Sukses

Legenda Danau Toba dan Pulau Samosir, Cerita Rakyat Sumatera Utara

Legenda Danau Toba mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Toba yang hidup dengan istri dan anaknya.

Liputan6.com, Jakarta Legenda Danau Toba merupakan cerita turun-temurun yang dipercayai oleh masyarakat Batak, suku yang mendiami daerah sekitar Danau Toba. Seperti yang diketahui, Danau Toba terletak di provinsi Sumatera Utara. Sejarah mencatat bahwa danau ini terbentuk dari letusan gunung berapi yang sangat super.

Danau Toba merupakan danau terbesar di Sumatera Utara, bahkan di Indonesia. Danau ini cukup unik karena pada bagian tengahnya terdapat suatu pulau bernama Pulau Samosir. Keindahan Danau Toba membuatnya menjadi destinasi wisata favorit di Indonesia sekarang ini. Tentunya menarik mengenali legenda tentang asal-usul Danau Toba ini.

Legenda Danau Toba mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Toba yang hidup dengan istri dan anaknya. Istrinya merupakan wanita berparas cantik yang merupakan jelmaan dari ikan emas berukuran besar dengan sisik yang cantik dan berkilau.

Berikut Liputan6.com rangkum dari mtsn4sda.sch.id dan laman Kemdikbud, Kamis (31/8/2023) tentang Legenda Danau Toba.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Legenda Danau Toba

Legenda Danau Toba menceritakan kisah seorang pemuda yatim piatu bernama Toba. Toba merupakan seorang petani ladang, yang terkadang juga mencari ikan di sungai dekat rumahnya untuk dijual di pasar. Suatu hari, ia memancing ikan di sungai dan tak beberapa lama kemudian mata kail alat pancingnya dimakan ikan. Ia angkat dan benar saja, Toba menangkap ikan emas berukuran besar. Toba pun membawanya pulang.

Sesampainya di rumah, tiba-tiba ikan yang ia bawa berubah menjadi seorang perempuan cantik dan berkata, “Tuan, aku adalah seseorang yang mendapat kutukan dari Dewa karena melanggar aturan. Aku akan berubah menjadi apa saja ketika ada orang yang menyentuhku. Tolong tuan, beri aku tempat tinggal”.

Toba yang masih tercengang pun menyetujui permintaan tolong perempuan cantik itu. Mereka saling berkenalan dan akhirnya Toba pun jatuh cinta padanya. Toba pun menikahi perempuan cantik tersebut dan ia resmi menjadi istri Toba.

3 dari 4 halaman

Kelahiran Samosir

Hari-hari dilalui mereka dengan gembira. Suatu hari, sang istri hamil. Ia pun menyampaikan kehamilannya kepada Toba, sang suami. Sang istri pun mengajukan syarat kepada Toba dan Toba harus mematuhi syarat tersebut.

Syarat tersebut adalah bahwa apapun yang terjadi nanti ketika anak mereka lahir, Toba tidak boleh sekalipun memanggil anaknya dengan sebutan anak ikan. Semarah apapun Toba pada sang anak, ia tak boleh memarahi anaknya dengan menyebut asal-usul ibunya.

Toba menyetujui persyaratan tersebut. Suatu hari, sang anak pun lahir. Ternyata sang istri melahirkan anak laki-laki. Toba sangat bersuka cita dengan kelahiran anak pertamanya itu. Toba pun memberikan anaknya nama Samosir.

Samosir tumbuh menjadi anak yang sehat. Hanya saja sayangnya, Samosir sedikit pemalas. Bahkan ketika dimintai tolong oleh ibunya untuk mengantar makanan ke ladang ayahnya, Samosir seringkali menolaknya.

Hingga pada suatu hari, Samosir dipaksa oleh ibunya untuk mengantarkan makan siang kepada ayahnya. Dengan wajah malas dan dengan berjalan secara enggan, ia pun berangkat ke ladang. Hanya saja di tengah perjalanan, Samosir merasa sangat lapar dan ia pun memutuskan berhenti sejenak untuk memakan bekal yang dibawanya. Padahal sebenarnya bekal tersebut untuk sang ayah.

Samosir tidak menghabiskan bekal tersebut. Dia masih menyisakan sedikit untuk ayahnya. Kemudian sesampainya ia di ladang, Samosir memberikan bekal sisa tersebut kepada sang ayah.

4 dari 4 halaman

Terbentuknya Danau Toba

Toba yang sudah lelah bekerja dari pagi dan merasa sangat lapar pun akhirnya membuka bekal yang dibawa Samosir. Betapa terkejut dan marahnya Toba saat melihat makan siangnya tinggal makanan sisa dan sedikit saja.

Samosir pun menjelaskan bahwa di perjalanan ke ladang, ia merasa sangat lapar sehingga memutuskan untuk memakan bekal ayahnya tersebut. Toba yang lapar dan tidak bisa menahan emosinya akhirnya marah kepada Samosir dan berkata, “Dasar kau anak ikan!”.

Samosir yang mendengarkan perkataan Toba pun sangat terkejut dengan perkataan ayahnya itu. Ia pun berlari pulang ke rumah sambil menangis. Ketika sampai di rumah, Samosir bercerita tentang perkataan ayahnya kepada dirinya.  

Mengetahui suaminya melanggar aturan atau syarat dari sang istri sebelum anaknya lahir, Istri Toba merasa sangat sangat sedih dan kecewa. Beberapa saat kemudian, Samosir dan ibunya menghilang. Tak berselang lama, hujan deras mengguyur desa mereka hingga seluruh wilayah direndam banjir yang dahsyat, membentuk sebuah danau yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba.

Di tengah danau terdapat pulau besar yang dinamakan Pulau Samosir, yang dipercaya merupakan tempat Samosir dan ibunya menghilang. Di danau ini pula dipercaya hidup ikan emas Ajaib yang merupakan jelmaan istri Toba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.