Sukses

Watak Adalah Sifat yang Memengaruhi Tingkah Laku, Kenali Jenisnya dalam Cerita

Watak adalah istilah yang merujuk pada sifat yang memengaruhi tingkah laku seseorang.

Liputan6.com, Jakarta Watak adalah istilah yang tentunya sudah tidak asing bagi kebanyakan orang. Pasalnya, istilah ini digunakan dalam percakapan sehari-hari. Watak merupakan salah satu unsur intrinsik yang ada dalam cerpen pada pembelajaran bahasa Indonesia.

Watak adalah istilah yang merujuk pada sifat yang memengaruhi tingkah laku seseorang. Istilah ini kerap dimaknai sebagai sifat seseorang yang telah melekat pada dirinya. Sebagai salah satu unsur intrinsik cerpen, kamu perlu memahami tentang watak ini.

Unsur intrinsik merupakan bahan penyusun karya sastra yang bersumber dari karya itu sendiri, salah satunya adalah watak ini. Unsur intrinsik harus ada dalam sebuah karya. Jika salah satu unsur tidak dicantumkan, maka tulisan tersebut tidak bisa disebut karya sastra.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (26/8/2023) tentang watak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal Watak dalam Sebuah Cerita

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), watak adalah sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku. Watak adalah budi pekerti atau tabiat. Seperti yang disebukan sebelumnya, watak adalah salah satu unsur intrinsik cerpen. Watak adalah istilah yang dikenal juga dengan sebutan penokohan dalam cerpen. Penokohan atau watak adalah cara seorang penulis menyajikan sifat atau karakter dari seorang tokoh dalam cerita. Jadi, watak adalah sifat yang diberikan pada seorang tokoh.

Jenis-Jenis Watak

Dalam cerita, watak adalah sifat yang terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis penokohan atau watak adalah sebagai berikut:

  1. Protagonis adalah tokoh utama pada cerita. Bisanya, tokoh protagonis menampilkan sesuatu sesuai dengan harapan pembaca.
  2. Antagonis adalah tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama. Bisanya, tokoh antagonis menampilkan yang dibenci para pembaca.
  3. Tritagonis adalah penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan.

Selain itu ada juga tokoh figuran, yang merupakan tokoh dalam cerpen yang menjadi peran pembantu dan memberi warna pada cerita.

3 dari 4 halaman

Unsur Intrinsik Cerpen

Cerita pendek adalah karya fiksi singkat yang isinya biasanya padat dan langsung kepada inti cerita, serta biasanya ditulis dalam bentuk prosa. Dalam pembuatan sebuah cerpen tentunya ada berbagai unsur yang perlu dimasukkan oleh pengarang. Unsur cerpen ini terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik merupakan bahan penyusun karya sastra yang bersumber dari karya itu sendiri. Unsur intrinsik harus ada dalam sebuah karya. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:

  1. Tema. Unsur intrinsik dalam prosa yang pertama adalah tema. Tema merupakan sebuah ruh atau nyawa yang ada di dalam karya prosa. Tema bisa disebut ide utama dalam membuat cerita, karena tema adalah penentu latar belakang dari cerita tersebut.
  2. Tokoh. Tokoh adalah unsur intrinsik penting dalam cerpen. Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terdapat di dalam cerita.
  3. Watak atau Penokohan.  Penokohan atau watak adalah penentuan karakter dari seorang tokoh dalam cerpen. Penokohan ini bisa digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan saat menyelesaikan suatu masalah.
  4. Alur. Alur dalam cerpen adalah jalan cerita. Prosa seperti cerpen memiliki alur yang jelas. Alur bisa memiliki tahapan mulai dari perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks dan penyelesaian. Alur yang digunakan oleh penulis ada 2 macam, yaitu alur maju yang menggambarkan cerita urut dari perkenalan tokoh, hingga penyelesaian konflik. Sementara alur mundur adalah alur cerita yang jalan ceritanya tidak runtu. Penulis bisa menceritakan tentang konflik terlebuh dahulu, kemudian menceritakan tentang awal konflik terjadi, dan pengenalan tokoh.
  5. Latar. Unsur intrinsik lainnya dalam cerpen adalah latar. Unsur ini mengacu pada latur waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita. Latar ini bisa membuat pembaca cerpen lebih paham tentang kapan, dimana dan sedang apa tokoh yang diceritakan.
  6. Sudut pandang. Unsur intrinsik yang tak kalah penting adalah sudut pandang. Sudut padandang merupakan arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita. Terdapat sudut pandang sebagai orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Ada juga sudut pandang dari penulis yang berasal dari sudut pandang orang yang berada di luar cerita.
  7. Gaya bahasa. Gaya bahasa dalam unsur intrinsik merupakan ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya. Ada penulis yang menggunakan bahasa bakuada juga yang menggunakan bahasa santai.
  8. Amanat. Amanat adalah pesan moral yang ditulis oleh penulis cerita, yang bisa dipetik oleh pembacanya, setelah membaca karya tersebut. Amanat atau pesan moral, biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat.
4 dari 4 halaman

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Sementara itu, unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi struktur dari cerpen. Unsur ekstrinsik pada cerpen meliputi:

  1. Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi, sosial, moral)
  2. Latar belakang kehidupan pengarang
  3. Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan
  4. Sikap pengarang
  5. Psikologi pengarang dan pembaca
  6. Latar belakang pengarang
  7. Keadaan di lingkungan pengarang

Itulah beberapa unsur ekstrinsik cerpen yang perlu kamu ketahui. Unsur-unsur tersebut biasanya juga dimiliki oleh karya sastra lainnya seperti novel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.