Sukses

Apa Arti Insomnia? Ini Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

arti insomnia, gejala insomnia, penyebab insomnia dan cara pengobatannya

Liputan6.com, Jakarta Tidur yang nyenyak dan memadai merupakan aspek penting dalam menjaga kesejahteraan fisik dan mental kita. Namun, ada satu musuh diam yang dapat merusak kualitas tidur dan mengganggu ritme kehidupan sehari-hari, yaitu insomnia. Lantas apa arti insomnia?

Arti insomnia bukan hanya sekadar kesulitan tidur sesekali akibat stres atau perubahan jadwal. Arti insomnia adalah gangguan tidur yang bisa bersifat kronis, mempengaruhi kualitas tidur dan, pada akhirnya, dampak yang dirasakan oleh tubuh dan pikiran.

Dari kesulitan memulai tidur hingga terjaga di tengah malam dengan perasaan gelisah, gejala insomnia dapat sangat bervariasi dan mempengaruhi banyak aspek hidup kita. 

Untuk lebih memahami arti insomnia, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari Cleveland Clinic, arti insomnia, gejala insomnia, penyebab insomnia dan cara pengobatannya, pada Rabu (30/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Apa Arti Insomnia?

Arti insomnia adalah saat Anda tidak tidur sebagaimana mestinya. Itu bisa berarti Anda kurang tidur, atau sulit tertidur. Bagi sebagian orang, insomnia merupakan ketidaknyamanan kecil. Bagi sebagian lainnya, insomnia bisa menjadi gangguan besar. Alasan mengapa insomnia terjadi bisa sangat bervariasi.

Tubuh Anda membutuhkan tidur karena berbagai alasan. Para ahli mengetahui bahwa jika Anda kurang tidur, hal ini dapat menyebabkan kurang tidur, yang biasanya tidak menyenangkan dan membuat Anda tidak dapat berfungsi dengan baik.

Bagaimana kebutuhan dan kebiasaan tidur berbeda-beda dan apa artinya bagi Anda

Kebiasaan dan kebutuhan tidur bisa sangat berbeda dari orang ke orang. Karena variasi ini, para ahli menganggap berbagai karakteristik tidur sebagai normal. Beberapa contohnya meliputi:

  • Early bird/early risers : Beberapa orang secara alami lebih suka tidur dan bangun pagi.
  • Orang yang suka begadang/bangun larut malam : Beberapa orang lebih suka tidur dan bangun larut malam.
  • Orang yang tidur sebentar : Beberapa orang secara alami membutuhkan lebih sedikit tidur dibandingkan yang lain. Penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada alasan genetik untuk hal tersebut.
  • Perbedaan tidur yang dipelajari : Beberapa orang mengembangkan kebiasaan tidur karena alasan tertentu, seperti profesi mereka. Personil militer yang memiliki pengalaman tempur sering kali belajar untuk tidak mudah tertidur karena tuntutan dan bahaya dari profesi mereka. Sebaliknya, beberapa orang belajar menjadi orang yang tidur sangat nyenyak sehingga mereka tetap bisa tidur meskipun ada kebisingan di sekitar.
  • Perubahan alami dalam kebutuhan tidur : Kebutuhan Anda akan tidur berubah sepanjang hidup Anda. Bayi membutuhkan lebih banyak tidur secara signifikan, antara 14 dan 17 jam per hari, sedangkan orang dewasa (usia 18 tahun ke atas) membutuhkan sekitar tujuh hingga sembilan jam per hari.

Ada dua cara utama yang digunakan para ahli untuk mengkategorikan insomnia:

  1. Waktu : Para ahli mengklasifikasikan insomnia menjadi akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang). Bentuk kronisnya dikenal sebagai gangguan insomnia.
  2. Penyebab : Insomnia primer artinya terjadi dengan sendirinya. Insomnia sekunder berarti gejala dari kondisi atau keadaan lain.

Bentuk insomnia akut dan kronis sangat umum terjadi. Secara kasar, 1 dari 3 orang dewasa di seluruh dunia mengalami gejala insomnia, dan sekitar 10% orang dewasa memenuhi kriteria gangguan insomnia.

3 dari 5 halaman

Apa saja gejala Insomnia?

Insomnia memiliki beberapa gejala potensial, yang terbagi dalam beberapa kategori:

1. Ketika Anda sulit tidur

Ketika Anda sulit tidur merupakan gejala penting dari insomnia. Ada tiga cara utama terjadinya hal ini, dan orang-orang biasanya beralih ke cara-cara tersebut seiring berjalannya waktu:

  • Insomnia awal (awal tidur) : Ini berarti Anda kesulitan tidur.
  • Insomnia tengah (pemeliharaan) : Bentuk ini membuat Anda terbangun di tengah malam tetapi tertidur kembali. Ini adalah bentuk paling umum, mempengaruhi hampir dua pertiga penderita insomnia.
  • Insomnia terlambat (bangun dini) : Bentuk ini berarti Anda bangun terlalu pagi dan tidak tertidur kembali.

2. Efek siang hari

Karena Anda memerlukan tidur terbaik, gangguan seperti insomnia biasanya menimbulkan gejala yang mempengaruhi Anda saat Anda terjaga. Ini termasuk:

  • Merasa lelah, tidak enak badan atau mengantuk.
  • Respons yang tertunda, seperti bereaksi terlalu lambat saat Anda sedang mengemudi.
  • Kesulitan mengingat sesuatu.
  • Proses berpikir melambat, kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi.
  • Gangguan suasana hati, terutama kecemasan, depresi, dan mudah tersinggung.
  • Gangguan lain dalam pekerjaan Anda, aktivitas sosial, hobi, atau aktivitas rutin lainnya.

3. Ciri-ciri insomnia kronis

Ciri-ciri gejala insomnia juga penting. Jika gejala yang Anda alami memiliki ciri-ciri tertentu, mungkin Anda menderita insomnia kronis. Ciri-cirinya antara lain:

  • Keadaan : Diagnosis insomnia kronis memerlukan insomnia tanpa keadaan yang dapat mengganggu kemampuan Anda untuk tidur (seperti perubahan jadwal kerja, peristiwa kehidupan, dll). Mendiagnosis insomnia memerlukan kesulitan tidur meskipun memiliki waktu dan lingkungan yang tepat untuk melakukannya.
  • Frekuensi : Insomnia kronis mengharuskan Anda sering mengalami insomnia, minimal tiga kali seminggu.
  • Durasi : Insomnia kronis berlangsung setidaknya selama tiga bulan.
  • Penjelasan : Insomnia tersebut bukan disebabkan oleh zat atau obat (termasuk obat medis dan nonmedis) atau gangguan tidur lainnya. Kondisi kesehatan medis atau mental lainnya juga tidak dapat sepenuhnya menjelaskan mengapa Anda tidak bisa tidur.
4 dari 5 halaman

Apa Penyebab Insomnia?

Para ahli belum mengetahui sepenuhnya penyebab terjadinya insomnia, namun pemahaman saat ini menyatakan bahwa kondisi ini dapat melibatkan banyak faktor. Beberapa faktor ini dapat menjadi penyebab atau justru berkontribusi terhadap hal tersebut. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara pasti bagaimana dan mengapa insomnia terjadi.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau berkontribusi meliputi (namun tidak terbatas pada) hal berikut:

  • Riwayat keluarga (genetika) : Ciri-ciri dan kondisi tidur, termasuk insomnia, tampaknya diturunkan dalam keluarga.
  • Perbedaan aktivitas otak : Orang dengan insomnia mungkin memiliki otak yang lebih aktif atau perbedaan kimia otak yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk tidur.
  • Kondisi medis : Kesehatan fisik Anda dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk tidur. Ini termasuk penyakit sementara seperti infeksi ringan atau cedera, atau kondisi kronis seperti penyakit asam lambung atau penyakit Parkinson . Kondisi yang mempengaruhi ritme sirkadian , jam tidur/bangun alami tubuh, juga merupakan salah satu faktornya.
  • Kondisi kesehatan mental : Sekitar separuh penderita insomnia kronis juga memiliki setidaknya satu kondisi kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi.
  • Keadaan hidup : Keadaan hidup yang penuh tekanan atau sulit belum tentu menyebabkan insomnia, namun sangat umum bagi mereka untuk berkontribusi terhadapnya.
  • Perubahan hidup : Perubahan singkat atau sementara seringkali menjadi faktor, termasuk jet lag , tidur di tempat asing, atau penyesuaian dengan jadwal kerja baru (terutama kerja shift ). Perubahan jangka panjang, seperti pindah ke rumah baru, juga dapat mempengaruhi tidur.
  • Kebiasaan dan rutinitas Anda : Kebiasaan tidur Anda dapat menyebabkan insomnia. Itu termasuk apakah Anda tidur siang atau tidak, kapan Anda akan tidur, apakah dan kapan Anda mengonsumsi kafein, dan kebiasaan lainnya.
5 dari 5 halaman

Bagaimana cara mengobati insomnia dan apakah ada obatnya?

Ada banyak cara untuk mengatasi insomnia, mulai dari perubahan sederhana pada gaya hidup dan kebiasaan hingga berbagai pengobatan. Pendekatan utama untuk mengobati insomnia adalah:

  1. Mengembangkan dan mempraktekkan kebiasaan tidur yang baik (juga dikenal sebagai kebersihan tidur) .
  2. Obat-obatan yang membantu Anda tertidur atau tertidur (terutama obat-obatan yang tidak membentuk kebiasaan atau dapat mempengaruhi tidur Anda).
  3. Kesehatan mental.
  4. Obat-obatan yang membantu Anda tertidur atau tetap tertidur

Berbagai jenis obat dapat membantu Anda tertidur atau tetap tertidur. Banyak di antaranya adalah obat penenang atau hipnotis, baik yang diresepkan maupun yang tidak diresepkan serta obat kesehatan mental, serta herbal dan suplemen tertentu.

  • Obat penenang : Namanya diambil dari kata Latin yang berarti “menetap”. Mereka mengurangi aktivitas sistem saraf.
  • Obat hipnotis : Namanya diambil dari Hypnos, dewa tidur Yunani. Ini membuatmu mengantuk.

Secara umum, penyedia layanan kesehatan Anda adalah orang terbaik yang memberi tahu Anda tentang kemungkinan perawatan dan yang mereka rekomendasikan untuk Anda. Mereka juga merupakan sumber informasi terbaik tentang kemungkinan efek samping atau komplikasi pengobatan.

Informasi berikut berisi contoh obat, namun ini bukan daftar setiap pengobatan yang tersedia. Ingatlah bahwa obat untuk mengatasi insomnia mungkin tidak membantu semua orang. Beberapa obat dapat berinteraksi dengan obat lain, dan usia serta kesehatan fisik Anda juga berperan.

Penting juga untuk diingat bahwa meskipun obat-obatan dapat membantu Anda tidur, beberapa obat juga dapat berdampak negatif pada siklus tidur Anda. Kualitas tidur, bukan hanya kuantitas, juga penting. Itu berarti Anda harus menggunakan obat-obatan bahkan obat yang dijual bebas dengan hati-hati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.