Sukses

Disentri adalah Infeksi Saluran Pencernaan, Ketahui Penyebab dan Cara Agar Tidak Tertular

Disentri merupakan diare yang disertai dengan darah atau lendir akibat adanya peradangan atau infeksi pada usus.

Liputan6.com, Jakarta Disentri adalah sebuah penyakit infeksi saluran pencernaan, yang umumnya disebabkan oleh bakteri Shigella atau parasit Entamoeba histolytica. Penyakit ini ditandai oleh gejala seperti diare berdarah, nyeri perut, demam, mual, dan muntah.

Disentri dapat sangat mengganggu kesehatan dan kualitas hidup penderitanya jika tidak ditangani dengan baik. Melansir dari laman Medical News Today, disentri adalah infeksi usus yang menyebabkan diare mengandung darah atau lendir, dan seringkali karena kebersihan atau sanitasi yang buruk.

Disentri adalah penyakit dengan diagnosis, yang biasanya dilakukan oleh tenaga medis berdasarkan gejala klinis yang dialami oleh pasien, serta dengan bantuan pemeriksaan laboratorium seperti tes darah dan tinja. 

Pengobatan disentri juga tergantung pada penyebabnya. Jika disentri disebabkan oleh bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik tertentu untuk mengatasi infeksi. Berikut ini penyebab dan gejala disentri yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (1/11/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal Penyakit Disentri

Mengutip dari sumber yang sama, disentri adalah infeksi yang mengacu pada diare berdarah, di mana  terkadang juga mengandung lendir. Hal ini dapat terjadi karena kuman menular, parasit, dan iritasi usus akibat bahan kimia. Sedangkan menurut clevelandclinic.org, disentri adalah penyakit saluran cerna yang menyebabkan diare parah. 

Terdapat dua jenis disentri yang umum terjadi diantaranya: 

1. Disentri amuba (amoebiasis), di mana parasit Entamoeba histolytica (E. histolytica) adalah salah satu penyebab utama disentri amuba. Parasit lain yang menyebabkan disentri amuba termasuk Balantidium coli (B. coli) dan strongyloidiasis.

2. Disentri basiler, infeksi bakteri menyebabkan disentri basiler. Beberapa bakteri paling umum yang menyebabkan disentri basiler termasuk Shigella, Salmonella, Campylobacter dan Escherichia coli (E. coli).  Disentri basiler merupakan jenis disentri yang paling umum terjadi, yang tanpa pengobatan tepat bisa berakibat fatal.

Siapa pun bisa terkena disentri, karena kondisi ini umum terjadi di wilayah tropis dengan sanitasi air yang buruk. Sanitasi air adalah proses membersihkan, dan menjernihkan air sehingga aman untuk diminum. Anda juga mungkin akan terkena disentri, jika tidak menjaga kebersihan dengan baik. Anda harus selalu mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi, karena berisiko mencemari makanan, air, dan permukaan benda.

3 dari 5 halaman

Penyebab

Bakteri Shigella

Shigella adalah penyebab utama disentri bakteri, di mana genus bakteri patogen ini menyebabkan infeksi usus atau gastroenteritis pada manusia. Bakteri ini terdiri dari beberapa jenis, yang paling umum adalah Shigella dysenteriae, Shigella flexneri, Shigella boydii, dan Shigella sonnei. Mereka menyebabkan infeksi dengan cara menyebar melalui konsumsi makanan atau air, yang terkontaminasi oleh tinja manusia yang terinfeksi Shigella. Bakteri ini sangat tahan terhadap lingkungan, dan jumlah infeksi yang relatif kecil bisa menyebar dengan cepat.

Parasit Entamoeba histolytica

Entamoeba histolytica adalah parasit protozoa, yang menyebabkan amebiasis penyakit yang dapat mengakibatkan disentri. Amebiasis sering terjadi di daerah dengan tingkat sanitasi yang rendah. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh tinja, yang mengandung parasit ini. Setelah masuk ke dalam usus, parasit ini dapat menyebabkan kerusakan pada dinding usus dan mengakibatkan gejala seperti diare berdarah, nyeri perut, dan demam.

Bakteri Lain

Selain Shigella, beberapa bakteri lain juga dapat menyebabkan disentri. Contohnya adalah Campylobacter, Salmonella, dan Escherichia coli (E. coli). Infeksi oleh bakteri ini juga seringkali terjadi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Campylobacter dan Salmonella dapat ditemukan pada unggas, dan produk unggas yang tidak dimasak dengan baik, sementara E. coli O157:H7, misalnya, dapat ditemukan pada daging sapi.

Kontaminasi Silang

Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi disentri, atau dengan barang-barang yang terkontaminasi oleh tinja mereka, seperti peralatan makan atau benda-benda yang tidak dicuci dengan baik, dapat menjadi sumber penularan penyakit ini. Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan sangat penting dalam mencegah penyebaran disentri. Penting untuk diingat bahwa penyebab disentri dapat bervariasi tergantung pada wilayah geografis, tingkat sanitasi, dan praktek kebersihan individu. Pencegahan melalui kebersihan tangan yang baik, konsumsi makanan yang aman, dan penghindaran air yang terkontaminasi adalah kunci untuk mengurangi risiko terkena disentri.

 

4 dari 5 halaman

Gejala

Gejala disentri adalah tanda-tanda klinis yang umumnya muncul, pada individu yang terinfeksi oleh bakteri Shigella atau parasit Entamoeba histolytica, yang merupakan penyebab umum penyakit ini. Gejala disentri dapat bervariasi dalam tingkat keparahan, tetapi gejala utama meliputi:

1. Salah satu gejala paling khas dari disentri adalah diare berdarah. Tinja dapat mengandung darah segar atau berwarna gelap, di mana disebabkan oleh kerusakan pada dinding usus akibat infeksi.

2. Penderita disentri seringkali mengalami nyeri perut yang hebat, bahkan sangat mungkin terasa kram dan dapat meningkat sebelum atau selama buang air besar.

3. Demam adalah gejala umum disentri, dan suhu tubuh dapat meningkat menjadi tinggi. Demam adalah respons tubuh terhadap infeksi dan menunjukkan, bahwa sistem kekebalan sedang berjuang melawan agen penyebab penyakit.

4. Individu dengan disentri seringkali merasa mual dan muntah. Mual dan muntah dapat berkontribusi pada dehidrasi.

5. Diare berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi, yang merupakan kondisi di mana tubuh kehilangan terlalu banyak cairan. Gejala dehidrasi dapat meliputi mulut kering, haus yang berlebihan, kulit kering, dan penurunan output urine. 

Penting untuk mencari bantuan medis, jika Anda mengalami gejala disentri terutama jika gejala tersebut parah, atau berlangsung lama. Pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan mempercepat pemulihan.

5 dari 5 halaman

Cara Agar Tidak Tertular

Mengutip dari laman United Kingdom National Health Service, terdapat beberapa cara untuk menghindari penularan penyakit disentri, yang dapat diikuti. Cuci tangan adalah tindakan yang paling penting untuk menghentikan penyebaran infeksi, di mana Anda dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain, saat Anda sakit dan memiliki gejala.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil, untuk mencegah penularan penyakit disentri kepada orang lain:

  1. Pastikan Anda mencuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air setelah pergi ke toilet. Ini adalah tindakan pencegahan yang paling mendasar dan efektif.
  2. Jika Anda sedang sakit dan memiliki gejala disentri, penting untuk menjauhi pekerjaan atau sekolah sampai Anda benar-benar bebas dari gejala apa pun selama setidaknya 48 jam.
  3. Jika Anda memiliki anak kecil, pastikan mereka juga mencuci tangan dengan benar. Bantu mereka dalam proses mencuci tangan untuk memastikan kebersihan yang baik.
  4. Tidak disarankan untuk menyiapkan makanan untuk orang lain, sampai Anda telah terbebas dari gejala setidaknya selama 48 jam.
  5. Jangan berenang sampai Anda terbebas dari gejala setidaknya selama 48 jam. Berenang dalam kolam renang atau di perairan umum selama masih terinfeksi, dapat menularkan penyakit kepada orang lain.
  6. Jika memungkinkan, menjauhlah dari orang lain sampai gejala Anda berhenti. Ini adalah tindakan tambahan untuk meminimalkan risiko penularan.
  7. Cuci semua pakaian, seprai, dan handuk kotor pada siklus terpanas mesin cuci Anda. Hal ini dapat membantu membunuh bakteri atau parasit, yang mungkin ada pada kain.
  8. Bersihkan dudukan toilet, mangkuk toilet, gagang siram, keran, dan wastafel dengan deterjen dan air panas setelah digunakan, diikuti dengan penggunaan disinfektan rumah tangga. 
  9. Jangan melakukan kontak seksual sampai Anda telah terbebas dari gejala setidaknya selama 48 jam. 

Tindakan kebersihan dan pencegahan ini sangat penting untuk mengendalikan penyebaran disentri dan melindungi orang lain dari penyakit ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.