Sukses

Mengenal Kata Hubung dalam Tata Bahasa Indonesia, Ini Macam dan Fungsinya

Dalam konteks tata bahasa Indonesia, kata hubung atau konjungsi memiliki peran sebagai penghubung antarkata, antarklausa, atau antarkalimat.

Liputan6.com, Jakarta Dalam konteks tata bahasa Indonesia, kata hubung atau konjungsi memiliki peran sebagai penghubung antarkata, antarklausa, atau antarkalimat. Fungsinya adalah untuk membantu menyusun kalimat atau paragraf agar memiliki koherensi atau keterkaitan. Kata hubung juga dianggap sebagai kata tugas yang menghubungkan satuan bahasa yang sederajat, seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa.

Kata hubung dapat dibagi menjadi lima kelompok sesuai dengan fungsinya, diantaranya kata hubung koordinatif, kata hubung subordinatif, kata hubung korelatif, kata hubung antarkalimat, dan kata hubung antarparagraf. Kelima kelompok tersebut sebenarnya merupakan pemekaran dari tiga kelompok fungsi konjungsi utama, yaitu konjungsi intra-kalimat, antar-kalimat, dan antar-paragraf. 

Konjungsi intra-kalimat kemudian dipecah lagi menjadi konjungsi koordinatif, subordinatif, dan korelatif. Berikut ulasan tentang macam kata hubung beserta fungsinya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (13/11/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Macam-macam Kata Hubung

1. Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif digunakan untuk menggabungkan dua klausa yang memiliki kedudukan setara, sehingga membentuk kalimat majemuk setara. Contoh konjungsi koordinatif meliputi "dan," "dari," "serta," "melainkan," "padahal," "sedangkan," "atau," dan "tetapi." Misalnya, dalam kalimat "Kami berencana untuk datang ke panti asuhan dan mencari anak angkat," kata "dan" berperan sebagai konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua klausa setara.

2. Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif memiliki fungsi menghubungkan klausa yang memiliki hubungan bertingkat, membentuk kalimat majemuk bertingkat. Konjungsi ini dapat dikelompokkan berdasarkan hubungan waktu, syarat, pengandaian, konsesif, pembandingan, sebab, hasil, alat, cara, komplementasi, atribut, dan perbandingan. Contoh kalimatnya adalah "Pandemi akan teratasi asalkan vaksinasi telah selesai dilakukan," di mana "asalkan" merupakan konjungsi subordinatif yang menyatakan syarat.

3. Konjungsi Korelatif

Konjungsi korelatif menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki fungsi sintaksis yang sama. Contoh konjungsi korelatif termasuk "tidak hanya... tetapi juga...," "tidak hanya..., bahkan...," "bukannya... melainkan...," dan "makin..., makin, ...". Dalam kalimat "Si jago merah tidak hanya melahap rumah penduduk, tetapi juga sebuah sekolah di dekatnya," konjungsi "tidak hanya... tetapi juga..." menghubungkan dua klausa dengan fungsi yang setara.

4. Konjungsi Antar

kalimatKonjungsi antarkalimat digunakan untuk menggabungkan dua kalimat berbeda. Beberapa contoh konjungsi antarkalimat meliputi "biarpun begitu," "sekalipun demikian," "lagi pula," "akan tetapi," "namun," "kecuali itu," "oleh karena itu," dan "sebelum itu." Misalnya, dalam kalimat "Bapak meninggal semalam. Sebelum itu, ibu terlebih dahulu meninggal," konjungsi "sebelum itu" digunakan untuk menghubungkan kedua kalimat.

5. Konjungsi Antarparagraf

Konjungsi antarparagraf digunakan untuk menggabungkan dua paragraf dengan fungsinya masing-masing, seperti menyatakan tambahan, pertentangan, perbandingan, akibat atau hasil, tujuan, intensifikasi, waktu, dan tempat. Beberapa contohnya adalah "di samping itu," "demikian juga," "tambahan lagi," "bagaimanapun juga," "sebaliknya," "namun," "sebagai halnya," "oleh karena itu," "jadi akibatnya," "untuk itulah," "pada intinya," "kemudian," dan "di sinilah." Masing-masing konjungsi ini memberikan kesinambungan antara paragraf-paragraf yang berbeda dalam suatu tulisan.

Dengan menggunakan berbagai jenis konjungsi ini, penulis dapat membangun hubungan antarklausa, kalimat, atau paragraf, sehingga teks menjadi lebih kohesif dan terstruktur secara baik.

3 dari 3 halaman

Fungsi Kata Hubung

Dengan menggunakan berbagai jenis kata hubung, seorang penulis dapat membangun teks yang lebih kohesif dan terstruktur secara baik. Berikut fungsi dari kata hubung.

Menyatakan Gabungan (Kata Hubung Gabungan atau Aditif)

Kata hubung dapat digunakan untuk menggabungkan elemen-elemen yang setara, baik itu klausa, kalimat, atau paragraf. Contoh kalimat "Rizka sedang menulis dan Ainun memperbaiki handphone," konjungsi "dan" menghubungkan dua aktivitas yang sedang berlangsung secara bersamaan.

Menyatakan Waktu (Kata Hubung Waktu)

Konjungsi waktu memberikan informasi tentang urutan waktu antara dua kejadian atau situasi. Contoh kalimat "Wartawan sudah ada di lokasi meliput sejak dini hari," konjungsi "sejak" menyatakan awal dari suatu peristiwa.

Menyatakan Pertentangan (Kata Hubung Pertentangan)

Kata hubung menghubungkan dua elemen yang memiliki tingkat kepentingan yang sama namun memiliki arah atau makna yang bertentangan. Contoh kalimat "Banyak yang ingin kuliah di kampus negeri tetapi tidak punya biaya," konjungsi "tetapi" menyoroti kontras antara keinginan dan keterbatasan.

Menyatakan Tujuan (Kata Hubung Tujuan)

Konjungsi tujuan menggambarkan maksud atau niat di balik suatu tindakan. Contoh kalimat "Mika memperbaiki laptop untuk Rizka," konjungsi "untuk" menunjukkan tujuan dari tindakan perbaikan laptop.

Menyatakan Sebab (Kata Hubung Sebab atau Kausal)

Kata hubung dapat memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya suatu peristiwa. Contoh kalimat "Banjir terjadi di Makassar karena saluran air tersumbat oleh sampah," konjungsi "karena" menyatakan alasan dari terjadinya banjir.

Menyatakan Akibat (Kata Hubung Akibat atau Konsekutif)

Konjungsi akibat menghubungkan suatu peristiwa dengan konsekuensi atau hasil yang timbul darinya. Contoh kalimat "Ridwan malam belajar akibatnya dia tidak naik kelas," konjungsi "akibatnya" menunjukkan hasil dari kegiatan belajar malam.

Menyatakan Syarat (Kata Hubung Syarat atau Kondisional)

Kata hubung juga dapat menggambarkan bahwa suatu peristiwa atau keadaan terjadi apabila syarat tertentu terpenuhi. Contoh kalimat "Semua siswa pasti naik kelas kalau rajin belajar dan mengerjakan tugas," konjungsi "kalau" menetapkan syarat bagi kenaikan kelas.

Menyatakan Tak Bersyarat

Kata hubung menyatakan bahwa suatu hal dapat terjadi tanpa adanya syarat yang harus terpenuhi. Contoh kalimat "Urwa dan Ainun tetap ke sekolah walaupun hujan lebat," konjungsi "walaupun" menunjukkan bahwa kehadiran mereka tidak bergantung pada cuaca.

Menyatakan Pilihan (Kata Hubung Pilihan atau Disjungtif)

Kata hubung menghubungkan dua opsi atau pilihan. Contoh kalimat "Kamu mau makan bakso atau nasi kuning," konjungsi "atau" memberikan opsi bagi pilihan makanan.

Menyatakan Perbandingan

Kata hubung juga digunakan untuk membandingkan dua hal. Contoh dalam kalimat "Anak kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah dua," konjungsi "bagaikan" menyatakan perbandingan antara anak kembar dan pinang yang dibelah.

Menyatakan Urutan

Kata hubung dapat digunakan untuk menyatakan urutan suatu kejadian atau langkah. Contoh kalimat "Lelehkan dulu menteganya, setelah itu baru kemudian masukkan telurnya," konjungsi "setelah itu" menggambarkan urutan tindakan.

Menyatakan Pembatasan

Kata hubung memberikan batasan terhadap suatu keadaan atau kejadian. Contoh dalam kalimat "Mereka tidak boleh pulang kecuali mereka sudah menyelesaikan tugas kimia," konjungsi "kecuali" memberikan batasan terkait pulangnya mereka.

Menyatakan Penjelasan

Kata hubung memberikan penjelasan terperinci terhadap kalimat sebelumnya. Contoh dalam kalimat "Pak guru yakin bahwa Ainun bukan pencuri sebenarnya," konjungsi "bahwa" digunakan untuk memberikan penjelasan.

Menyatakan Menguatkan

Kata hubung digunakan untuk memperkuat atau merangkum bagian kalimat sebelumnya. Contoh dalam kalimat "Ibu Urwa adalah orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang presiden," konjungsi "bahkan" digunakan untuk menyatakan tingkat kekayaan yang lebih tinggi.

Menyatakan Pembatasan

Kata hubung memberikan batasan atau pengecualian terhadap suatu pernyataan. Contoh kalimat "Urwa dan Ainun tetap demo di jalan biarpun Rektor melarangnya," konjungsi "biarpun" mengindikasikan bahwa larangan Rektor tidak mempengaruhi keputusan mereka untuk melakukan demo.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.