Sukses

Mengenal Mycoplasma Pneumoniae, Penyebab Pneumonia Di China

Apa itu Mycoplasma pneumoniae?

Liputan6.com, Jakarta Penyakit pneumonia telah menjadi perhatian serius dalam dunia kesehatan. Pasalnya, akhir-akhir ini lonjakan kasus infeksi Mycoplasma pneumoniae di beberapa wilayah di China telah menjadi sorotan utama. Mikroorganisme ini yang berada di antara bakteri dan virus, telah menarik perhatian para ahli karena sifatnya yang unik dan dampaknya yang signifikan pada kesehatan pernapasan manusia. 

Mycoplasma pneumoniae dengan ukuran yang berada di antara bakteri dan virus, mempresentasikan tantangan tersendiri dalam dunia kedokteran. Kurangnya dinding sel yang kaku membuatnya tangguh terhadap antibiotik, dan cara penularannya melalui droplet dan kontak langsung menimbulkan risiko penyebaran yang tinggi. 

Lonjakan kasus infeksi, terutama pada anak-anak, membutuhkan pemahaman mendalam tentang gejala, pencegahan, dan perawatan untuk menghadapi situasi ini dengan efektif. Untuk itu, berikut ini telah Liputan6.com rangkum, informasi seputar Mycoplasma pneumoniae dari berbagai sumber pada Kamis (30/11/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Lonjakan Infeksi di China

Belakangan ini sejumlah rumah sakit di berbagai wilayah di China mencatat lonjakan kasus infeksi Mycoplasma pneumoniae, khususnya pada anak-anak. Fenomena ini menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan memberikan tantangan ekstra bagi sistem kesehatan. 

Dilansir dari stdaily, Direktur Departemen Pernafasan di Rumah Sakit Anak Beijing, Xu Baoping, bersama dengan rekan sejawatnya, Zhao Shunying, direktur Departemen Pernafasan Kedua di rumah sakit yang sama, dan Zhang Haidi, dokter anak di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Guangzhou, memberikan pandangan mendalam tentang situasi ini.

Para ahli menggarisbawahi bahwa Mycoplasma pneumoniae dapat menyebar melalui droplet yang dihasilkan saat batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung antarindividu. Anak-anak berusia sekitar lima tahun diidentifikasi sebagai kelompok yang paling rentan terhadap dampak infeksi ini. 

Mereka yang tinggal di lingkungan yang padat dan sering berinteraksi dengan orang lain mungkin lebih rentan terhadap penyebaran penyakit ini. Perkembangan ini menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat dan tindakan pencegahan di lingkungan yang lebih luas.

3 dari 5 halaman

Apa itu Mycoplasma Pneumoniae?

Dilansir dari Healthline, Mycoplasma pneumoniae adalah entitas mikroskopis dengan ukuran yang berada di antara bakteri dan virus, mikroorganisme ini tidak memiliki dinding sel yang kaku, yang biasanya menjadi target utama antibiotik. Kemampuannya untuk hidup dan berkembang biak tanpa dinding sel ini membuatnya menjadi lawan yang tangguh, mempersulit upaya penanganan.

Infeksi Mycoplasma pneumoniae umumnya ditularkan melalui droplet yang dihasilkan saat batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung antarindividu. Masa inkubasi yang berkisar antara satu hingga tiga minggu menambah kerumitan dalam mendeteksi dan mengatasi infeksi ini. Seiring dengan kemampuannya untuk menyebabkan gejala yang bersifat subakut hingga kronis, Mycoplasma pneumoniae menciptakan tantangan khusus dalam penanganannya.

4 dari 5 halaman

Gejala Infeksi Mycoplasma Pneumoniae

Pemahaman mendalam tentang gejala infeksi Mycoplasma pneumoniae adalah kunci untuk penanganan yang tepat dan cepat. Infeksi ini sering kali menyerupai gejala flu biasa, dengan ciri khas seperti sakit tenggorokan, kelelahan, dan batuk yang memburuk secara perlahan. Yang membuatnya menonjol adalah durasi gejala yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, menimbulkan dampak yang signifikan pada kualitas hidup penderitanya.

Anak-anak berusia sekitar lima tahun dianggap sebagai kelompok yang paling rentan terhadap dampak infeksi ini. Gejala pada anak-anak seringkali melibatkan batuk parah, demam tinggi yang berlangsung lebih lama, dan kadang-kadang kesulitan bernapas. Kepekaan terhadap gejala ini menjadi krusial, terutama dalam menanggapi kasus-kasus yang memerlukan perawatan intensif.

 
5 dari 5 halaman

Pencegahan dan Penanganan Infeksi

Pencegahan infeksi Mycoplasma pneumoniae melibatkan adopsi kebiasaan kebersihan pribadi yang baik. Masyarakat perlu diingatkan untuk menjaga jarak sosial, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker jika diperlukan. Penting juga untuk memahami bahwa kebanyakan pasien dapat pulih tanpa perlu antibiotik, meskipun pada kasus infeksi paru-paru yang memerlukan perawatan lebih intensif, antibiotik seringkali diperlukan untuk mempercepat proses pemulihan.

Anak-anak dengan infeksi Mycoplasma yang sulit disembuhkan atau yang mengalami gejala yang parah memerlukan pendekatan pengobatan yang komprehensif. Pedoman terbaru, seperti Pedoman Diagnosis dan Pengobatan Mycoplasma Pneumonia pada Anak (Edisi 2023), membantu memberikan landasan yang lebih jelas untuk diagnosis dan pengobatan yang efektif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.