Misalnya, "membaca buku" menyiratkan tindakan membaca yang mempengaruhi buku tersebut.

4. Bisa Diterangkan Dengan Kata-Kata Tambahan:

Kata kerja transitif sering dapat diterangkan dengan kata-kata tambahan seperti "kepada," "untuk," atau "pada" untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang objek atau aksi yang dilakukan.

Contoh kalimat dengan kata kerja transitif:

  • "Ani membantu (siapa?)" - Kata kerja "membantu" memerlukan objek yang menjawab pertanyaan "siapa" (objeknya bisa berupa orang atau sesuatu yang bisa dibantu).
  • "Saya mencuci (apa?)" - Kata kerja "mencuci" memerlukan objek yang menjawab pertanyaan "apa" (objeknya bisa berupa pakaian atau benda yang dicuci).

Dengan memahami ciri-ciri tersebut, Anda dapat lebih mudah mengenali kata kerja transitif dalam suatu kalimat.

3 dari 4 halaman

Pengertian Kata Kerja Intransitif

Kata kerja intransitif adalah jenis kata kerja yang tidak memerlukan objek untuk melengkapi maknanya dalam suatu kalimat. Dengan kata lain, ketika kita menggunakan kata kerja intransitif, kalimat tersebut tetap memiliki makna yang lengkap tanpa memerlukan adanya objek yang menerima aksi atau pengaruh dari kata kerja tersebut.

Contoh kata kerja intransitif:

1. "Berjalan" - Dia berjalan.

Kata kerja "berjalan" tidak memerlukan objek. Kalimat ini tetap bermakna penuh tanpa adanya objek yang menerima aksi berjalan.

2. "Tidur" - Anak itu tidur.

Kata kerja "tidur" juga merupakan contoh kata kerja intransitif. Tidak ada objek yang diperlukan untuk melengkapi makna kalimat.

3. "Datang" - Mereka datang ke pesta.

Meskipun dalam kalimat ini ada kata "ke pesta," tetapi "datang" sendiri tetap dianggap intransitif karena tidak memerlukan objek untuk menjelaskan aksi datang.

Kata kerja intransitif memiliki peran penting dalam membentuk kalimat yang sederhana dan tetap memiliki makna tanpa ketergantungan pada objek.

 

Ciri Kata Kerja Intransitif

Kata kerja intransitif memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari kata kerja transitif. Berikut adalah beberapa ciri kata kerja intransitif:

1. Tidak Memerlukan Objek:

Kata kerja intransitif tidak memerlukan objek untuk melengkapi maknanya dalam kalimat. Kalimat tersebut tetap bermakna penuh tanpa adanya objek yang menerima aksi atau pengaruh dari kata kerja.Tidak Dapat Ditanyakan Dengan Apa atau

2. Siapa:

Anda tidak dapat mengajukan pertanyaan dengan "apa" atau "siapa" untuk menentukan objek dari kata kerja intransitif. Misalnya, "Dia berjalan apa?" tidak memiliki jawaban yang jelas karena kata kerja "berjalan" tidak memerlukan objek.

3. Menggambarkan Tindakan Tanpa Menunjukkan Pengaruh pada Objek:

Aksi yang dihasilkan oleh kata kerja intransitif tidak menciptakan perubahan atau pengaruh pada objek karena tidak ada objek yang terlibat dalam kalimat.

4. Tidak Diterangkan Dengan Kata-Kata Tambahan yang Menunjukkan Objek:

Kata kerja intransitif jarang diterangkan dengan kata-kata tambahan seperti "kepada," "untuk," atau "pada" untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang objek atau aksi yang dilakukan.

Contoh kalimat dengan kata kerja intransitif:

  • "Mereka tertawa." - Kata kerja "tertawa" tidak memerlukan objek, dan kalimat ini tetap memiliki makna penuh.
  • "Anak itu tidur." - Kata kerja "tidur" juga tidak memerlukan objek untuk menjelaskan aksi tidur.

Dengan memahami ciri-ciri tersebut, Anda dapat mengenali kata kerja intransitif dan memahami peranannya dalam membentuk kalimat.

4 dari 4 halaman

Perbedaan Kata Kerja Transitif dan Intransitif

Perbedaan utama antara kata kerja transitif dan intransitif terletak pada kebutuhan atau ketergantungan pada objek dalam kalimat. Berikut adalah perbedaan mendasar antara keduanya:

1. Objek:

  • Transitif: Memerlukan objek untuk melengkapi makna kalimat. Objek ini menerima aksi atau pengaruh dari kata kerja.Contoh: "Dia membaca buku." (Objek: buku)
  • Intransitif: Tidak memerlukan objek. Kalimat tetap bermakna tanpa adanya objek yang menerima aksi atau pengaruh dari kata kerja.Contoh: "Dia berjalan." (Tidak ada objek)

2. Pertanyaan dengan Apa atau Siapa:

  • Transitif: Dapat diajukan pertanyaan dengan "apa" atau "siapa" untuk menemukan objek dari kata kerja.Contoh: "Dia membantu siapa?" (Pertanyaan tentang objek)
  • Intransitif: Tidak dapat diajukan pertanyaan dengan "apa" atau "siapa" karena tidak melibatkan objek.Contoh: "Dia berbicara." (Tidak ada pertanyaan tentang objek)

3. Menghasilkan Perubahan pada Objek:

  • Transitif: Aksi kata kerja dapat menciptakan perubahan atau pengaruh pada objek.Contoh: "Dia mencat dinding." (Aksi mencat mempengaruhi dinding)
  • Intransitif: Tidak menciptakan perubahan pada objek karena tidak melibatkan objek.Contoh: "Dia tiba." (Tidak ada objek yang terpengaruh)

4. Diterangkan Dengan Kata-Kata Tambahan:

  • Transitif: Dapat diterangkan dengan kata-kata tambahan seperti "kepada," "untuk," atau "pada" untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang objek atau aksi.Contoh: "Dia memberikan hadiah kepada saya." (Keterangan tambahan tentang objek)
  • Intransitif: Jarang diterangkan dengan kata-kata tambahan yang menunjukkan objek karena tidak melibatkan objek.Contoh: "Mereka tertawa bersama." (Keterangan tambahan tanpa objek)

Pemahaman perbedaan ini penting untuk membentuk kalimat dengan benar dan memahami peran masing-masing jenis kata kerja dalam bahasa Indonesia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.