Sukses

Arti Taqwa dalam Al-Qur'an, Ini 11 Ciri-Cirinya

Taqwa adalah sikap mental dan spiritual seperti waspada dan mawas diri terhadap Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta - Apa arti taqwa dalam Al-Qur'an? Taqwa dapat diartikan sebagai suatu sikap mental dan spiritual yang mencakup dua komponen utama, yakni waspada dan mawas diri terhadap Allah SWT. Seseorang yang bertaqwa, akan selalu berusaha untuk mentaati segala perintah Allah dengan sungguh-sungguh dan berupaya menjauhi segala larangan-Nya.

Selain itu, arti taqwa dalam Al-Qur'an adalah mempercayai adanya keberadaan Allah, hari kiamat, dan kitab-kitab suci yang telah diturunkan sebelumnya. Orang yang bertaqwa senantiasa menjalankan ibadah sholat secara teratur sebagai wujud komunikasi dengan Allah, serta memberikan sebagian rezeki mereka kepada mereka yang membutuhkan.

Mereka juga meyakini bahwa setelah kematian akan ada hari kiamat, dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka.

Arti taqwa dalam Al-Qur'an mencakup ketaatan, kesadaran terhadap Allah, dan keyakinan pada hal-hal yang ghaib. Ini termasuk komitmen untuk menjalani kehidupan dengan moralitas yang tinggi dan kesadaran spiritual yang mendalam. Taqwa menjadi pedoman bagi umat Islam untuk hidup lebih bermakna. Mampu menjaga hubungan yang erat dengan Allah dan meraih keberkahan dalam semua aspek kehidupan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti taqwa dalam Al-Qur'an, Senin (4/9/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Waspada dan Mawas Diri

Arti taqwa dalam Al-Qur'an memiliki makna yang sangat dalam. Sikap mental taqwa adalah kewaspadaan dan mawas diri yang mendalam, sehingga seseorang dapat menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan sungguh-sungguh.

Makna ini mencerminkan hubungan yang mendalam antara manusia dan Tuhannya, serta kepercayaan akan keberadaan Allah, pengakuan akan-Nya, dan rasa takut kepada-Nya.

Melansir dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ibn Abbas mendefinisikan taqwa sebagai “takut berbuat syirik kepada Allah dan selalu mengerjakan ketaatan kepada-Nya.” (Tafsir Ibn Katsir)

Menurut penelitian dalam Bima Darma e-Journal, arti taqwa dalam Al-Qur'an berasal dari bahasa Arab taqwā atau taqwá. Ini merupakan istilah dalam Islam yang merujuk kepada kepercayaan akan adanya Allah, membenarkannya, dan takut akan Allah.

Arti taqwa dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 232 kata dalam berbagai bentuknya. Dosen Universitas Darussalam Gontor, Lailah Alfi, menjelaskan arti taqwa dalam Al-Qur'an adalah melindungi diri dari azab dan hukuman Allah. Ini sejalan dengan pandangan Sayyid Thanthawi yang menyebutkan taqwa secara bahasa berarti melindungi dan menjaga diri dari segala sesuatu yang membahayakan dan menyakiti.

Beberapa ulama terkemuka seperti Al Ghazali, sebagaimana diterangkan oleh Farid Ahmad dalam bukunya berjudul Quantum Takwa, mengungkapkan taqwa dapat didefinisikan sebagai upaya membersihkan diri dari dosa-dosa yang sebelumnya belum pernah dilakukan.

Ini menunjukkan arti taqwa dalam Al-Qur'an bukan hanya tentang menjalankan perintah Allah. Akan tetapi juga tentang menjauhi dosa-dosa dan perbuatan buruk yang bisa merusak hubungan seseorang dengan Allah.

Kesimpulannya, arti taqwa dalam Al-Qur'an merupakan sikap mental positif yang melibatkan kesadaran mendalam terhadap Allah, pengakuan dan takut kepada-Nya, serta upaya untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Konsep ini sangat penting dalam Islam dan memiliki dampak yang besar pada kehidupan seorang Muslim.

3 dari 5 halaman

1. Taat dan Beribadah

Takwa juga mencakup aspek ketaatan dan ibadah kepada Allah. Dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 102, Allah menyatakan: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."

Maka, arti taqwa dalam Al-Qur'an melibatkan ketaatan yang tulus kepada Allah dan menjalankan berbagai bentuk ibadah-Nya sesuai dengan ajaran Islam. Ini mencakup pelaksanaan sholat, puasa, zakat, dan perbuatan baik lainnya.

2. Khasyyah (Takut Berbalut Cinta) dan Haibah (Takut Berbalut Pengagungan)

Allah SWT menggambarkan arti takwa dalam Al-Qur'an sebagai suatu hubungan yang menggabungkan rasa takut dan cinta kepada-Nya. Dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 41 dan 281, Allah berfirman:

"Dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa." (QS. Al-Baqarah ayat 41)

Ini menunjukkan arti taqwa dalam Al-Qur'an bukan hanya tentang ketakutan akan azab-Nya. Melainkan juga tentang cinta dan pengagungan kepada-Nya. Rasa takut yang timbul dari kesadaran akan kebesaran-Nya dipadukan dengan cinta yang mendalam kepada-Nya.

3. Membersihkan Hati dari Berbagai Dosa

Selain itu, arti taqwa dalam Al-Qur'an juga melibatkan usaha untuk membersihkan hati dari berbagai dosa dan perbuatan buruk. Dalam Al-Qur'an surat An-Nur ayat 52, Allah berfirman:

"Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan." 

Ini menekankan pentingnya menjauhi perbuatan dosa, merenungkan tindakan , dan berusaha untuk menjadi lebih baik dalam menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Arti taqwa dalam Al-Qur'an demikian.

4 dari 5 halaman

Cirinya dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 134-135

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali ‘Imran: 134-135)

  1. Menafkahkan Harta di Waktu Lapang dan Sempit: Salah satu ciri utama taqwa adalah kemurahan hati dalam menafkahkan harta, baik saat memiliki kelapangan maupun dalam situasi kesempitan. Orang-orang yang bertakwa tidak hanya bersedekah ketika mereka memiliki kelebihan, tetapi juga dalam situasi sulit. Mereka menyadari bahwa harta yang mereka miliki adalah amanah dari Allah, dan mereka berbagi dengan orang lain sebagai bentuk ibadah.
  2. Menahan Amarah dan Memaafkan Kesalahan Orang Lain: Ciri lain dari taqwa adalah kemampuan untuk menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain. Orang-orang yang bertakwa tidak mudah marah dan tidak cepat terpancing emosi negatif. Mereka mengendalikan amarah mereka dengan penuh kesabaran dan memaafkan kesalahan orang lain sebagai tindakan yang mulia. Ini mencerminkan kedalaman karakter dan kontrol diri yang kuat.
  3. Berbuat Kebajikan: Ciri taqwa yang lain adalah kecenderungan untuk melakukan perbuatan baik. Orang-orang yang bertakwa selalu berusaha untuk berbuat kebaikan kepada sesama manusia. Mereka memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan, menyebarkan kebaikan, dan berusaha untuk menjalani kehidupan yang berarti dan positif. Ini adalah manifestasi dari kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.
  4. Taubat dan Memohon Ampun: Orang-orang yang bertakwa selalu ingat kepada Allah ketika mereka melakukan perbuatan buruk atau dosa. Mereka merasa penyesalan yang mendalam dan segera bertaubat serta memohon ampun kepada Allah. Kesadaran akan dosa-dosa mereka memotivasi mereka untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan menjauhi perbuatan buruk.
  5. Tidak Melanjutkan Perbuatan Keji: Ciri terakhir taqwa adalah ketidaklanjutan dalam melakukan perbuatan keji. Orang-orang yang bertakwa tidak hanya bertaubat dan memohon ampun, tetapi mereka juga berkomitmen untuk tidak mengulangi perbuatan buruk tersebut. Mereka menyadari bahwa kesalahan harus dihindari dan tidak boleh diulangi.

 

5 dari 5 halaman

Cirinya dalam Surat Al-Baqarah Ayat 2-5

"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan sholat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-Baqarah: 2-5)

  1. Beriman kepada yang Ghaib: Salah satu ciri utama taqwa adalah keyakinan kepada yang ghaib atau hal-hal yang tidak dapat dilihat atau dibuktikan secara fisik. Orang-orang yang bertaqwa memiliki keyakinan kuat akan adanya Allah, malaikat, hari kiamat, dan aspek-aspek lain dari dunia ghaib. Mereka meyakini dengan tulus tanpa keraguan.
  2. Mendirikan Sholat: Ciri taqwa yang penting adalah ketaatan dalam menjalankan ibadah shalat. Orang-orang yang bertakwa rutin menjalankan shalat sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Mereka memahami pentingnya berkomunikasi dengan Allah melalui shalat dan menjalankannya dengan penuh khushu' (khusyuk) dan khusyu' (khusyu).
  3. Menafkahkan Sebagian Rezeki: Orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang murah hati dan gemar memberikan sebagian dari rezeki yang Allah anugerahkan kepada mereka. Mereka tidak kikir dalam berbagi kepada sesama dan berusaha untuk membantu orang yang membutuhkan. Ini mencerminkan sikap kemurahan hati dan kepedulian sosial.
  4. Beriman kepada Kitab (Al-Qur'an): Ciri taqwa lainnya adalah keimanan kepada Al-Qur'an, kitab suci dalam Islam, yang merupakan pedoman dan petunjuk bagi umat manusia. Mereka meyakini bahwa Al-Quran adalah wahyu dari Allah dan mereka mentaati ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Beriman kepada Kitab-kitab yang Telah Diturunkan Sebelumnya: Selain Al-Qur'an, orang-orang yang bertakwa juga beriman kepada kitab-kitab suci yang telah diturunkan sebelumnya, seperti Taurat dan Injil. Mereka mengakui bahwa semua kitab suci ini merupakan wahyu dari Allah kepada para nabi-Nya.
  6. Meyakini Adanya Kehidupan Akhirat: Ciri taqwa yang sangat penting adalah keyakinan kuat akan adanya kehidupan akhirat. Orang-orang yang bertakwa meyakini bahwa setelah kematian, akan ada hari kiamat di mana manusia akan dihisab atas amal perbuatannya. Keyakinan ini memotivasi mereka untuk hidup dengan penuh kebaikan dan berusaha untuk mendapatkan surga Allah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.