Sukses

10 Cara Mengatasi Sendawa Terus Menerus Secara Alami dan Mudah Dilakukan

Ada beberapa cara untuk mengatasi sendawa yang terus menerus secara alami, mulai dari lakukan aerobik ringan setelah makan hingga berbaring miring.

Liputan6.com, Jakarta Sendawa merupakan kondisi yang sering terjadi pada kebanyakan orang, baik anak-anak hingga orang dewasa. Sendawa yang terjadi setelah makan merupakan hal yang wajar dan normal. Namun jika sendawa anda terjadi secara terus-menerus, bisa jadi adalah gejala dari penyakit tertentu.

Secara umum, sendawa adalah cara tubuh untuk mengeluarkan gas alami. Apabila tidak dikeluarkan akan menyebabkan perut kembung dan disertai nyeri perut. Hal ini justru akan membuat penderitanya merasa tidak nyaman.

Meskipun sendawa termasuk normal, namun jika terjadi secara terus-menerus anda harus waspada terutama dibarengi dengan gejala diare hingga sakit perut parah. Ada beberapa cara untuk mengatasi sendawa yang terus menerus secara alami.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai cara mengatasi sendawa yang terus menerus secara alami yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (23/11/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Sendawa yang Terus-Menerus Secara Alami

Sendawa merupakan kondisi yang umum terjadi dan proses alami yang dilakukan oleh tubuh. Meskpun sendawa termasuk normal, namun jika terjadi secara terus-menerus tanpa berhenti dapat membuat seseorang tidak nyaman. Berikut ini terdapat beberapa cara mengatasi sendawa yang terus menerus secara alami, yakni:

  1. Jalan-jalan atau lakukan aerobik ringan setelah makan. Aktivitas fisik seperti aerobik atau jalan dapat membantu pencernaan.
  2. Berbaring miring atau coba posisi lutut ke dada seperti pose menghilangkan angin hingga gas keluar.
  3. Minumlah teh jahe setelah makan. Jahe dapat membantu meredakan iritasi saluran cerna dan mencegah asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
  4. Kunyah biji adas setelah makan. Meski belum ada penelitian yang mendasarinya, adas dianggap dapat membantu mengeluarkan gas dari saluran usus dan membantu pencernaan.
  5. Minumlah teh chamomile. Teh chamomile dipercaya dapat membantu mencegah refluks asam.
  6. Batasi aktivitas yang menyebabkan Anda menelan udara dengan cepat, seperti tertawa dan minum terlalu cepat.
  7. Hindari bicara sambil mengunyah permen karet.
  8. Hindari menyesap permen yang keras.
  9. Konsumsi suplemen atau minuman probiotik untuk melancarkan pencernaan.
  10. Hindari konsumsi makanan yang dapat menghasilkan gas, seperti brokoli, kol, kacang-kacangan, dan produk olahan susu.
3 dari 4 halaman

Cara Mencegah Sendawa

Dikutip dari laman Healthline, terdapat beberapa cara mencegah atau mengurangi frekuensi bersendawa yang bisa anda lakukan adalah sebagai berikut:

1. Ubah cara Anda makan dan minum

Cara mencegah sendawa anda bisa melakukan dengan cara:

  1. Makan dan minum perlahan.
  2. Jangan bicara sambil mengunyah.
  3. Jangan gunakan sedotan.
  4. Makanlah dengan porsi lebih kecil.

2. Ubah pola makan Anda

Anda bisa mencegah sendawa dengan menghindari minuman berkarbonasi, termasuk bir. Selain itu, anda juga bisa mengurangi makanan yang tinggi pati, gula, atau serat, yang dapat menyebabkan gas.

3. Lakukan beberapa perubahan gaya hidup

Cara mencegah bersendawa adalah dengan melakukan beberapa perubahan gaya hidup, mulai dengan berhenti merokok. Saat Anda menghirup asap rokok, Anda juga menelan udara. Berhenti merokok bisa jadi sulit, namun dokter dapat membantu Anda membuat rencana berhenti merokok yang tepat untuk Anda.

Selain berhenti merokok, cara mencegah bersendawa dengan mengubah gaya hidup yakni memakai gigi palsu dengan ukuran yang pas. Gigi palsu yang tidak pas dapat membuat Anda menelan lebih banyak udara saat makan.

Tak hanya menggunakan gigi palsu dengan ukuran yang pas, anda juga bisa mencegah bersendawa dengan cara mengurangi stres. Stres yang berlebihan dapat menyebabkan Anda menelan udara dan juga menyebabkan mulas, yang dapat memperparah sendawa. Periode kecemasan juga bisa menyebabkan hiperventilasi. Hal ini bisa membuat Anda menelan lebih banyak udara.

4. Ubah perilaku Anda

Penelitian menunjukkan bahwa bersendawa terkadang merupakan perilaku atau kebiasaan yang secara tidak sadar sering dilakukan oleh seseorang. Untuk dapat mencegahnya anda bisa melakukan terapi untuk mengobati sendawa yang berlebihan, meliputi:

  1. Pernapasan diafragma.
  2. Terapi perilaku kognitif.
  3. Umpan balik biologis.

Dalam sebuah studi percontohan kecil, lima peserta dengan sendawa kronis diminta bernapas perlahan dengan diafragma dan mulut sedikit terbuka saat berbaring. Kemudian mereka melakukan hal yang sama sambil duduk. Para peneliti menemukan bahwa jenis terapi perilaku ini dapat menyembuhkan sendawa secara keseluruhan.

4 dari 4 halaman

Penyebab Sendawa yang Terus Menerus

Sendawa yang terus menerus bisa jadi gejala dari penyakit tertentu, berikut ini beberapa penyakit yang dapat membuat penderitanya lebih sering bersendawa, yakni:

  1. GERD. Kondisi ini diakibatkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan.
  2. Gastritis atau peradangan pada dinding lambung.
  3. Tukak lambung, yaitu luka pada dinding lambung, kerongkongan, dan usus halus bagian atas.
  4. Intoleransi laktosa, yaitu ketidakmampuan lambung mencerna laktosa dalam susu.
  5. Dispepsia, yaitu kondisi di mana orang merasa sering bersendawa diikuti keluhan lain berupa mual, nyeri ulu hati, dan kembung.
  6. Infeksi bakteri Helicobacter pylori pada lambung.
  7. Gangguan penyerapan sorbitol atau karbohidrat fruktosa.
  8. Penyakit celiac, di mana terjadi intoleransi gluten yang banyak terdapat dalam makanan bertepung, seperti roti.
  9. Sindrom dumping, yaitu gejala yang muncul ketika pengosongan lambung terjadi secara cepat, sebelum isinya tercerna dengan baik.
  10. Gangguan pada pankreas (pancreatic insufficiency), yaitu ketidakmampuan pankreas untuk menjalankan perannya melepaskan enzim untuk proses pencernaan.
  11. Gastroparesis, yaitu gangguan di mana terjadi kelemahan pada otot dinding lambung karena kerusakan saraf yang mengatur fungsi lambung, sehingga fungsi pencernaan menjadi lebih lambat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.